Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Mengawal BRI Menjadi The Most Valuable Bank In South East Asia

Oleh: Iqbal Ramdani () - 18 December 2018

Optimistis adalah sebuah kata yang menggambarkan Suprajarto. Betapa tidak, ia dikenal sebagai sosok yang berani keluar dari zona nyaman untuk mengejar target di luar kemampuan. Mungkin bagi sebagian orang hal tersebut dianggap sebuah momok. Namun, suami Jenny Rachman ini percaya, target yang dibidik jauh di atas standar akan memecut seseorang meraih kesuksesan. “Saya selalu sampaikan ke teman-teman, buat target itu yang tinggi. Tidak boleh standar. Bahkan saya memasang target di luar kemampuan. Sebab, kalau menaruh target sesuai kemampuan, itu standar. Hasilnya pun akan standar. Dengan mematok target di luar kemampuan, kita akan mengeluarkan seluruh potensi yang kita miliki. Hasil yang dicapai pun akan di atas standar atau melebihi pencapaian yang seharusnya.” tegas pria berdarah Jawa tersebut.

Lebih lanjut ia menuturkan, kesuksesan yang ia raih saat ini juga tak lepas dari pesan mendiang sang ayah yang dipegangnya hingga saat ini. “Ayah saya bekerja sebagai pamong praja yang merintis kariernya dari bawah, pernah menjadi camat di beberapa daerah di Yogyakarta. Hal yang saya pelajari darinya adalah ia sosok pekerja keras dan cukup punya waktu untuk mendidik anaknya. Ia juga selalu berpesan, ‘Kamu kalau bekerja berikan yang terbaik kepada tempatmu bekerja, jalani dengan ikhlas, dan nikmati’. Itu yang terbawa dalam kesehariannya saya,” pemimpin visioner tersebut mengungkapkan. Sehingga, sambung Suprajarto, apapun yang dikerjakan, ia tidak merasa terbebani dan tertekan. “Dengan begitu kita bisa berekspresi atau berinovasi lebih maka setinggi apapun target yang kita kejar pasti bisa tercapai. Tak kalah penting, menikmati pekerjaan dan menjalaninya dengan ikhlas, menuntun kita untuk selalu berserah diri dan bersyukur kepada Tuhan,” imbuhnya.

 

Di luar itu, Suprajarto adalah bankir yang terus mengasah kemampuannya agar mampu beradaptasi secara baik dengan setiap perubahan yang terjadi. “Saya tidak pernah berhenti belajar untuk merespons setiap perkembangan. Dunia perbankan ini kan berkembang sangat dinamis,” paparnya. Kendati demikian, di usianya yang menginjak kepala enam, Suprajarto menggarisbawahi, ‘melek digital’ adalah sebuah keharusan. “Karena saya diberi amanah memimpin BRI yang sekarang sudah masuk ke dalam industri 4.0. Kalau saya tidak ikuti, anak-anak di bawah ini tidak terarahkan dengan baik, kami akan ketinggalan. Paling tidak ngertilah, walaupun detailnya urusan direktur teknologi, tapi kami harus mengerti arahnya harus ke mana,” jelas kelahiran 28 Agustus 1956 itu.

 

Dengan segudang kesibukan, Suprajarto adalah sosok yang selalu menjaga work-life balance, “Di sela kesibukan, kita harus santai. Jangan memaksakan diri kalau sudah capek ya harus istirahat. Ini juga yang selalu saya sampaikan ke anak-anak,” urainya. Selain itu, kalau ada waktu setiap akhir pekan, ia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga sesuai hobinya, seperti bersepeda atau bermain golf untuk melepas penat. “Saya lebih sering menghabiskan waktu di lapangan golf,” tambah pria yang juga gemar mengoleksi keris tersebut. Ketika ditanya seberapa besar peran keluarga dalam kesuksesan kariernya, dengan lugas ia menjawab, “Peran keluarga tentu sangat besar. Keluargalah yang menjadikan saya seperti saat ini. Sebab, semua dimulai dari keluarga. Keluargalah yang memberikan dorongan kepada saya untuk terus semangat dan belajar terus-menerus untuk menjadi lebih baik.” Peraih predikat Tokoh Profesional Terbaik dalam ajang Indonesia Awards 2018 ini pun merasa sangat bersyukur, istri dan buah hati tercinta mampu mengerti kesibukan dirinya.