Oleh: -

Garda Depan Komunikasi dan Informatika

Naskah: Sahrudi Foto: Istimewa

Tak salah jika Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menerima penghargaan kategori Best Ministers dalam Obsession Awards tahun 2021 atas prestasi dalam mengembangkan layanan publik di tengah pandemi Covid - 19. Karena faktanya memang demikian.

Beberapa saat setelah dilantik, Johnny sempat menyatakan tekadnya ingin memperkuat fungsi Kominfo sebagai lembaga untuk menyampaikan program dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat, termasuk di dalamnya pencapaian negara, dan agar masyarakat dapat terlibat dalam pembangunan.

Dalam perjalanannya kemudian, Johnny ternyata mampu memperlihatkan performa kinerja yang berkualitas dengan berhasil membawa kementerian ini mempertahankan predikat sebagai Badan Publik dengan predikat informatif sejak tahun 2019.

Penghargaan itu menunjukkan Kementerian Kominfo menjadi salah satu badan publik yang menerapkan amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga kembali berhasil mempertahankan predikatnya dalam memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Tahun 2020, secara berturutturut sejak Laporan Keuangan Tahun 2016. Pencapaian opini audit terbaik ini menunjukkan konsistensi Kementerian Kominfo dalam berkomitmen mengelola keuangan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Salah satu persoalan krusial yang dihadapi Kementerian Kominfo adalah persoalan ruang digital. Untuk konteks ini, Johnny juga sudah memperlihatkan keseriusannya, antara lain dengan membuat Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024, berisi agenda percepatan transformasi digital serta panduan bagi pemerintah pusat dan daerah maupun mitra kerja untuk membangun infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.

“Empat sektor strategis ini hanya dapat bertumbuh dan berkembang apabila ICT Deployment-nya berjalan dengan baik. Kita perlu menyelesaikan seluruh pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia. Saat ini kita menetapkan ICT berbasis 4G Connectivity. Konektivitas teknologi komunikasi 4G sebagai backbone atau tulang punggung,” tutur Johnny.

Pemerintah berupaya menambah pembangunan infrastruktur TIK melalui pembangunan jaringan microwavelink, satelit, middle-mile untuk menghubungkan titik-titik yang belum terhubung dan penggelaran jaringan the last-mile base transceiver station (BTS) di seluruh Tanah Air.

Selain membangun infrastruktur fisik, Kominfo juga membangun ekosistem digital yang aman, sehat, dan berdaulat dengan mengupayakan kebijakan dalam pengembangan teknologi.

Dalam konteks pemanfaatan ruang digital ini, ia juga selalu berpesan agar ruang digital tidak digunakan serampangan, contohnya melakukan perbuatan ilegal, seperti menyebarkan konten hoaks, radikalisme, terorisme, dan pornografi. “Jangan sampai kita diadu domba dalam bentuk berita-berita bohong, hoaks, misinformasi, disinformasi, dan malinformasi,” tegas Johnny.

Di sisi lain, ia juga telah melakukan penataan infrastruktur digital dengan melakukan peralihan sistem penyiaran TV Terestrial Analog ke TV Terestrial Digital atau yang disebut Analog Switch Off (ASO).

Ia sangat serius mendukung perkembangan ekosistem digital mengingat sektor komunikasi dan informasi digital di Indonesia mengalami pertumbuhan selama pandemi virus Corona ketika sektor lain, termasuk perekonomian, mengalami kontraksi.

Pertumbuhan ini juga disokong ekosistem digital di Indonesia yang sedang berkembang pesat. Karena itu, Johnny pun mendukung upaya sektor swasta untuk meningkatkan pemanfaatan ruang digital dengan baik. “Indonesia begitu berkembang. Saya memberikan gambaran bahwa pertumbuhan dan perkembangan digital economy Indonesia luar biasa,” tegasnya.