Oleh: -

Menuju Sukses Tranformasi Digital

Langkah sukses menuju transformasi digital di Indonesia tak lepas dari peran Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang saat ini dipimpin Johnny Gerard Plate. Berbagai langkah dan strategi dilakukan Johnny untuk mengangkat performa Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur digital.

Hal itu bisa dilihat dari percepatan pembangunan infrastruktur digital di tahun 2021 lalu. Di tahun ini, Indonesia dipercaya sebagai Ketua Digital Economy Working Grouo G20. Sebuah kepercayaan yang sangat prestisius disamping Presidensi G20. Untuk mengetahui lebih jauh tentang peran kementerian ini dalam mewujudkan Indonesia unggul menuju digitalisasi berikut wawancara kami dengan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate.

Mohon jelaskan apa saja pencapaian dan Tantangan Kominfo dalam Akselerasi Transformasi Digital saat ini?

Tahun 2021 lalu adalah tahun di mana Kementerian Kominfo melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital di seluruh penjuru negeri sebagai fondasi bagi percepatan transformasi digital nasional. Pembangunan tersebut mencakup, antara lain Base Transceiver Station (BTS), akses internet, dan penyiapan high throughput satellite SATRIA- 1 untuk pemenuhan akses internet di seluruh fasilitas layanan publik.

Selain itu, Kementerian Kominfo juga telah menjalankan berbagai program prioritas terkait transformasi digital mencakup SDM bidang digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital.

 

Banyak yang menilai pandemi adalah pendorong percepatan digital, bagaimana tanggapan Bapak?

Ya, Pandemi Covid-19 tentu memberikan tantangan bagi kelanjutan pembangunan bangsa, namun di saat yang bersamaan ia juga menjadi dorongan percepatan digitalisasi/ great digital accelerator, dikarenakan keharusan pembatasan mobilitas dan penerapan jarak fisik. Selama pandemi, setidaknya terdapat 21 juta pengguna baru layanan digital yang tercatat. (Google, 2021).

Akibat berbagai pembatasan tersebut, sektor TIK kemudian menjadi penopang untuk berbagai aktivitas masyarakat yang kian banyak di dunia digital. Kominfo telah dan akan terus memanfaatkan momentum ini sebagai lompatan besar untuk akselerasi transformasi digital dan pada kuartal III tahun 2021 lalu, sektor informasi dan komunikasi juga tercatat tumbuh sebesar 5,51% (y-o-y), menjadikannya sebagai sektor non- migas dengan pertumbuhan positif terbaik kedua setelah industri kesehatan. (BPS, 2021).

 

Apa nilai strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam konteks digital masa kini?

Kementerian Kominfo sebagai leading sector transformasi digital nasional memiliki peran strategis dalam menavigasikan kebijakan digital bangsa di tengah krisis pandemi Covid-19 saat ini. Digitalisasi pada hampir segala bidang kehidupan adalah suatu keniscayaan mulai dari e- learning, e-health, ride hailing, e-commerce, hingga fintech. Kementerian Kominfo memiliki tugas strategis dalam membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan produktif. Oleh karenanya, Kementerian Kominfo akan terus melakukan percepatan agenda transformasi digital. Dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi Kominfo, maka kecepatan dalam memproyeksikan kemajuan teknologi digital di masa yang akan datang perlu untuk terus ditingkatkan.

Dengan demikian, kita bisa mengantisipasi disrupsi-disrupsi yang mungkin akan terjadi dengan penyiapan seperangkat kebijakan berbasis data. Kami juga terus saling mengingatkan kepada seluruh insan Kominfo untuk terus meningkatkan adaptivitas dan responsivitas dalam merespon perubahan yang terjadi selama pandemi serta pascapandemi Covid-19.

Bisa dijelaskan apa arti penting bagi Indonesia sebagai Ketua Digital Economy Working Group (DEWG) G20 yang Pertama?

Indonesia berkesempatan menjadi pemimpin pertama Digital Economy Working Group (DEWG) setelah sebelumnya dielevasi dari status task force pada Presidensi Italia tahun 2021. Kementerian Kominfo selaku pengampu DEWG menyambut baik amanat ini dan mendorong terciptanya diskusi lintas sektor, termasuk dengan seluruh working groups dan engagement groups, baik yang berada di bawah Sherpa Track maupun Finance Track G20.

Elevasi DETF menjadi DEWG memberi kesempatan bagi Indonesia untuk memimpin diskusi pembahasan kebijakan ekonomi digital global dengan komitmen antarnegara anggota G20 yang lebih kuat.

