Search:
Email:     Password:        
 





Sekali Berarti, Sudah Itu Mati

By Andi Nursaiful (Administrator) - 28 October 2013 | telah dibaca 13559 kali

Sekali Berarti, Sudah Itu Mati

Naskah: Andi Nursaiful Foto: Dok. MO

Seandainya Chairil Anwar masih hidup, ia tidak akan keberatan bahwa kalimatnya yang sangat terkenal itu menjadi judul tulisan utama ini. Apa yang diucapkan sastrawan muda itu memang benar-benar terwujud.

Bukan saja ia sendiri mati muda setelah memberi arti besar, namun puluhan tahun kemudian, kalimatnya tetap berlaku secara universal. Mengenang hari pemuda di bulan ini, kami menyajikan artikel seputar anak-anak muda inspiratif yang mengubah jalannya sejarah, lalu mati dan menjadi legenda.


Dari Chairil Anwar hingga Ustad Jefry (Uje), dari Soe Hok Gie hingga Nuku Sulaiman. Dari Kurt Cobain hingga Nike Ardilla, bahkan dari Joan of Arc hingga JFK, mereka adalah orang-orang muda yang hidupnya singkat namun penuh arti. Umumnya mereka mengalami kematian tragis yang memilukan. Baik itu tewas dalam perang, korban revolusi, pembunuhan, eksekusi mati, kecelakaan, penyakit, overdosis obat-obat terlarang, hingga mati bunuh diri.

Anda mungkin kerap mendengar kalimat live fast, die young. Itulah idiom yang sering digunakan tokoh-tokoh legendaris di masih-masing bidangnya. Kalimat itu seolah menyampaikan pesan: Jika ingin menjadi legenda, inspirasikan banyak orang dan segeralah mati muda. Mungkin saja terdengar ektrem, namun dalam catatan sejarah, seperti itulah yang kerap terjadi.

Bahkan dalam cerita wayang, semua pemuda putra Pandawa tewas dalam perang Bharatayudha. Baik itu ketiga putra Arjuna (Wisanggeni, Antareja, Antasena), maupun kedua putra Bima (Antareja dan Antasena). Semua mati dalam suasana perang, meskipun dikatakan paling sakti dan tidak satupun tokoh dunia pewayangan yang dapat mengalahkan mereka. Mereka semua mati muda, menjadi tumbal perang, kemenangan bagi ayah-ayah mereka, sebab kisah Mahabharata adalah milik para Pandawa.

Dalam dunia nyata, catatan sejarah membuktikan bahwa tak sedikit pemuda yang rela mati untuk kemenangan. Mereka memulai gerakan pembaharuan, mengispirasi banyak orang, dan rela mati untuk sesuatu yang berharga, lalu menjadi pahlawan-pahlawan sejati, tercatat maupun tidak dalam buku-buku sejarah.

Di zaman Mesir Kuno, firaun Tutankhamun bersinar sebagai raja muda yang paling terkenal sepanjang sejarah. Ia memerintah dari 1334-1323 SM, periode yang dikenal sebagai Kerajaan Baru. Di puncak kejayaannya, Tutankhamun meninggal pada usia 19 tahun. Sejumlah ilmuwan Mesir yang menyelidiki muminya menemukan parasit malaria dalam DNA darahnya, seperti dimuat dalam Journal of the American Medical Association.

Di awal abad pertengahan di Perancis, ada Joan of Arc atau Jeanne d'Arc, perempuan muda perkasa yang sangat terkenal di medan laga dan mengispirasi begitu banyak orang. Komandan pasukan Perancis ini meninggal tahun 1431 pada usia 19 tahun akibat dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup.

Dicatat sebagai pahlawan besar Perancis, sekaligus orang suci (santa) dalam Katolik, Joan of Arc yang juga dikenal dengan La Pucelle (sang dara atau sang perawan), mampu membangkitkan semangat pasukan Charles VII untuk merebut kembali bekas wilayah kekuasaan mereka yang dikuasai Inggris dan Burgundi pada masa Perang Seratus Tahun.

Bukan hanya bagi Perancis, Joan juga menjadi tokoh penting dalam sejarah Barat. Sejak zaman Napoleon hingga kini politisi Perancis dari berbagai partai membangkitkan kenangan terhadapnya. Banyak penulis dan komponis, termasuk Shakespeare, Voltaire, Schiller, Verdi, Tchaikovsky, Twain, Shaw, dan Brecht, menciptakan berbagai karya mengenai dirinya.

Jeanne d'Arc menjadi simbol politis di Perancis sejak zaman Napoleon. Kaum liberal menekankan pada asal keturunannya yang sederhana. Kaum konservatif awal menekankan pada dukungannya terhadap monarki. Sementara kaum konservatif belakangan mengenang nasionalismenya.

Selama era Perang Dunia II, baik Vichy Regime maupun French Resistance menggunakan simbol Joan. Katolik tradisional, terutama di Perancis, juga menggunakannya sebagai sumber inspirasi. Dewasa ini, partai politik kontroversial Perancis, Front National, selalu mengadakan pawai di patungnya, menggunakan figurnya dalam publikasi partai, serta menggunakan api triwarna, yang menyimbolkan pengorbanan Jeanne, sebagai lambang partai.

