Search:
Email:     Password:        
 





Tough Company

By Benny Kumbang (Editor) - 17 May 2014 | telah dibaca 5076 kali

PT Metropolitan Land Tbk.

Berkelas Karena Integritas

Naskah: Sahrudi, Foto: Sutanto/Dok. PT Metropolitan Land Tbk.

Sejak berdiri pada 16 Februari 1994, Metland (PT. Metropolitan Land Tbk.) terus menunjukkan performa yang gemilang sebagai perusahaan properti nasional papan atas. Tengok saja perkembangan pembangunan properti yang saat ini terus dilakukan Metland dimana setidaknya, kini ada 5 hotel, 2 pusat perbelanjaan (mall), 1 plaza, apartemen, office dan real estate di 6 lokasi tak jauh dari Jakarta yang sukses dan terus berkembang seperti Metland Menteng, Metland Tambun, Metland Transyogi, Metland Cileungsi, Metland Cibitung serta Metland Puri. Selain penambahan kapasitas kamar Hotel Horison Bekasi dan M Gold Tower, gedung apartemen dan perkantoran strata title di Bekasi, Metland pun menargetkan pada tahun 2014 akan dilakukan pengembangan Metland West city di Tangerang, pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi serta hotel di Lampung.

Bagi Metland, produk tak melulu dilihat dari kuantitas tapi juga kualitas dan penanganan yang profesional. Dalam mengembangkan sebuah hunian, Metland tidak hanya membangun rumah yang berkualitas tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang indah dan nyaman dengan konsep lingkungan hijau, fasilitas terintegrasi, akesibilitas dan kenyaman lingkungan hunian dan kelebihan lainnya, adalah melengkapi nilai properti Metland adalah investasi yang terus bergerak naik. Hal inilah yang menjadi kunci sukses Metland dalam memasarkan produk propertinya sehingga pertumbuhan penjualan dan perolehan keuntungan dari berbagai sektor usaha terus melonjak. Investor Singapura, yang menjadi partnernya semisal Reco Newtown Pte.Ltd, dan Netstar Limited, pun tak membantah prestasi dari Metland yang sudah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008. Sebuah pengakuan resmi atas sistem manajemen mutu yang telah sesuai dengan standar internasional tersebut.

Memang, di balik kesuksesan sebuah lembaga, pasti ada orang hebat yang mengendalikan di belakangnya. Ya, Nanda Widya adalah sosok di Metland. Pria yang telah membaktikan diri selama 34 tahun di Metland ini, bukan sekadar pimpinan yang memahami teknik sipil lantaran ia adalah jurusan teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, tapi juga figur yang mampu memotivasi dan mendobrak semangat kerja para stafnya untuk berani berkarya dan berprestasi.

Pria berpenampilan bugar yang sejak Mei 2005 dipercaya menjadi Presiden Direktur PT. Metropolitan Land Tbk. ini mengakui perusahaan yang dipimpinnya telah membuktikan mampu menahan terpaan gelombang krisis ekonomi dan keuangan global seperti yang terjadi di tahun 1998 dan 2008. Kondisi saat itu telah membawa hampir semua perusahaan properti mengalami penurunan penjualan bahkan bangkrut.

Profesionalisme dalam melahirkan produk ini tentu menjadi patokan penting bagi para investor untuk mau menanamkan sahamnya di Metland dan membangun di Indonesia. “Karena orang asing kan pasti lihat, apakah perusahaan ini profesional tidak. Itu saya kira ukuran mereka juga. Selain itu, mereka juga menilai kita apakah company ini berjiwa entrepreneur tidak? Jiwa usaha itu harus kreatif dan salah satu juga mesti berani mengambil resiko. Kalau tidak berani ambil resiko ya jangan menjadi entrepreneur. Faktor ini saya rasa penting dan didukung oleh kreativitas, keuletan, pantang menyerah, dan semangat,” ia mengingatkan kembali.

