Oleh: -

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto/Dok. Pribadi

Dipercaya menjabat Rektor Universitas Surabaya (UBAYA) selama dua periode (2011 – 2015 dan 2015 – 2019), Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT., Ph.D. telah berhasil membuktikan kinerjanya yang cemerlang. Di bawah kepemimpinannya, Ubaya semakin bersinar di usianya yang ke-50 tahun dengan meraih banyak pencapaian dan prestasi membanggakan, baik dari Lembaga maupun prestasi para mahasiswanya.

 

Ya, berbagai piagam dan piala-piala kemenangan ditata rapih dalam sebuah lemari kaca yang diletakan di lobi kampus. Tak jauh dari situ terdapat juga pameran kebudayaan berupa terakota peninggalan zaman Majapahit yang mampu membuat siapapun berdecak kagum. Sang Rektor yang kala itu menemani tim Men’s Obsession berkeliling kampus Ubaya, menerangkan dengan penuh semangat penghargaan demi penghargaan tersebut serta makna dari pameran Majapahit ini. “Jadi value utama yang dikembangkan Ubaya ini adalah Multi Culture, artinya mahasiswa dan staf Ubaya terbuka dari berbagai latar belakang etnis, suku, agama, dan budaya. Ubaya belajar dan memberi ruang untuk belajar dari berbagai latar belakang budaya untuk pendidikan karakter dan pengembangan wawasan,” terang Joni. Di samping nilai-nilai budaya, Joni juga menekankan pada kualitas Ubaya agar bisa semakin dikenal dan dipercaya masyarakat.

 

Dengan langkah-langkah dan kebijakan strategis yang telah dilakukan, Ubaya mampu bersinar serta meraih pencapaian dan prestasi membanggakan. Misalnya, prestasi secara kelembagaan bisa dilihat pada 2014 lalu, Ubaya meraih SNI (Standar Nasional Indonesia) Award dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai pemenang Industri Jasa Kategori besar, bersaing dengan Perguruan Tinggi dan industri jasa lainnya. Kemudian pada 2015 – 2017, selama tiga tahun berturut-turut, Ubaya berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih Award kategori Gold. Pada 2012, 2014 dan 2016 (setiap 2 tahun) Ubaya menerima penghargaan Indonesia Green Award kategori Green Kampus dari La Tofi. Pada tahun 2015 Ubaya memperoleh Akreditasi Institusi kategori A dari BAN PT. Sementara program studi yang memperoleh akreditasi A dalam waktu 5 tahun sudah ada sejumlah 16 dari sebelumnya yang hanya 6 program studi. Yang juga tak kalah membanggakan, Ubaya dinilai oleh Kemenristek Dikti sebagai salah satu dari 2 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik pada tahun 2016 dan 2017 yang sebelumnya 5 terbaik pada tahun 2015. Ubaya juga menjadi satu-satunya PTS yang masuk 5 besar sebagai pemenang Medali di Olimpiade MIPA pada tahun 2016 lalu dan tahun 2018 ini.

Keberadaan Ubaya yang bersinar di dunia internasional juga dapat dilihat dari kehadirannya sebagai anggota di dua organisasi besar dunia. Ubaya tercatat sebagai board member di organisasi Association of Universities of Asia and the Pacific (AUAP) serta sebagai anggota di organisasi International Association of University Presidents (IAUP). Ubaya bahkan terpilih menjadi tuan rumah acara akbar join conference kedua asosiasi tersebut yang akan digelar pada 9 – 12 Juli 2018 mendatang. Prestasi mahasiswa Ubaya juga tak kalah membanggakan. Tercatat banyak mahasiswa yang berhasil meraih prestasi dari segala bidang, baik akademik maupun non akademik seperti seni dan olahraga. “Prestasi mahasiswa kami di bidang olahraga sangat membanggakan, seperti kempo, tenis meja, futsal, renang, lari dan terutama basket, mahasiswa kami selalu meraih juara dalam liga basket mahasiswa. Sampai-sampai orang mengenal Ubaya sebagai Universitas Basket Surabaya,” ujar Joni sembari tertawa.

 

Sebagai seorang pemimpin, Joni yang menerapkan gaya kepemimpinan ‘lead by example’ ini, dikenal ramah, terbuka dan membaur bersama seluruh jajaran karyawan serta para mahasiswa Ubaya, sehingga berhasil menciptakan suasana kerja dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Ia bahkan tak sungkan turut bergabung bersama para karyawan bermain futsal setiap hari Senin dan Kamis. Menurutnya, selain untuk menjaga kebugaran tubuh, hal itu juga menjadi ajang silaturahmi, dimana ia bisa bercengkrama dan berbicara dari hati ke hati dengan para karyawannya.

 

Learning Beyond The Classroom

Selain gaya kepemimpinan Sang Rektor yang menyenangkan, untuk meningkatkan pemahaman substansi dan mempercepat proses adaptasi di lapangan maka Ubaya juga mengimplementasikan pembelajaran yang menggunakan konsep ‘learning beyond the classroom’ , yakni pembelajaran dan pendidikan yang tidak hanya dari dalam kelas, melainkan live in dari masyarakat, magang di industri, kompetisi antar mahasiswa di level regional, nasional bahkan internasional, outbound, pengembangan minat, dan lainnya. Untuk itu, Ubaya telah menyediakan fasilitas outdoor ‘Integrated Outdoor Campus’ (IOC) yang terintegrasi untuk edukasi, wisata, konservasi alam, pengembangan budaya dan karakter. Tersedia berbagai fasilitas lengkap, seperti Ubaya Training Center (UTC) untuk pelatihan outdoor, Ubaya Penanggungan Center (UPC) untuk belajar karakter dan budaya dari peninggalan sejarah, khususnya kerajaan Airlangga dan Majapahit yang terletak di Gunung Penanggungan, dan Plant Development Division (PDD), yaitu fasilitas pendidikan untuk belajar pengembangan berbagai jenis tanaman dan perkebunan termasuk edu agrowisata. 

 

“Kami mengembangkan Edu Agrowisata salak, kakao, kopi, klengkeng, belimbing, serta ternak lele, sapi dan kambing yang kotorannya dimanfaatkan untuk biogas. Fasilitas IOC ini juga menjadi salah satu sumber pendanaan bagi pengembangan Universitas,” pungkas pengagum Martin Luther King ini.