Oleh: -

Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM RI)

Naskah: Hasan Pessy Foto: Istimewa

Peran Kementerian Koperasi dan UKM di bawah kepemimpinan Teten Masduki dalam memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) selama ini sangat siginifikan. Terlebih lagi di era pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari jumlah dukungan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2021 per November 2021 yang telah mencapai 83,19% dari total plafon sebesar Rp 285 triliun.

Kementerian ini juga memanfaatkan inovasi digital dalam membantu mendukung kinerja pelaku usaha mikro. Selain aktif dalam melakukan kerjasama dengan unicorn dalam rangka mengembangkan pemasaran produk UMKM. Kementerian ini juga mengembangkan aplikasi LAMIKRO (Laporan Akutansi Usaha Mikro), untuk membantu pelaku usaha mikro, mengatur keuangan. Aplikasi tersebut memudahkan pelaku usaha mikro membuat sistem laporan keuangan sederhana, untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran hingga keuntungan usaha.

Teten mengungkapkan, beradaptasi dan bertransformasi bagi UMKM menjadi keniscayaan. Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital. Lewat sinergi yang dihadirkan oleh seluruh pemangku kepentingan, angka UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 19% populasi pelaku usaha atau setidaknya 16,4 juta UMKM atau 25,6%. Meskipun demikian, Menkop UKM menekankan, digitalisasi tidak cukup hanya hadir semata, isu literasi digital, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas turut pula harus terus dikawal. 

“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14% terhadap total ekspor nonmigas, 60% total investasi, 97% total tenaga Kerja, dan 61% total PDB [Produk Domestik Bruto] nasional. Angka-angka ini menjadi bukti bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian bangsa,” ujarnya. Teten juga menyampaikan bahwa pandemi dapat menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mempersiapkan UMKM masa depan. Ia yakin dan percaya, UMKM tetap layak menyandang peran sebagai pahlawan ekonomi bangsa. Resiliensi, kualitas, dan kekhasan yang ditawarkan terus bertumbuh setiap harinya. Meskipun demikian, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak tetap krusial dalam mendampingi dan memastikan UMKM hadir sebagai juara dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Pemerintah mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital pada tahun 2024. Meskipun menjadi tantangan yang tidak mudah, program harus tetap dilaksanakan demi perbaikan struktur ekonomi nasional yang didominasi oleh sektor usaha tersebut.

Terkait dengan realisasi target tersebut, Kemenkop UKM berupaya mendampingi pelaku UMKM, salah satunya dengan mengkurasi kemasan produk agar bisa “go online” (masuk ke pasar daring). Upaya pendampingan yang dilakukan dengan menyiapkan laboratorium UMKM, yakni fashion, kuliner, dan mekanik. Saat ini Kemenkop UKM sudah menyusun ekosistem transformasi UMKM masa depan yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi.