Oleh: -

 

Nusa Tenggara Timur yang memiliki curah hujan lebih sedikit dibanding daerah lain di Indonesia menjadi perhatian penuh bagi pemerintah, khususnya Kementerian PUPR. Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketersediaan air menjadi salah satu faktor penting bagi pembangunan di NTT. “Kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” ungkap Basuki.

 

Sementara itu karena curah hujan yang rendah di NTT maka Kementerian PUPR berupaya untuk memenuhi kebutuhan air di NTT, salah satunya dengan membangun beberapa bendungan di NTT. Selama periode 2015 – 2019 tercatat kurang lebih 49 bendungan baru yang dibangun pemerintah. Salah satunya adalah Bendungan Rotiklot yang terletak di Kabupaten Belu, NTT. 

 

Agar berfungsi maksimal, pembangunan bendungan dengan kapasitas hingga 3,3 juta meter kubik ini juga diikuti pembangunan jaringan irigasi. “Dengan demikian, bendungan yang dibangun dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ucap Basuki. Dengan adanya bendungan tersebut, diharapkan dapat memenuhi air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 14 liter/detik, suplai irigasi seluas 139 hektar, hingga kegiatan pariwisata.

 

Seperti yang disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, “Untuk menuju sebuah kemakmuran dan kesejahteraan, NTT membutuhkan air. Oleh sebab itu, di NTT dibangun banyak bendungan, antara lain Bendungan Rotiklot. Bendungan Rotiklot bisa mengairi lahan sekitar kurang lebih 139 hektar, lahan yang sangat luas yang bisa diairi dari Bendungan Rotiklot ini. Ini juga nantinya bisa dipakai pembangkit listrik tenaga air, bisa juga untuk tempat wisata, bisa juga untuk air baku seluruh penduduk di Kabupaten Belu,” ujar Presiden Joko Widodo dalam kata sambutannya saat meresmikan Bendungan Rotiklot. Gayung bersambut, masyarakat Kabupaten Belu pun merasakan betul manfaat dari pembangunan Bendungan Rotiklot, seperti yang disampaikan Fernando, perwakilan dari masyarakat Desa Fatuketi, yang mengatakan bahwa bendungan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. “Dengan adanya bendungan ini, kami jadi bisa bekerja, panen lancar, dalam satu tahun bisa dua sampai tiga kali panen,” ungkapnya. 

 

Hal senada diungkapkan Lurah Rinbesi, Sophia Lina yang berharap dengan adanya Bendungan Rotiklot, masalah ketersediaan air yang selama ini menjadi keluhan warga bisa teratasi. “Tentu dengan adanya Bendungan Rotiklot ini, bisa membawa kecerahan, membawa banyak berkat buat kami masyarakat Kabupaten Belu,” kata  Ibu Lurah.