Karena itu, tak heran jika perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada bulan Juni 2011 ini terus menunjukkan kinerja yang meningkat dari tahun ke tahun. Kita lihat pencapaian bisnisnya di tahun 2013, Metland berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp241,21 miliar, atau meningkat 18,42 persen bila dibandingkan dengan laba bersih 2012 sebesar Rp203,69 miliar. Jika disetarakan dengan saham, jumlah itu setara dengan Rp31,83 per saham. Pendapatan perusahaan sebagian besar berasal dari penjualan properti baik residensial, apartemen, dan perkantoran strata title M Gold Tower sebesar Rp602,35 miliar atau 70,45 persen. Sedangkan sisanya berasal dari sewa properti komersial mal, hotel dan lainnya sebesar Rp252,62 miliar atau 29,55 persen. Padahal, sebagian proyek residensial Metland saat itu terkena dampak kebijakan ‘loan to value’ (LTV), namun pertumbuhan perolehan laba tersebut tetap mampu meraih target perusahaan pada perencanaan awal.

Apa yang menjadi kiat Metland mampu bertahan dari gempuran resesi ekonomi tersebut? Ditemui di kantornya, Nanda Widya tegas mengatakan bahwa satu hal yang paling penting untuk menghadapi semua itu adalah perusahaan harus memiliki karakter. “Di sini kita memiliki karakter pantang menyerah, meskipun apa yang terjadi kita harus mempunyai sifat pantang menyerah, dan harus semangat kerja. Dan mungkin ada satu poin lagi yaitu mesti gembira. Ini banyak, kalau orang tidak gembira jadi stress. Itu tergantung pimpinannya sih sebetulnya. Kalau mau gembira atau tidak gembira, sangat tergantung dari pemimpinnya.

Kalau pemimpinnya tiap hari marah-marah, bagaimana karyawannya gembira? Nah, kita memang menerapkan karakter itu, kita harus bekerja gembira. Jadi sehari-hari, bila karyawan itu gembira tentu prestasinya akan lebih bagus,” ia membuka pembicaraan.

Dengan karakter pantang menyerah, maka seluruh pimpinan dan staf Metland tak pernah merasa sedih ketika perusahaan mengalami goncangan. “Seperti pada tahun 1998, kita dilanda krisis moneter, itu berat sekali, saya kira 95% perusahaan di Indonesia kan kena badai ekonomi. Kita tidak sedih meski properti tidak laku, perumahan tidak laku. Kerugian besar". Hampir semua company mengalami kerugian, ia mengenang. Di tengah kemelut itu, perusahaan harus bayar karyawan. Duit dari mana? Ide jitu pun dikeluarkan. Lahan-lahan milik Metland yang masih mangkrak karena tidak ada dana untuk dibangun, disulap jadi lahan tambak ikan lele. “Tujuannya buat kita supaya tetap kerja. Bayangkan kalau semua karyawan kita tidak bekerja. Kecuali kalau perusahaan kita tutup. Nah, selama perusahaan tidak tutup, ya kita harus melakukan sesuatu dan yang kita lakukan adalah seperti tadi yakni tanam pohon, terus kita kursus,” ia tertawa.

Satu hal yang juga tak bisa dilupakan kenapa Metland kini mendapatkan kepercayaan penuh dari konsumen, stakeholder, dan investor luar negeri, selain karena faktor profesional dengan pengelola yang memiliki jiwa entrepreneurship, juga karena Metland sangat berkepentingan untuk menjaga integritas agar selalu tampil sebagai perusahaan yang berkelas. “Saya kira yang pertama adalah integritas yah. Suatu perusahaan itu penting sekali memiliki integrity. Jadi kalau integritasnya tinggi, mereka akan mau melihat kita,” tegas Nanda. Dengan integritas, profesionalisme dan etos kerja akan terbangun dengan baik dan tak tergoda dan terganggu oleh situasi dan kondisi negatif yang terjadi di luar perusahaan. Ia mengambil perumpamaan, meski kasus korupsi banyak terjadi di mana-mana, tapi jangan berharap hal itu bisa terjadi di Metland.


