61 Tahun Kalimantan Timur Pembangunan Berlanjut, Kemajuan Terwujud

Oleh: Iqbal Ramdani () - 03 February 2018

 

 

 

 

 

Naskah: Sahrudi/Suci Yulianita/Giattri F.P., Foto: Istimewa

 

 

Di tahun 2018 ini Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memasuki usia yang ke 61 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tentu ada banyak kemajuan pembangunan di daerah berjuluk Banua Etam ini. Mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pembangunan sumberdaya manusia (SDM).

 

Kerja keras Pemerintahan Provinsi Kaltim bersama Pemerintah Kabupaten/Kota seKaltim dan dengan dukungan rakyat setempat, tentu merupakan kata kunci bagi terlaksananya pembangunan yang baik dan berkesinambungan. Dan, pemerintah berharap agar pelaksanaan pembangunan ke depan terus mendapat dukungan, partisipasi, dan pengawalan dalam pelaksanaannya, sehingga target dan sasaran pembangunan yang telah direncanakan dapat dicapai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim. Walhasil, Kaltim kini sudah banyak berubah, makin banyak mencapai prestasi, semakin maju dan sudah bisa dibanggakan. Seperti dikemukakan Gubernur Kaltim, Prof.Dr. H. Awang Faroek Ishak bahwa pembangunan di Kaltim pada dasarnya tidak akan pernah berhenti karena masalah dan tantangan ke depan yang harus di atasi dengan baik tidaklah kecil. ”Pembangunan terus berlanjut sehingga terwujudnya kemajuan dan kejayaan serta kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur,” tegas Awang pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kaltim dalam rangka HUT ke-61 Provinsi Kaltim di Gedung Utama DPRD Kaltim, Senin (8/1).

 

Karena itu, masih dalam suasana ulang tahun ke-61, ulasan tentang Kaltim masih menjadi hal yang sangat menarik. Untuk itulah majalah Men’s Obsession menampilkan edisi khusus kali ini dengan menyikapi secara kritis perjalanan pembangunan Kaltim khususnya di era kepemimpinan Awang. Tentu, banyak keberhasilan tapi ada juga yang masih perlu ditingkatkan atau diakselerasikan. Ada dua tujuan Pemprov Kaltim dalam pembangunan ini, pertama meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan masyarakat dengan sasaran menurunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, meningkatnya daya beli masyarakat, dan menurunnya indeks gini. “Kedua meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau dengan sasaran meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan kontribusi sektor pertanian dalam arti luas, tercapainya swasembada pangan, serta meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan,” tambah Awang. 

 

Di sektor perekonomian, pertumbuhan ekonomi Kaltim sampai dengan Triwulan III/2017 meningkat sebesar 3,58% dari target 3,2%-3,7%. Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2017 sangat dipengaruhi oleh subsektor pertambangan migas. Produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim (dengan migas) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp438,88 triliun. 

 

Pengentasan Kemiskinan

Sementara dalam menurunkan angka pengangguran dan penanggulangan kemiskinan, kinerja Pemprov pada 2017 terbilang baik yakni 6,91% dari target 7,18%. Capaian indikator pembangunan penanggulangan kemiskinan di Kaltim pada 2017 6,10%, realisasinya hingga September 2017 6,08%.

 

Tahun 2018 ini, Pemerintah akan melakukan upaya pengentasan kemiskinan dengan memperkuat koordinasi lintas sektoral dan lintas SKPD demikian juga antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota agar program-program yang direncanakan dapat berdaya guna dan tepat sasaran kepada siapa saja yang menjadi prioritas untuk dibebaskan dari kemiskinan. Sejumlah langkah pun telah dilakukan, antara lain pemberian bantuan jaminan kesehatan masyarakat yang telah mencapai 100% pelayanan melalui sistem yang terintegrasi dengan BPJS, pemberian beasiswa pendidikan bagi 2.002 siswa miskin, bantuan Usaha Ekonomi Produktif bagi Rumah Tangga Sangat Miskin melalui Pelatihan Keterampilan berwirausaha bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). 

 

Pembangunan rumah layak huni sebagai upaya mengurangi jumlah rumah yang tidak layak huni bagi masyarakat miskin, Pemerintah Provinsi telah membangun sejak tahun 2013-2017 sejumlah 1.547 Unit. Pada tahun 2017, Pembangunan rumah layak huni dilaksanakan melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat Berpenghasilan Rendah.