Page 57 - 196
P. 57
Rahadian sebagai Chairil Anwar,
Marsha Timothy sebagai Ida, Chelsea
Islan sebagai Sri Ajati, Tara Basro
sebagai Sumirat, dan Sita Nursanti
sebagai Hapsah Wiriaredja. Sebelum
menyaksikan lakon Perempuan-
Perempuan Chairil, penikmat seni
juga dapat mengetahui lebih lanjut
mengenai pementasan ini dengan Reza
Rahadian melalui live chit-chat melalui
akun Instagram @indonesia_kaya.
Renitasari Adrian, Program Director
Bakti Budaya Djarum Foundation
menuturkan, “Melihat antusiasme yang
tinggi dari para penikmat seni dengan
Chairil dan Sri Ajati. Chairil dan Ida Nasution. pementasan Perempuan-Perempuan
Chairil di Teater Jakarta beberapa
tahun silam, maka kami menghadirkan
serta pertaruhan yang dilakukan semasa yang berbeda. Tanpa mengecilkan arti rekaman pementasan ini dalam kegiatan
hidupnya yang memberi tenaga dan dan peran perempuan lain, tapi lewat #NontonTeaterDiRumahAja. Penayangan
makna pada semangat kemerdekaan di cerita empat perempuan ini kita bisa pementasan ini, merupakan upaya
negeri ini,” ujar Happy Salma, Produser mengenal sosok Chairil juga dunia yang yang kami lakukan untuk mengenalkan
Teater Perempuan-Perempuan Chairil. hendak ia jadikan, serta zaman yang masyarakat secara lebih jauh sosok
Lakon ini tersaji dalam empat babak, menghidupi dan dihidupinya. Chairil Anwar, seorang penyair legendaris
yang menggambarkan hubungan Chairil “Chairil Anwar merupakan seorang Indonesia yang melahirkan karya-karya
dengan empat perempuan, yakni Ida, Sri, penyair besar dengan puisi yang sarat fenomenal dan mendunia.”
Mirat, dan Hapsah. Empat perempuan makna dan visioner pada zamannya. Selain mengajak para penikmat
istimewa, mereka menggambarkan Memerankan tokoh besar seperti ini seni untuk #NontonTeaterDiRumahAja,
sosok perempuan pada jaman itu. Ida menjadi tantangan sendiri buat saya Indonesia Kaya bekerja sama dengan
Nasution adalah mahasiswi, penulis karena dialog-dialognya tersusun dari Happy Salma, Butet Kartaredjasa, dan
yang hebat, pemikir kritis dan bisa berbagai puisi dan mendorong saya Ratna Riantiarno sebagai para seniman
menyaingi intelektualisme Chairil menggali lebih dalam bagaimana pertunjukan panggung juga mengajak
ketika mereka berdebat. Sri Ajati, juga sosok penyair ini dengan membaca penikmat seni ikut memberikan
seorang mahasiswi, bergerak di tengah karya-karyanya. Berkesempatan dukungan untuk pekerja seni panggung
pemuda-pemuda hebat pada zamannya. menyaksikan kembali pementasan budaya. Musibah Covid-19 yang
Ikut main teater, jadi model lukisan, Perempuan-Perempuan Chairil ini terjadi di tahun 2020 ini membuat
gadis ningrat yang tak membeda- membawa kenangan indahnya bekerja banyak acara seni, khususnya seni
bedakan kawan. Sumirat, juga seorang sama dengan para pekerja seni yang pertunjukan panggung yang mengalami
yang terdidik yang lincah. Tahu benar tergabung selama proses produksi pembatalan. Hal ini memberikan
bagaimana menikmati keadaan, pementasan ini. Semoga kegiatan dampak yang keras bagi ribuan pekerja
mengagumi keluasan pandangan #NontonTeaterDiRumahAja pada akhir seni di Indonesia yang menjadikan seni
Chairil, menerima dan membalas cinta pekan ini dapat diterima dengan baik panggung sebagai sumber penghasilan
Chairil dengan sama besarnya, tapi oleh para penikmat seni, sehingga utama mereka. “Melalui kitabisa.com,
akhirnya cinta itu kandas. semangat dan minat para penikmat kami ingin mengajak masyarakat
Lalu akhirnya, Chairil disadarkan seni dengan dunia seni pertunjukan dan untuk mendukung para pekerja seni
oleh Hapsah bahwa dia adalah lelaki juga sastra terus meningkat,” ujar Reza panggung budaya yang kehilangan
biasa. Perempuan yang memberi Rahadian selaku pemeran Chairil Anwar. mata pencahariannya di saat yang
anak pada Chairil ini begitu berani Perempuan-Perempuan Chairil kurang baik ini. Bantuan akan diberikan
mengambil risiko mencintainya karena merupakan rekaman dari pementasan dalam bentuk dana ke para pekerja seni
tahu lelaki itu akhirnya akan berubah, yang digelar pada 11 dan 12 November dan kami berharap bantuan ini dapat
meskipun terlambat, tapi ia tahu Chairil 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail meringankan beban para pekerja seni,
menyadari bahwa Hapsah benar. Empat Marzuki, Jakarta. Lakon ini menampilkan sehingga mereka dapat berkarya lagi di
perempuan yang tak sama, empat cerita aktor terbaik Indonesia, yaitu Reza kemudian hari,” pungkas Renitasari. ■
| 57