■ Metland Card, Inovasi untuk Pelanggan Setia

Inovasi untuk memberikan pelayanan yang premium kepada customer, juga menjadi perhatian besar dari Metland. Prinsip itulah yang mendorong Metland mengeluarkan Metland Card di tahun 2014 ini. Program Metland Card akan terintegrasi dengan seluruh proyek properti perusahaan ini hingga semester II 2014.
“Metland Card disebut sebagai loyalti program terintegrasi karena data pemegang kartu akan terdata secara online di semua properti kami,” ucap Wakil Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Wahyu Sulistio, menjelaskan.

Dengan kehadiran kartu anggota tersebut akan menjadi nilai lebih bagi Metland untuk dapat bekerja sama dengan pihak perbankan guna memberikan benefit lebih bagi pemegangnya. Ia berharap akuisisi pelanggan diharapkan mencapai 10 ribu anggota sampai akhir 2014 .

Ini, merupakan sebuah kartu loyalti program terintegrasi karena data pemegang Metland Card akan terdata secara online di semua properti Metland, dan pengumpulan poin dapat dilakukan di semua properti Metland. Tidak terpaku dimana tempat kartu dikeluarkan. Penggunaan poin pun bisa digunakan lintas bisnis di semua jaringan properti Metland. “Jadi untuk mengantisipasi pertumbuhan pelanggan kita itulah dibentuk kartu loyalti. Kita punya customer loyalty program. Dengan bertambahnya unit usaha kita, ini kan data konsumen atau pelanggan kita semakin banyak, sayang kalau kita tidak mengelolanya. Bayangkan, perumahan kita punya 7 proyek, mall yang besar ada dua dan ditambah satu plaza. Nah, konsumen yang datang, yang menikmati fasilitas kita atau membeli produk kita itu sedemikian banyak tapi belum kita kelola. Jadi kita di tahun ini, fokus untuk bangun dalam bentuk program loyalti,” jelas Wahyu.

Metland Card punya keunikan sendiri yang membedakan dengan program loyalti dari bisnis lain, misal mall, restoran, atau hotel. “Nah itu cuma satu lini produk. Kalau ini terintegrasi semua unit bisnis, belanja di mall kita, point masuk di sini, nginep di hotel kita, masuk sini, dan beli rumah, masuk poin sini. Jadi poin itu bisa diakumulasi, ditukar, dinikmati di seluruh unit bisnis kita juga. Kalau pembelian produk atau jasa dalam unit bisnis Metland itu tiap keliapatan 100ribu Rupiah maka akan dapat 1 poin. Kalau di tenant kita, 200 ribu Rupiah untuk satu poin. Nah itu menariknya. Ini termasuk database juga. Dari sini kita bisa lihat unique profil. Kita akan selalu menginformasikan produk-produk atau program yang relevan dengan pelanggan, misal yang suka jalan-jalan, suka beli buku, atau beli sparepart,” ia menjelaskan.

Metland merupakan perusahaan pengembang pertama yang meluncurkan program loyalti terintegrasi dalam lini produk propertinya seperti perumahan, pusat perbelanjaan, dan hotel. Kartu itu, selain pernah dibagikan kepada pengunjung yang telah berbelanja di mal, selanjutnya akan diberikan kepada tamu hotel. “Kalau pemilik rumah di perumahan Metland, sudah otomatis kita berikan,” katanya. Namun bagi yang tidak memiliki rumah di perumahan grup Metland, maka Metland Card dapat diperoleh dengan berkunjung ke mall di bawah naungan Metland. Bagi yang telah berbelanja dengan nominal tertentu, akan mendapatkan keuntungan poin yang dapat ditukar dengan voucher belanja, merchandise di 500 tenant atau toko di mall. Kartu ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi yang mau membeli rumah di Metland.


