Search:
Email:     Password:        
 





Edwin's Gallery: Indonesian Contemporary Art Gallery

By content (Administrator) - 01 February 2013 | telah dibaca 5107 kali

Naskah : Suci Yulianita, Foto : Fikar Azmy

Berawal dari sebuah garasi rumah yang dijadikan ruang galeri dan studio foto mini, Edwin’s Gallery kini menjelma menjadi sebuah galeri sungguhan.

Berdiri sejak 1984, bisa dikatakan galeri ini adalah salah satu galeri terlama di Indonesia, dan masih bertahan hingga kini. Hal itu lantaran, sang pemilik, Edwin Rahardjo yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia (AGSI), konsisten dalam mengembangkan dunia seni rupa di Indonesia.

Dengan lahan lebih kurang 2000 meter persegi, bangunan Edwin’s Gallery terbagi menjadi beberapa bangunan. Bangunan utama yang tampak seperti rumah Joglo dari depan, adalah ruang pameran atau galeri yang terdiri dari dua lantai. Kemudian di tempat terpisah, ada pula ruang pribadi Edwin, yang juga berfungsi sebagai ruang tamu. Di ruang inilah, Edwin menyimpan beberapa koleksi barang seni kinetik miliknya, yang salah satunya adalah hasil karya Edwin sendiri. Karya itu akan diikutsertakan dalam pameran skala internasional di London dan di Dubai tahun ini.  

Melalui galerinya, Edwin memiliki visi misi untuk memperkenalkan seniman Indonesia hingga ke dunia internasional, sekaligus mencari bibit seniman baru berbakat. Hingga saat ini, Edwin’s Gallery telah mengadakan lebih kurang 150 kali pameran yang merepresentasikan karya dari ratusan seniman Indonesia. Di antaranya, para tokoh seniman kontemporer Indonesia, seperti, Sunaryo, Nyoman Nuarta, Heri Dono, Dolorosa Sinaga, Agus Suwage, Handiwirman, Ivan Sagita, S. Teddy D, dan Yani Mariani Sastranegara.

Selain pameran, di dalam galeri, Edwin memajang banyak karya seni kontemporer, baik berupa lukisan, maupun patung-patung, yang merupakan hasil karya dari seniman-seniman berbakat anak negeri, di antaranya, Hojatul, M. Irfan, Ayu Arista Murti, dan Gusmen Heriadi.

Edwin’s Gallery juga berperan dalam memperkenalkan seniman internasional ke Indonesia. Salah satunya, pernah mengadakan pameran karya seni yang didatangkan dari China di Gallery Nasional Indonesia, dengan kurator Johnson Chang. Hasil karya seni dari 16 seniman kontemporer China terpajang di sana. Mereka di antaranya, Zhang Xiaogang, Tang Zhigang, Wang Guangyi, Yue Minjun dan Fang Lijun. Dan pada tahun 2011, Edwin’s Gallery menampilkan karya seni dari seniman Korea, Yi Hwan Kwon.

Sementara itu, pada tahun 2012, Edwin’s Gallery bekerjasama dengan Andrew Shire Gallery menggelar pameran yang menampilkan karya-karya dari 12 seniman kontemporer Korea, seperti, Osang Gwon dan Yee Sokyung. Di tahun yang sama, Edwin’s Gallery bekerjasama dengan 8 galeri dari Jepang, juga menyajikan karya seni dari 14 seniman kontemporer Jepang, seperti, Hitto Asai, Hiroyuki Matsuura, Mitsuru Watanabe, Showichi Kaneda, dan Takafumi Hara. 













Jika diperhatikan, karya seni yang menarik perhatian Edwin adalah karya seni kontemporer. Ya, Edwin mengakui, ia memang lebih menyukai kontemporer, lantaran bidang seni yang menurutnya serupa dengan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), ini, selalu ada perkembangan, pembaruan, dan inovasi-inovasi terkini.

“Saya selalu suka pada sesuatu yang baru, yang inovatif dan kreatif. Inovasi dan kreativitas dari seniman inilah yang menurut saya harus diapresiasi lebih dan harus dihargai,” ujarnya saat ditemui di galerinya. 

Meski begitu, Edwin tak lantas meninggalkan karya seni bersejarah begitu saja. Menurutnya, sejarah juga merupakan bagian yang penting dari karya seni, namun bukan berarti harus terpaku pada masa lalu, tanpa ada pembaruan. “Bukan berarti saya tidak menyukai sejarah. Tapi kan sejarah ini sudah lewat. Masa sih kita mau melihat Da Vinci terus? Justru saya ingin melihat Da Vinci baru. Jadi saya suka pada dua hal yang berbeda, saya juga suka apa yang menjadi sejarah,” tegas pria yang juga adalah seorang arsitek dan fotografer ini.

Untuk itu Edwin’s Gallery juga beberapa kali mengadakan pameran yang menampilkan karya seni bersejarah dari maestro seni Indonesia, seperti, Ahmad Sadali, Mochtar Apin, S. Sudjojono, dan Affandi. Hal itu juga sebagai bukti dari konsistensi Edwin dalam mengembangkan sejarah seni rupa di Indonesia.

Ya, puluhan tahun perjalanan Edwin’s Gallery, berhasil membuktikan bahwa Galeri yang terletak di Kemang Raya No. 27, Jakarta Selatan, ini, merupakan salah satu galeri yang konsisten dalam dunia seni Indonesia. Kiprahnya selama ini merupakan hasil dari pemikiran dan motivasi sang owner dalam melestarikan dan mengembangkan karya-karya seni lokal dengan penuh rasa cinta.

“Memiliki galeri ini, buat saya bukan suatu pekerjaan, tapi passion. Dan saya sangat enjoy menjalaninya,” ucap mantan atlet menembak di era tahun 1970-an ini.

Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

 

                             
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250