Kominfo mengangkat tiga isu prioritas dalam DEWG G20 2022, yakni:

Post Covid-19 Recovery and Connectivity, isu prioritas ini berangkat dari pemahaman bahwa untuk memastikan pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan perlu melibatkan perencanaan strategis jangka panjang untuk keseluruhan ekosistem ekonomi digital, salah satunya adalah peningkatan konektivitas digital. Namun, kemajuan konektivitas digital harus mencakup tidak hanya diskusi tentang konektivitas jaringan fisik, tetapi juga interkonektivitas sosial masyarakat di ranah digital.

Digital Skills and Digital Literacy, isu ini ditujukan untuk lebih menjembatani kesenjangan keterampilan digital. Indonesia dalam Presidensi G20 2022 mengusulkan perumusan Toolkit for Measuring Digital Literacy and Digital Skills. Proposal ini selaras dengan urgensi Negara-negara Anggota G20 untuk membantu upaya pemulihan ekonomi di tingkat mikro, di mana individu harus dilengkapi dengan keterampilan digital untuk mendorong aktivitas ekonomi digital.

Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust, Indonesia menawarkan kepada Negara-negara Anggota G20 untuk memberikan pandangan dan pemahaman terhadap data dan harmonisasi data lintas batas negara. Pembahasan dilakukan untuk melanjutkan diskusi mengenai definisi trust dalam Data Free Flow with Trust dan prinsip arus data lintas batas yang disampaikan di Presidensi G20 Arab Saudi, yaitu lawfulness, fairness, transparency, and reciprocity.

Posisi G20 sangat signifikan karena secara kolektif mewakili sekitar 60 persen penduduk dunia, 75 persen perdagangan global, dan setidaknya 80 persen perekonomian dunia. G20 merupakan salah satu forum efektif untuk membangun konsensus di isu pemanfaatan teknologi digital termasuk pemanfaatan data melalui cloud computing di hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia.

Apa harapan Kementerian Kominfo dalam Presidensi G20 2022?

Mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger", Indonesia menyorot pentingnya upaya konkret dan holistik untuk mengentaskan ketimpangan, menjembatani kesenjangan, dan meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pada 2030. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Presidensi G20 Indonesia harus menghasilkan terobosan besar untuk membangun kolaborasi dan menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif yang ada. Berangkat dari semangat tersebut, Indonesia menajamkan tema besar Presidensi melalui tiga topik utama, yaitu:

Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, untuk penguatan dan penyusunan kembali tata kelola kesehatan global pasca pandemi, di mana Indonesia dapat menjadi hub bagi pengembangan dan penyebaran vaksin;

Transformasi Berbasis Digital, untuk optimalisasi manfaat teknologi digital yang inklusif dengan mendorong digitalisasi sektor-sektor usaha; serta Transisi Energi, untuk perluasan akses teknologi untuk menuju pemanfaatan energi bersih dan terjangkau dengan pembiayaan yang berkelanjutan.

Sebagai Presidensi G20 dan satusatunya negara ASEAN di dalamnya, Indonesia mendapatkan kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar untuk mengangkat isu-isu yang dapat merepresentasikan kepentingan dunia dan khususnya mewakili kepentingan negara-negara berkembang sebagai pengguna teknologi. Momentum Presidensi G20 Indonesia ini juga merupakan kesempatan bagi Indonesia sebagai negara berkembang untuk menyeimbangkan diskusi di Forum G20 selama ini yang didominasi oleh negara maju, guna membangun transformasi digital dunia yang lebih adil dan inklusif.

Indonesia terus mendorong akselerasi transformasi digital guna memperkuat momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19. Transformasi digital diharapkan dapat menutup kesenjangan digital/digital divide, baik dari segi akses konektivitas, kecakapan digital masyarakat, maupun utilisasi data lintas batas. Selain itu, transformasi digital juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi bangsa di tengah maupun setelah pandemi Covid-19. Selaku leading sector dalam transformasi digital Indonesia, kami tidak hanya berupaya mewujudkan transformasi digital di dalam negeri tetapi juga memperjuangkannya di dalam meja perundingan internasional, termasuk dalam Forum G20.

Jika Bapak ingin meninggalkan legacy, kira-kira legacy apa untuk Kementerian Kominfo?

Kami di Kominfo telah mengalami metamorfosis yang esensial dari yang sebelumnya merupakan Departemen Penerangan kemudian menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di era digital saat ini peran Kominfo semakin strategis dalam menciptakan ekosistem digital.

Oleh karena itu, kepada insan Kominfo ditekankan untuk terus meningkatkan kinerja dan prestasinya seiring dengan semakin strategisnya peran Kominfo saat ini, baik komunikasi publik maupun penggelaran infrastruktur digital hulu maupun hilir.

Selain itu, sejak awal selalu ditekankan management by objective sehingga rekan-rekan Kominfo diharapkan untuk meningkatkan kinerja dengan kerja cepat dan tepat. Dengan demikian percepatan transformasi digital diharapkan dapat terwujud dan menjadi enabler menuju masyarakat industri 4.0.