■ “Yayasan Metropolitan Peduli”, Dari Metland Untuk Indonesia

Geliat Metland tak hanya tentang bagaimana beroleh laba dan mengembangkan bisnis, karena di sisi lain, Metland juga bergeliat untuk tampil di bidang kemanusiaan. Ketika krisis ekonomi yang dialami oleh bangsa Indonesia terjadi, Metland bergerak untuk senantiasa ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan “kemanusiaan”. Berangkat dari tradisi tersebut, maka karyawan Metland dengan segala ketulusan hati, pada tanggal 7 oktober 2000 membentuk YAYASAN METROPOLITAN PEDULI sebagai sebuah sarana yang akan membantu kita semua mengungkapkan kepedulian terhadap sesama secara lebih nyata. Atas partisipasi dan kepeduliannya kepada sesama, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menko Kesra Agung Laksono menganugerahkan Tanda Kehormatan “Satya Lencana Kebaktian Sosial” kepada Nanda Widya selaku Ketua Dewan Pendiri Yayasan Metropolitan Peduli, atas pengabdian selama lebih dari 13 tahun untuk membantu masyarakat yang kurang mampu melalui Yayasan Metropolitan Peduli. Penyematan lencana dilakukan pada puncak acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Makassar, 21 Desember 2013.

Tak salah pemerintah menganugerahkan penghargaan tertinggi di bidang pengabdian sosial tersebut mengingat dalam masa kepemimpinannya, Nanda tercatat telah banyak melakukan aksi sosial bersama Yayasan Metropolitan Peduli dengan menggelar bermacam-macam aksi sosial seperti Bakti Sosial yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan pembagian alat-alat sekolah, memberikan edukasi mengenai kesehatan, dan melakukan pengobatan gigi, pemeriksaan jantung, mata dan kesehatan secara gratis. Yayasan Metropolitan Peduli (YMP) yang dikelola sendiri oleh karyawan secara sukarela ini juga bekerjasama dengan dokter dan paramedis dari sejumlah rumah sakit sebagai rangkaian aktivitas sosial perusahaan dengan target 10 ribu orang terobati. YMP tercatat aktif sebagai lembaga yang duduk dalam kepanitiaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional bidang Karya Bakti Sosial.

Selain pendidikan dan kesehatan, pelestarian alam juga menjadi kepedulian YMP yang mendukung program pemerintah dalam penanaman pohon. Seperti ketika ulang tahun Kota Bekasi yang ke-15 dilaksanakan kegiatan penanaman pohon pelindung seperti akasia dan mahoni di sepanjang Jalan Raya Kalimalang. Penanaman pohon ini dilakukan juga sebagai aksi kepedulian Mal Metropolitan Bekasi terhadap lingkungan hidup. “Kami berharap semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Isu climate change sedang hangat sekarang ini. Aksi kecil kepedulian lingkungan dapat memberikan dampak yang besar bagi anak cucu kita di masa mendatang,” ujar Nanda Widya. Di sela acara tersebut, PT Metropolitan Land Tbk melalui Mal Metropolitan Bekasi memberikan sumbangan untuk pembangunan gedung SMA Negeri 17 Bekasi senilai Rp1,2 miliar. Pemberian sumbangan ini merupakan bentuk kepedulian PT Metropolitan Land Tbk terhadap pendidikan generasi muda penerus bangsa.

Perseroan juga mendukung kegiatan World Physics Olimpiad (WoPho) 2011 sebagai bentuk nyata bantuan perseroan dalam bidang pendidikan di Indonesia untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Penyelenggaraan World Physics Olympiad (WoPho) 2011 berlangsung di Mataram, NTB, 28 Desember 2011 – 2 Januari 2012 yang diikuti oleh 125 peserta dari 15 negara. Perseroan memberikan sponsor medali emas pada acara tersebut. Dari 11 medali emas yang diperebutkan, dua peserta asal Indonesia yakni Christian George Emor dan Evan Laksono berhasil memperoleh medali emas. WoPhO 2011 adalah kompetisi fisika individual yang diinisiasi oleh Prof. Yohanes Surya, pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya dan pemilik Surya Institute.


