Page 106 - E-Mag Mensobsession Edisi 195
P. 106
■ NAMA RUBRIK
THE BATIK ATELIER
Premium Handpainted Batik
Naskah: Gia Putri Foto: Batik Atelier
The Batik Atelier menawarkan premium handpainted batik. Sehingga, meski
baru dirilis pada 2018 silam, clothing brand ini banyak diminati oleh kaum adam,
tak terkecuali para pesohor negeri.
elum lama silam, Men’s adalah style atau corak batik yang dipilih telah menyiapkan sejumlah strategi,
Obsession berkesempatan berasal dari daerah Pekalongan dan seperti merilis produk masker bertema
berbincang dengan Cirebon. “Benar-benar kami sortir, segala batik. “Kami juga menawarkan setiap
B Founder The Batik Atelier jenis motif atau corak batik itu desainnya pembelian produk kami, sebanyak 30
Disandhika Ariestyo dan CEO The Batik kami buat modern, eye catching, unik, persen akan kami sumbangkan untuk
Atelier Wira Dharma. Kami membahas dan tak kalah penting kami ingin membantu penanganan Covid-19,” terang
beragam hal menarik seperti rencana membawa brand kami sebagai daily Disandhika. Di tengah kondisi saat ini,
besar The Batik Atelier untuk mendunia. use. Sehingga, kami memiliki customer selain customer bisa membeli produk The
Membuka pembicaraan Disandhika repeat yang banyak terutama milenial,” Batik Atelier melalui daring. Customer
menuturkan, ihwal dirilisnya The Batik imbuh Wira. juga bisa menikmati layanan home
Atelier adalah ingin melestarikan wastra The Batik Atelier juga bisa made service. “Jadi, kami mendatangkan staf
nusantara dengan mengenalkan batik by request. “Contohnya, kami pernah ke tempat tujuan untuk mengukur dan
tulis berkualitas terutama kepada membuat pesanan untuk petinggi dari membawa bahan kepada customer. Kami
generasi muda dan juga meningkatkan organisasi kemasyarakatan, beberapa melakukan protokol pencegahan Corona,
taraf hidup para pengrajin di daerah. artis Indonesia, hingga sejumlah tokoh antara lain wajib menggunakan masker
“Kami ingin orang-orang di daerah Tanah Air. Kami bersyukur, mereka dan membawa hand sanitizer,” imbuh
terus membatik supaya culture kita pakai dan cocok,” ungkap Wira. Saat Wira. Menutup pembicaraan, Disandhika
tidak hilang,” tukasnya. Memang, ini, produk The Batik Atelier masih menuturkan, pihaknya menargetkan
kata Disandhika, brand-brand batik berfokus kepada busana pria, tetapi ke dalam jangka waktu 5 tahun ke depan
berkelas sudah menjamur, tetapi depan akan merambah aksesoris hingga The Batik Atelier akan merambah ke
pihaknya percaya bahwa The Batik busana wanita. “Segmen wanita itu kan kancah global.
Atelier mampu berkibar. “Banyak orang luas sekali. Kami sudah mulai mencari “Setahun belakang sudah banyak
yang kerkecimpung di bisnis batik. desainer-desainer yang bagus dan taste- yang order dari Singapura dan Malaysia.
Namun, busana yang kami produksi itu nya sesuai dengan kelas kami, yakni Tahun ini kami baru membuka outlet
kelebihannya adalah bukan batik cetak. premium,” papar Wira. pertama di PIK, kami tidak berencana
Menurut kami batik itu adalah seni Lebih lanjut Disandhika mengatakan, membuka banyak cabang, tapi ke depan
handmade,” tegasnya. Keunggulan lain imbas pandemi Covid-19 turut dirasakan kami akan memperluas layanan home
dari The Batik Atelier, sambung Wira, oleh The Batik Atelier, tetapi pihaknya service The Batik Atelier,” pungkasnya. n
106 | | APRIL 2020