Rivan Achmad Purwantono (President Director PT Bank KB Bukopin Tbk)

Oleh: Syulianita (Editor) - 27 April 2021

Antara Cucu, Motor, Musik, dan Burung

Bagi Rivan Achmad Purwantono, masalah merupakan perjalanan hidup yang harus dilalui. Untuk melaluinya, jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1990 ini mengaku memegang teguh tiga filosofi Jawa. Pertama, harus bisa srawung atau menjaga relationship dengan bergaul. Kedua, harus bisa laden atau melayani baik kalangan atas ataupun bawah dan menjadi mitra semua pihak. Ketiga, harus sembodo atau mau komitmen. “Tidak perlu filosofi Barat atau quote Barat,” tuturnya.

Rivan mengaku, meski diangkat menjadi President Director Bank KB Bukopin pada krisis ekonomi saat ini, namun dirinya mengaku punya moto hidup jangan menyerah kecuali ingin kalah. “Jangan putus asa kecuali ingin binasa,” katanya. Tak kalah penting, imbuh Rivan, kerja itu harus dijadikan kebiasaan bukan beban. “Kalau pekerjaan Anda jadikan kebiasaan hidup dan passion, maka sesulit apapun tidak akan menjadi beban buat kita,” tandasnya.

Kata-kata mutiara dan filosofi hidup yang sangat menginspirasi dari Rivan berakar dari banyak referensi, seperti bacaan hingga belajar dari obrolan sesama teman. “Berbagai masukan itu harus diimplementasikan di kenyataan dan berikutnya saya refleksikan lagi. Selain itu, saya juga menikmati beragam media digital, seperti YouTube dan Instagram,” tegas pria berdarah Jawa ini.

Di tengah kesibukannya sebagai orang nomor wahid di KB Bukopin, Rivan selalu meluangkan waktu untuk melepas penat. “Kita bisa mengatur kapan menikmati waktu senggang dengan banyak hal, kebetulan sekarang saya punya cucu. Kalau tidak bisa bertemu, hanya dikirimi video tingkah lucunya sudah menjadi hiburan yang luar biasa,” ujar Rivan seraya terseyum.

Selain itu, Rivan menikmati me time dengan melakoni hobinya. “Saya suka bermusik, tinggal menekan tuts piano, pakai headset, nyanyi dua lagu, atau mencari chord lagu sendiri,” ujarnya. Piano kesayangannya pun ia boyong ke ruang kerjanya. “Ketika saya datang ke kantor pukul 07.15 kan belum ada kegiatan, saya bisa bermain piano. Saya juga punya pengalaman menarik di bidang musik. Saya bukan pemain musik yang hebat, tidak bisa membaca partitur, hanya bisa memakai feeling dalam mainkan chord. Tetapi, pada tahun 85- 87-an waktu ada’Lomba Cipta Lagu Remaja’ Prambors (LCLR), saya dua kali menjadi semifinalis,” kenang pria yang menyukai lagu-lagu Indonesia ini.

Selain itu, ia juga gemar bersepeda dan mengendarai motor. Dari beberapa motor, jenis Vespa adalah favoritnya. Menurut Rivan, Vespa memang mogokan, tapi ada kenikmatan tersendiri saat menungganginya serta ada hal yang tak kita temui di kendaraan lain ketika mengendarai motor buatan Italia ini. Soal solidaritas sesama pengguna Vespa yang sudah menjadi ciri khas dan dipegang teguh oleh pengguna Vespa.

Ketika ada pengendara Vespa yang mengalami mogok, tanpa dimintai pertolongan pengendara lain akan menghampirimya untuk membantu memperbaiki atau menyetem-nya sampai ke bengkel bahkan ke rumahnya jika sudah malam dan tak ada bengkel yang buka. “Jangan pernah takut mogok, brotherhood-nya kuat, bahkan kita bisa dibantu lebih dari 5 orang,” imbuhnya.

Rivan juga gemar bercocok tanam dan memelihara burung. Menurutnya, kegemaran ini adalah wujud menghargai kehidupan. “Kita harus menjiwai dan itu akan mengajarkan kita untuk sabar dan telaten,” pungkasnya.