■ Achievement untuk Metland

• Penganugerahan Tanda Kehormatan “Satya Lencana Kebaktian Sosial” dari Presiden Republik Indonesia kepada Ir. Nanda Widya selaku Ketua Dewan Pendiri Yayasan Metropolitan Peduli, atas pengabdian selama lebih dari 13 tahun untuk membantu masyarakat yang kurang mampu melalui Yayasan Metropolitan Peduli. Penyematan lencana dilakukan oleh Bapak H. R. Agung Laksono (Menko Kesra RI) pada puncak acara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Makassar, 21 Desember 2013.

• Pengakuan Rekor Bisnis (ReBi) sebagai “Perusahaan Pengembang Properti Residensial dengan Layanan Konsumen Terintegrasi (M-Access)”. Melalui layanan ini memungkinkan pembeli rumah Metland memantau pembangunan rumahnya melalui website. ReBi diberikan kepada perusahaan atas kesuksesan dan dedikasinya dalam menghasilkan karya terbaik di industri masing-masing.

• Penghargaan “Best of the Best - Top 50 Best Companies 2013” dari majalah Forbes Indonesia. “Best of the Best - Top 50 Best Companies 2013” adalah daftar 50 perusahaan terbaik di Indonesia yang dikeluarkan oleh Majalah Forbes Indonesia. Dalam daftar tersebut menempatkan Metland pada urutan Ke-3 dari 50 perusahaan dengan berbagai sektor industri. Penilaian dilihat dari pertumbuhan rata-rata tingkat pengembalian ekuitas (ROE) selama lima tahun serta pertumbuhan penjualan dan laba bersih per saham (EPS) selama tiga tahun terakhir.

• Penghargaan Indonesia Brand Champion 2013 – Gold Award sebagai The Most Preferred Brand in Residential Property Developer untuk kategori pengembang dengan aset dibawah 15 triliun. Penghargaan diberikan berdasarkan riset yang dilakukan oleh Markplus Insight, melihat preferensi masyarakat terhadap pengembang yang dipilih untuk pembelian properti hunian.

• Penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2013 atas inisiatifnya dalam pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility (CSR) di bidang pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Penghargaan tersebut diberikan oleh organisasi non-pemerintah regional Enterprise Asia dalam upacara penganugerahan di Marina Bay Sands, Singapura. Presiden Enterprise Asia- William Ng – mengemukakan bahwa penghargaan tersebut dimaksudkan sebagai pengingat akan pentingnya kewirausahaan yang bertanggung jawab sebagai penggerak perubahan dalam menyiapkan generasi wirausaha masa depan yang peduli sesama.

• Grand Metropolitan mendapat penghargaan Indonesia Properti & Bank Award 2013 sebagai “Mal Premium dengan konsep terbaik di Jakarta Timur dan Bekasi” kategori Superblok atau Perkantoran Terbaik.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BRIsat, Langkah Prestisius Meningkatkan Kinerja

Naskah: Sahrudi/dari berbagai sumber, Foto: Dok. BRI

Tanggal 28 April 2014 menjadi momentum prestisius bagi sejarah perbankan nasional dengan ditandatanganinya perjanjian antara PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Space Systems/Loral, LLC dan Arianespace di Gedung BRI 1, Jakarta yang menandai kepemilikan satelit oleh BRI. Ya, BRI telah memiliki satelit sendiri bernama BRIsat sebagai bagian dari Business Continuity Plan (BCP) dan kebutuhan untuk me-mitigasi risiko operasional dengan menerapkan sistem redudansi, sebagai sebuah langkah penting dalam rangka menjaga keberlangsungan operasional layanan sebagaimana disyaratkan oleh otoritas perbankan. Ini juga merupakan langkah prestisius dalam meningkatkan kinerja khususnya dalam menjangkau nasabah hingga ke pelosok Tanah Air.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyaksikan penandatanganan tersebut memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian itu. Ini menjadi tonggak sejarah yang penting, karena BRI adalah pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. Satelit ini pasti berguna untuk bisnisnya, dengan teknologi ini diharapkan daya saing perbankan bisa meningkat dan semua masyarakat bisa terlayani dengan baik, puji Presiden SBY.

