Renaldi Husada (CEO Dana Darpa Group), Growing Passion In Business

Oleh: Syulianita (Editor) - 22 November 2021

Secangkir Kopi  Membawa Berkah

Ketika awal terjun menangani beberapa bisnis tahun 2019, Renaldi mengungkapkan semuanya berjalan ancar. Ia berkata, “Saat itu, semua fine saja. Saya juga sambil belajar banyak tentang berbagai hal. Namun, setahun kemudian ternyata terjadi pandemi. Tentu itu merupakan suatu cobaan yang berat buat kita semua. Tapi saya selalu menegaskan kepada tim bahwa kita tidak boleh diam di tempat, karena hal itu sama saja seperti menunggu game over. Saya bersama rekan kerja terus melakukan berbagai inovasi baru dan merumuskan breakthrough apa yang perlu kita lakukan di tengah kondisi krisis saat itu.”

Lahirnya Armor Genuine coffee shop dan roastery diakuinya muncul dilatarbelakangi oleh fakta bahwa akibat pandemi industri pariwisata dan perhotelan terkena dampak yang begitu besar. Pada suatu kesempatan meeting dengan jajaran direksi, salah satu direkturnya menyampaikan, ada kemungkinan sebagian staf akan dilayoff atau diberhentikan.

"Saya lumayan terpukul mendengarnya. Itu merupakan beban yang cukup berat bagi saya. Sebenarnya saya tidak ingin tiap satu staf yang harus menanggung sekitar empat anggota keluarga harus terkena imbas layoff. Pada saat itu kami benarbenar berpikir keras apa yang harus dilakukan agar tetap bisa menampung mereka. Kemudian kami memutuskan mencari bisnis yang tidak terlalu berat, investasi ringan, mudah dipelajari, tetapi perputarannya cepat. Akhirnya salah satu bisnis yang tercetus adalah bidang food and beverages, apalagi kopi saat ini termasuk fast moving business dan digemari millenials. Puji syukur, kami memiliki berbagai aset yang belum bergerak. Menurut saya, ini waktu yang tepat pula untuk membangkitkan asetaset yang masih ‘tertidur’. Maka lahirlah Armor Genuine,” ungkap Renaldi.

Sejak berdirinya coffee shop tersebut pada April 2021, hingga kini ketika sudah menginjak enam bulan, tercatat ada lima cabang yang telah dibuka di beberapa titik strategis, dengan mempekerjakan para karyawan yang terpaksa di-layoff dari unit-unit usaha lain, seperti hotel dan properti. Renaldi mengakui tentu perlu biaya untuk belajar, serta perlu meningkatkan standardisasi setiap saat, namun ia menyebut seiring waktu semakin terlihat baik. 

Tantangan yang menerpa tak berhenti di sana. Ketika terjadi pandemi gelombang kedua Juni lalu, Renaldi mengaku mendapatkan pelajaran lagi. Tanpa menggoyahkan semangat, ia mengaku tetap harus move forward dan melangkah lebih lanjut. Selama dua bulan timnya memang sempat off, namun di saat yang sama sambil melakukan pembangunan diiringi semangat dan harapan optimis, agar ketika pandemi berakhir segera bisa melaunching kafe tersebut.

Renaldi menjelaskan, Armor Genuine coffee mengusung konsep kafe di tengah taman terbuka. “Konsep ini dibangun untuk memberikan kesan dan rasa yang berbeda bagi para eksekutif muda, sebab kebetulan lokasinya tidak jauh dari pusat properti, apartemen, bank, perkantoran, dan pusat niaga lainnya,” papar pria yang hobi memelihara hewan ini.

Hal ini berkaitan dengan prinsipnya yang harus memiliki perhitungan baik sebelum melangkah. Ia mengamati selama pandemi ini, perilaku manusia ikut berubah. Sekarang ternyata banyak orang lebih menyukai melakukan aktivitas di ruang terbuka atau outdoor. “Oleh karena itu, kami berusaha menyajikan 70 persen ruang terbuka supaya lebih nyaman apalagi pada sore hari. Tak hanya itu, apa yang saya tangkap selama pandemi ini, mungkin orang-orang sudah jenuh dengan segala sesuatu yang mainstream. Saya berulang menekankan kepada tim bahwa sekarang kita harus menjual kreativitas yang out of the box dan antimainstream. Orang ingin melihat sesuatu yang aneh. Ide seperti inilah yang akan diterima baik oleh pasar terutama kaum milenial dan Gen Z,” tuturnya.

Sebagai bagian dari kaum milenial, Renaldi tentu bisa mengerti kebutuhan para konsumennya karena ia juga memiliki aktivitas yang tak jauh berbeda sehari-hari. Ia menuturkan, “Setiap Senin sampai Jumat, saya di kantor melakukan aktivitas bisnis bertemu klien dan sebagainya, sedangkan Sabtu dan Minggu saya selalu menyempatkan diri dan memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan teman-teman, membangun relasi, making a social life, maupun menjalankan hobi. Membangun relasi itu penting. Karena itulah, saya selalu menyebut bisnis kopi ini sebagai secangkir kopi yang membawa keberkahan untuk semua. Tak jarang dengan secangkir kopi orangorang bisa bertemu relasi baru dan bisnis baru.”

Do Good and Be Good

Kepada Men’s Obsession, Renaldi berbagi pandangannya tentang tips melangkah keluar dari zona nyaman. “Salah satu yang penting dan utama adalah berani, jangan takut mencoba hal baru. Pebisnis harus tangguh karena up and down pasti akan selalu ada. Saya juga banyak belajar dari bukubuku, ketika kita jatuh jangan pernah menyerah dan harus bangkit lagi. Tidak ada kesuksesan yang dibangun dalam satu malam. Oleh sebab itu, penting untuk terus berinovasi dan berkreasi,” tegasnya.

Tekun, kerja cerdas, kerja keras, hilangkan sifat ego, terus belajar, konsisten, dan berani menghadapi perubahan juga disebut sebagai poin yang tak boleh ditinggalkan. Visi hidup yang selalu ia tanamkan adalah ingin memberikan manfaat bagi banyak orang. “Inilah yang selalu saya tekankan dalam diri. Saya tidak ingin sekadar hidup, tetapi harus bermanfaat untuk banyak orang,” ujar pria berpembawaan ramah ini.

Di akhir pertemuan, ia juga mengungkapkan sebuah filosofi prinsip yang selalu menjadi motivasinya. “Ada kalimat yang saya ingat, yakni “Do good and be good”, selalu berbuat baik dan menjadi baik, maka otomatis alam akan berpihak kepada kita,” tutupnya.