Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh., S.H.,M.H. (Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kemendagri RI)

Oleh: Syulianita (Editor) - 12 January 2022

Keluarga Penuh Syukur

“Bersyukur selalu.” Itulah kata kunci Profesor Zudan bersama keluarga dalam mengarungi kehidupan. “Saya dan keluarga istri anak anak termasuk keluarga yang mensyukuri dan menikmati apa yang kami miliki,” tuturnya saat ditanya apa yang dilakukannya saat senggang bersama keluarga. Karena bukan tidak mungkin, dengan load kerja yang sangat tinggi sulit baginya untuk membagi waktu bersama keluarga. Tapi, ternyata semua bisa diatur dengan baik. Dengan rasa syukur semua bisa dilewati penuh kebahagiaan.

“Bagi saya keluarga sangat penting, tetapi sebagai aparatur pemerintah yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melayani masyarakat saya sudah berjanji untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Keluarga sudah memahami peran dan tanggung jawab jabatan yang saya emban untuk kepentingan bangsa dan negara. Di tengah tugas yang padat, saya selalu meluangkan waktu bersama keluarga sehingga peran sebagai kepala keluarga dan ayah bisa tetap terjaga keseimbangannya, seperti makan bersama, meluangkan waktu untuk rekreasi bersama, menyalurkan hobi untuk merawat koleksi bonsai, karate, dan lain-lain,” bebernya.

Dulu, katanya, sewaktu ketiga anaknya masih kecil, dia kerap melakukan latihan karate bersama. Maklum, Zudan adalah seorang karateka dan kini menjabat Ketua Umum Forum Karate Tradisional Indonesia (FKTI). Kegandrungannya terhadap olahraga bela diri ini kemudian ia tularkan kepada tiga anaknya. “Ketiga anak saya karateka. Mereka sejak kecil sudah belajar karate dan sering saya latih sendiri. Sekarang semuanya sudah meraih sabuk hitam,” ujarnya lagi.

Tapi sekarang, tentu dia perlu mengatur waktu yang tepat untuk kembali berlatih karate bersama buah hatinya itu, karena ketiga anaknya sudah memiliki aktivitas yang tak kalah sibuk. “Sekarang anak sulung saya sudah di Fakultas Kedokteran (FK) UNS dan sedang Co Asst, anak kedua putri juga di FK UNS, serta yang bungsu kelas 2 SMA di Nurul Fikri Boarding School,” paparnya.

Bahagia Jadi Takmir Masjid

Selain karate, Ketua Umum Korpri Nasional ini juga masih menyisakan waktunya untuk ibadah. Bukan hanya sholat dan ibadah lainnya, tapi juga menyediakan diri untuk dipilih menjadi pengurus atau takmir masjid. Hal itu diakuinya sebagai usaha maksimal menggunakan waktu yang diberi oleh Allah SWT. “Mumpung masih ada kesempatan untuk mengabdi sesuai keyakinan saya, yaitu melalui kegiatan keagamaan, di antaranya menjadi pengurus atau takmir, marbot di masjid di lingkungan Kantor Kemendagri, dan di lingkungan Ditjen Dukcapil,” akunya. Sebagai pengurus masjid, Zudan mengakui bisa menjaga silaturahmi dengan banyak orang sambil mempraktikkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya banyak bahagia dan bersyukur menjadi marbot atau pengelola masjid di Kemdagri. Bahagia karena mendapat kesempatan merawat rumah Allah dan bisa banyak berinteraksi dengan orang-orang soleh. Selama lebih tujuh tahun menjadi marbot, saya selalu merasa mendapatkan kemudahan dari Allah SWT ketika merawat dua masjid di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, yaitu masjid besar An-Nuur di Jalan Medan Merdeka Utara serta Masjid Nurul Falah di Kantor Dukcapil dan Pemdes Pasar Minggu,” tutupnya.