Dari sisi penghematan, dengan memiliki BRIsat, bank milik negara ini akan mendapatkan banyak keuntungan dan penghematan hingga Rp 250 miliar per tahun. Selama ini, menurut Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, untuk keperluan komunikasinya BRI harus merogoh anggaran per tahun hampir Rp 500 miliar. Diperkirakan, dengan membeli satelit nanti bisa tinggal Rp 200 miliar atau Rp 250 miliar per tahun. Jadi menghematnya Rp 250 miliaran, kata Dahlan.

Keberadaan BRIsat ini juga memberikan manfaat bagi komunikasi pemerintah dan kantor perwakilan RI di beberapa negara. Karena, dalam pelaksanaannya kelak, sebagian transponder akan dialokasikan ke pemerintah Indonesia. Sehingga, selain digunakan untuk mendukung operasional PT BRI, BRIsat juga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk komunikasi langsung dengan atau antar kantor-kantor perwakilan Indonesia di negara-negara yang terjangkau. Di antaranya, China, Hong Kong, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Macau, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Thailand, Philippina, Singapura, Vietnam, Papua New Guinea, dan Australia Barat.

Selain itu, BRIsat akan dioperasikan sendiri oleh PT BRI, sehingga seluruh proses enkripsi dan kontrol saluran komunikasi akan sepenuhnya dikelola oleh institusi Indonesia. Dari sisi keamanan informasi, di dalam kontrak, SSL selaku manufaktur yang terpilih untuk membangun BRIsat telah menyanggupi untuk sepenuhnya memenuhi spesifikasi khusus yang diminta oleh BRI dan bahwa tidak akan ada peralatan penyadapan di dalam BRIsat.

Karena dioperasikan sendiri, BRI akan menyiapkan karyawan khusus untuk menangani satelit tersebut. Tenaga teknis yang direkrut untuk mengurusi BRIsat berasal dari tenaga ahli dari Indonesia. PT BRI juga akan menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas di dalam negeri untuk mencetak SDM yang kompeten di bidang operasi satelit.


Pengadaan Sesuai GCG

Sementara itu Direktur Utama Bank BRI, Sofyan Basir menjelaskan proses pengadaan BRIsat sesuai spesifikasi konfigurasi transponder. Proses tersebut dilakukan selama kurang lebih enam bulan dengan melibatkan para konsultan teknis dan hukum, baik domestik dan internasional. Mulai dari Request for Information (RFI) ke berbagai manufaktur satelit dan peluncur satelit yang kemudian dilanjutkan dengan Request for Proposal (RFP) ke perusahaan-perusahaan yang masuk dalam shortlist. Seluruh proses penentuan pemenang dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip fairness dan Good Corporate Governance (GCG) dengan memperlihatkan opini independen dari para konsultan profesional.

Perjalanan untuk dapat memiliki BRIsat memang cukup panjang dengan sejumlah negosiasi untuk menurunkan harga satelit. Sampai kemudian Space Systems/Loral, LLC dan Arianespace bersedia menurunkan harga kesepakatan awal senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun sehingga harga pembelian satelit akan berada di bawah US$ 250 juta dan pembayarannya akan diangsur selama 2 tahun. Anggaran pembelian satelit ini akan didapat dari internal perusahaan dan tidak akan mencari uang dari obligasi, karena dana itu anggarkan dari laba ditahan.

Sementara untuk pelaksanaannya, BRI tetap menggunakan jasa dari penyelenggaraan satelit Indonesia yang telah mendukung selama ini. Dalam mendesain satelit, kami berusaha memaksimumkan filing satelit Indonesia di International Telecommunication Union (ITU), dimana salah satu filing satelitnya akan ditingkatkan status dari Coordinated menjadi Notified, jelas Sofyan Basir. Sehingga, satelit PT BRI diharapkan menjadi solusi dalam menjaga kesinambungan filing orbit satelit 150.5 derajat BT. Program BRIsat tersebut juga dilengkapi dengan program kontijensi dalam rangka menjaga kesinambungan filing orbit.


