CFO TANGGUH

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 25 September 2013

Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto

 

Sebagai professional di bidang finansial, tempat bekerja bukanlah masalah. Itu ditunjukan oleh Reynaldi Hermansjah. Ia sukses sebagai Chief Financial Officer (CFO) PT Jasa Marga (Persero) Tbk, meski sebelumnya tak pernah bersentuhan dengan perusahaan infrastruktur.

 

Ditemui Men’s Obsession di ruang kerjanya yang bernuansa coklat, pria yang akrab disapa Rey ini tampil familiar. Ia mau bercerita tentang tugas pertama kala ia menjabat Direktur Keuangan Jasa Marga, antara lain, mempersiapkan perusahaan ini untuk go public.


“Saat itu kemampuan keuangan Jasa Marga memang terbatas. Untuk itu ada beberapa langkah-langkah yang kita lakukan. Pertama kita melakukan IPO untuk penambahan modal sehingga Jasa Marga memiliki modal yang lebih besar untuk melaksanakan ekspansi ke depannya, dan alhamdulillah pada September 2007 kita sudah IPO,” ia membuka percakapan.


Selain itu, Rey juga membenahi hal-hal yang menurutnya perlu dibenahi dari sisi keuangan. Ia melakukan reprofiling struktur hutang Jasa Marga yang semula dominan hutang jangka pendek menjadi hutang jangka panjang dengan cara melakukan penerbitan berbagai macam obligasi. Bahkan yang menarik, pada 2010, Jasa Marga menjadi korporasi pertama yang menerbitkan obligasi zero coupon, yakni obligasi yang tidak membayar bunga selama masa obligasi tersebut, melainkan dibayar pada akhir masanya. “Alhamdulillah Jasa Marga bisa sampai seperti ini, kita bisa memiliki 13 ruas baru dan 13 ruas yang lama. Lalu kita memiliki total konsesi 1000 Km dan total investasi hampir sekitar 40 triliun rupiah,” ucapnya penuh rasa syukur.


Tak hanya itu, Rey juga melakukan modernisasi sistem pengelolaan keuangan Jasa Marga dengan mengimplementasikan otomatisasi transaksi keuangan berbasis ERP pada 2010. Hal ini merupakan salah satu terobosan bagi Jasa Marga sehingga mempermudah dan mempercepat sistem pelaporan keuangan. Dan hasilnya, pada Februari 2015 lalu, Jasa Marga sudah bisa menerbitkan laporan keuangan audited.    


Jasa Marga memang sedang agresif melakukan pembangunan. Terdapat penambahan ruas tol baru yang beroperasi di tahun 2015, yakni Jalan Tol Gempol-Pandaan pada bulan Juni 2015 lalu. Sementara ruas lainnya yang sedang dipersiapkan dan akan segera beroperasi, antara lain, Ruas Kriyan-Mojokerto Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Ruas Bawen-Salatiga Jalan Tol Semarang – Solo, Jalan Tol Gempol-Pasuruan dan Ruas Kertosuro-Sragen Ruas Solo – Ngawi dengan target 2017 sudah beroperasi seluruhnya. Rey mengatakan, dengan telah beroperasinya ruas-ruas baru itu, Jasa Marga ke depan akan melakukan restrukturisasi keuangan di level anak perusahaan. “Rencananya anak-anak perusahaan kami akan menerbitkan obligasi infrastruktur yang memang dedicated untuk pembangunan jalan tol tersebut,” ungkap pria kelahiran Mei 1967 ini.


Bisa dikatakan hal itu merupakan salah satu yang menjadi kebanggaan bagi Jasa Marga, lantaran sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan pembangunan infrastruktur yang selesai pada 2019 mendatang. Dalam mendukung konektivitas antar daerah, Jasa Marga tak hanya terfokus pada pembangunan di pulau Jawa dan Bali, namun juga merambah hingga ke pulau Sumatera, antara lain proyek jalan tol di Sumatera Utara yang akan menghubungkan Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi.