Best Corporate Performance 2016

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 20 January 2017

Naskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto/Dok. Waskita Karya/Istimewa

Sebagai kontraktor BUMN terbesar di Indonesia, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menjadi yang terdepan dalam membangun infrastruktur negeri. Dalam dasa warsa terakhir perusahaan yang dipimpin oleh M. Choliq ini dengan konsisten menunjukan kinerja yang positif. Pada Kuartal III 2016, Waskita mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,088 triliun meningkat 171,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp400 miliar.

 

Sejak berdiri tahun 1961 hasil nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Volker Aanemings Maatschappij NV, Waskita telah dipercaya untuk membangun proyek-proyek strategis skala Nasional diantaranya; Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang (1985) hingga Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta (2016), Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat (2005), Jalan Tol Nusa Dua Tanjung Benoa, Bali (2015), Jembatan Merah putih, Maluku (2016), Jembatan Suramadu, Jawa Timur (2009), Bendungan Jati Gede, Jawa Barat (2015), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (2002), serta proyek prestisius gedung antara lain Wisma BNI 46, Jakarta (1996) dan Hotel Shangri-La, Jakarta (2008).


Tahun 2012 Waskita berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menggalang dana publik sebesar Rp1,2 triliun, dilanjutkan dengan memperkuat struktur permodalan melalui Rights Issue pada 2015 sebesar Rp5,3 triliun yang terdiri dari Rp3,5 triliun Penyertaan Modal Negara dan Rp1,8 triliun dana publik. Kini, Ekuitas Waskita menjadi Rp16,194 triliun dengan total aset perusahaan mencapai Rp50,282 triliun.


Menginjak usia 56 tahun, Waskita telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kompetisi Jasa Kontruksi dengan membentuk divisi-divisi spesialis, antara lain, Divisi I yang berfokus pada proyek infrastruktur dan bangunan sipil. Divisi II yang memiliki keahlian proyek gedung bertingkat dan LRT serta Divisi Regional Barat dan Divisi Regional Timur yang mengerjakan proyek-proyek berdasarkan wilayah geografis.


Lebih dari itu, Waskita juga telah melakukan transformasi usaha. Dari yang semula hanya perusahaan jasa konstruksi konvensional, Waskita kini melakukan ekspansi dengan mendirikan anak perusahaan antara lain usaha penyedia beton pracetak melalui PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), pengembang jalan tol melalui PT Waskita Toll Road, bidang realty melalui PT Waskita Karya Realty, dan bidang pembangkitan listrik melalui PT Waskita Karya Energi.


Pendirian WSBP tiga tahun lalu, sebagai rencana strategis anak perusahaan mendukung proyek-proyek Waskita khususnya kebutuhan konstruksi jalan tol. Kini WSBP telah memiliki 8 pabrik beton pra cetak (precast plant) dengan kapasitan produksi 2,3 juta ton per tahun. Anak perusahaan Waskita ini juga memiliki 28 pabrik olahan beton (batching plant).