Kinerja Semakin Cemerlang

Keberhasilan BRI dalam membeli satelit tentunya tak lepas dari semakin meningkatnya performa kerja bank pelat merah ini. Betapa tidak, dalam kuartal I-2014 BRI telah berhasil membukukan laba sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 17,86 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang Rp5,01 triliun.

Menurut Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni, di tengah fluktuasi kondisi perekonomian Indonesia, BRI tetap berhasil mengembangkan bisnis dan laba tetap tumbuh dan secara konsisten menjaga pertumbuhan kredit yang hingga kuartal I-2014 mencapai Rp432,44 triliyn atau tumbuh 19,7 persen (yoy). Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah (NPL) dapat dijaga di 0,47 persen.

Cerita sukses ini, merupakan kelanjutan dari cerita sukses sebelumnya di tahun 2013. Dimana, pada tahun itu, laba BRI tercatat naik 14,2%, yang besarnya mencapai Rp 21,16 triliun. Kinerja bagus yang dicapai BRI tersebut, diakui Direktur Utama BRI, Sofyan Basir merupakan hasil dari strategi yang dilakukan BRI, di antaranya fokus pada segmen UMKM dengan tetap mengedepankan prudential banking, memperluas jaringan unit kerja, e-channel, melakukan pengembangan e-banking, termasuk produk dan layanan berbasis IT yang menghasilkan Fee Based Income.

Dengan pencapaian tersebut, PT BRI telah menyetorkan dividen Rp6,35 triliun kepada negara tahun ini, yang diambil dari sebagian laba bersih bank itu pada 2013. Dengan demikian, apabila dibandingkan dengan sesama bank BUMN, maka BRI adalah penyumbang dividen terbesar di sektor perbankan. Hal tersebut menyusul kinerja perseroan yang terus membaik sejak 2005.

Nilai dividen tersebut terus mengalami kenaikan secara signifikan sejak tahun 2010, dari Rp2,29 triliun menjadi Rp3,01 triliun pada 2011, Rp5,55 triliun pada 2012, dan Rp6,35 triliun pada tahun buku 2013. Dengan setoran sebesar Rp6,35 triliun itu maka dividen yang disetorkan BRI kepada pemerintah menyumbang 15,87 persen dari target penerimaan negara dari dividen BUMN.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom)

Perusahaan Idaman Publik 2014

Naskah: Andi Nursaiful, Foto: Dok. Telkom

Sejalan dengan transformasi yang berjalan sukses, dan ketangguhan dalam menghadapi situasi eksternal, Telkom mampu mencapai kinerja gemilang, baik dari segi finansial maupun operasional. Sederet penghargaan pun berhasil diraih, yang paling bergengsi adalah apresiasi sebagai Perusahaan Idaman Publik 2014 dari dua lembaga bergengsi.

Akhir April 2014, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sukses meraih penghargaan sebagai “Indonesia Most Admired Companies” dari majalah Warta Ekonomi. Sebelumnya, Telkom juga meraih penghargaan serupa di tahun sama versi majalah Fortune Indonesia.

Selain itu, anak perusahaan Telkom, PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel) juga dinobatkan sebagai Indonesia Most Admired Companies untuk kategori Industri Telekomunikasi, sementara CEO Telkomsel, Alex J. Sinaga, dinobatkan sebagai Indonesia Most Admired CEO untuk kategori Industri Telekomunikasi.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Pemimpin Redaksi Majalah Warta Ekonomi kepada Direktur Enterprise & Business Service Muhammad Awaludin dan CEO Telkomsel, Alex J. Sinaga, dalam Malam Penganugerahan yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa, 29 April 2014.

Penghargaan Most Admired Companies merupakan penghargaan untuk Perusahaan dan CEO yang diidam-idamkan oleh publik. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-13 sejak tahun 2001.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas segala upaya peningkatan layanan yang dilaksanakan Telkom Group sejalan dengan transformasi yang dilakukan perusahaan. Kami juga berterima kasih, mengingat upaya Telkom Group tersebut dipersepsi dan diapresiasi cukup baik oleh publik,” ungkap Awaluddin.

Penilaian dilakukan melalui riset kuantitatif terhadap perusahaan dan Chief of Executive Officer (CEO). Dalam riset independen ini, Warta Ekonomi melakukan survei wawancara dari tanggal 5 sampai dengan 28 Februari 2014 kepada 2400 orang responden. Responden dipilih secara acak dari database perusahaan di Indonesia pada 16 sektor industri.

Riset tersebut menghasilkan nama-nama CEO dan Perusahaan dengan awareness tertinggi dan imej terbaik berdasarkan persepsi responden sebagai CEO dan perusahaan yang diidam-idamkan oleh responden.

Sebelumnya, majalah Fortune Indonesia memberikan Telkom apresiasi serupa sebagai Indonesia Most Admired Companies 2014. Penghargaan diberikan kepada perusahaan yang mampu memberikan kinerja yang gemilang, baik dari segi finansial maupun operasional.

Pada tahun 2013, Telkom memang menunjukkan kinerja kinclong. Telkom berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 82,9 triliun atau tumbuh 7,5 persen dengan laba bersih sebesar Rp 14,2 triliun atau tumbuh 10,5 persen.

Untuk tahun 2014 Telkom tetap akan fokus kepada tiga mesin pertumbuhan melalui tiga program utama yaitu, memperkuat bisnis seluler melalui Telkomsel, memperkuat bisnis broadband melalui program Indonesia Digital Network (IDN) 2015 dan ekspansi bisnis ke luar negeri melalui program International Expansion.

Selain itu, Telkom baru saja terpilih sebagai Emiten Saham Terbaik dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp10 triliun dalam Capital Market Awards 2014 yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Penghargaan tersebut diterima oleh Direktur Keuangan Telkom, Honesti Basyir pada Selasa, 13 Mei 2014 di Jakarta. 

Capital Market Awards 2014 ini, diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada pelaku pasar modal, khususnya anggota bursa dan perusahaan tercatat yang menerapkan berbagai aspek bisnis berkelanjutan di perusahaannya, termasuk, kinerja dan strategi bisnis, good corporate governance serta memberikan kontribusi kepada pengembangan pasar modal di Indonesia. Dalam rangka menyambut era ASEAN Economic Community, Capital Market Award 2014 mengangkat tema “Sustainable Growth Towards a Market Integration”.

Sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia, Telkom juga meraih penghargaan bergengsi sebagai TOP IT 2014, TOP Green IT 2014, TOP IT Solution dan TOP Telco 2014 dalam ajang penghargaan TOP IT & TOP Telco 2014. Penghargaan diterima oleh Direktur Utama Telkom, Arief Yahya dalam kegiatan ICT Expo, di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.

Secara lengkap, dalam ajang bergengsi untuk ketegori TOP IT Telkom meraih TOP IT Transformation in Telco 2014 dan Top Green IT 2014. Untuk kategori TOP IT Solution 2014, Telkom meraih TOP Internet Service Provider 2014. Untuk kategori TOP Telco 2014, Telkom meraih penghargaan TOP CDMA 2014 untuk layanan Flexi dan TOP Fixed Internet untuk layanan Speedy.

“Penghargaan ini merupakan pengakuan bahwa Telkom Group telah berhasil menghadirkan layanan IT kelas dunia bagi masyarakat Indonesia dan dipercaya melayani lebih dari separuh jumlah populasi Indonesia. Masyarakat saat ini sangat smart dalam memilih produk ICT terbaik yang memberikan kenyamanan sekaligus meningkatkan produktivitas mereka dalam aktivitas sehari-hari,” ungkap Arief Yahya.

TOP IT 2014 merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan dan pimpinan manajemen dalam melakukan implementasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan bisnis. Sedangkan TOP TELCO 2014 merupakan penghargaan yang diberikan kepada produk dan layanan telekomunikasi (Telco) terbaik oleh masyarakat/pengguna.



Add to Flipboard Magazine.
Komentar:

httpHendrikRaywhite.agenproperti.com

                         
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250