Lantas siapa pula yang tak mengenal John Fitzgerald Kennedy (JFK), presiden muda AS yang hidupnya berujung tragis oleh sebutir timah panas pada 1963 di usia yang tergolong sangat muda untuk ukuran presiden. Kalimatnya yang fenomenal, “Jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah apa yang telah engkau berikan untuk negaramu,” telah menginspirasi seluruh dunia.

Meski hanya menjabat singkat, presiden AS ke-35 yang dikenal sangat piawai berorasi, ini, telah memberi dampak besar pada warga AS hingga kini. Selain kalimat tadi yang mampu mengubah cara banyak orang merasa dan bertindak terhadap Amerika.

Ia juga dikenal karena mempromosikan perdamaian antara bangsa-bangsa yang berbeda, dan pencetus ide pasukan perdamaian dunia. Di saat bersamaan, ia berhasil mengatasi krisis perang nuklir dengan Kuba maupun Uni Soviet, yang membuat warga AS merasa lebih aman. Komitmen kuat JFK pula yang berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan.

Di dunia aktivis, mungkin Anda tak banyak mengenal Emilio Jacinto yang meninggal di usia 23 tahun pada 1899 akibat malaria. Padahal dialah pemimpin muda revolusi Filipina yang pertama kali membangkitkan nasionalisme bangsa Filipina melalui tulisan-tulisannya. Ia adalah aktivis Katipunan, gerakan revolusi Filipina melawan penjajah Spanyol di abad ke-19. Ia dianggap sebagai “hati dan otaknya” Katipunan.

Di era modern, ada pula aktivis AIDS AS bernama Ryan White yang meninggal pada usia 18 tahun. Ironisnya, ia meninggal pada 1990 akibat radang paru-paru dari komplikasi HIV.

Tak bisa dilupakan pula, aktivis kemanusiaan anggota Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), Rachel Corrie yang meninggal pada 2003 (usia 23 tahun) setelah digilas traktor Israel saat membela rumah warga Palestina yang akan dirubuhkan oleh tentara IDF. Rachel bahkan tak mengenal si pemilik rumah. Namun tindakannya menghebohkan dunia akan kekejaman Israel dan sisi kepahlawanan membela yang lemah atas dasar kemanusiaan.

Dari Tanah Air, tentu Anda mengenal Soe Hok Gie, aktivis dan tokoh demonstran mahasiswa Universitas Indonesia pada era 1960-an, yang terkenal berkat catatan-catatan dan aksinya dalam melawan ketidakbenaran. Anak gunung ini mati muda pada 1969 setelah menghirup gas beracun di puncak Gunung Semeru, Jawa Timur.

Jejak Soe Hok Gie lantas banyak diikuti para aktivis mahasiswa, namun kisah hidupnya yang berakhir di usia muda setelah banyak memberi arti, hanya diikuti oleh Nuku Sulaiman, aktivis angkatan 1980-an yang juga mati muda setelah berarti. Mantan ketua Pijar (Pusat Informasi dan Jaringan Aksi untuk Reformasi) ini meninggal pada 2003 di Jakarta akibat serangan jantung.

Tentu pula yang tidak bisa dilupakan adalah Ahmad Wahib, tokoh idealis muda tahun 1970-an, yang meninggal tertabrak sepeda motor pada 1973 di usia 29 tahun. Semasa hidupnya ia menuliskan apa yang menjadi pemikiran, pendapat serta apa yang menjadi pergolakan batinnya. Tema yang dibahas bemacam-macam, mulai masalah agama (theologis), politik, filsafat, sosial budaya. Sosoknya banyak dijadikan panutan akan kebebasan berpikir, serta keteguhan hati dalam mempertahankan idealisme.

Nasionalisme dan Revolusi Indonesia
Sulit dibantah bahwa nasionalisme dan revolusi Indonesia pun digerakan oleh kaum muda. Sebagaimana Ortega Y. Gasset yang meyakini kaum muda sebagai sebagai agen perubahan,  hal ini terwujud dalam secara kebangkitan nasionalisme di Indonesia.

Penulis dan sejarawan Ben Anderson, dalam salah satu bukunya menulis, “Saya percaya bahwa watak khas dan arah dari revolusi Indonesia pada awalnya memang ditentukan oleh kesadaran pemuda ini.”

Mohammad Hatta, juga pernah mengajukan pertanyaan retoris, “Apa sebabnya pemuda-pemuda, mahasiswa Indonesia, secara aktif ikut berpolitik?”

Lalu ia jawab sendiri, “Kalau mahasiswa Belanda, Perancis, dan Inggris menikmati sepenuhnya usia muda yang serba menggembirakan, maka pemuda Indonesia harus mempersiapkan diri untuk suatu tugas yang menuntut syarat-syarat lain. Tidak ada jalan lain yang sudah siap dirintis baginya, tidak ada lowongan pekerjaan yang sudah disiapkan baginya. Sebaliknya, dia harus membangun mulai dari bawah, di tengah-tengah suasana yang serba sukar, di tengah-tengah pertarungan yang penuh dendam dan kebencian. Perjuangan kemerdekaan yang berat membayang di depannya, membuat dia menjadi orang yang cepat tua dan serius untuk usianya.”

Bung Hatta juga menyodorkan alasan lain. Yaitu fakta bahwa sebagian besar pemimpin kaum muda berasal dari kalangan pegawai tinggi dan kelas berada, tidak menyurutkan mereka untuk berjuang. Sebaliknya, sikap orangtua mereka yang terpaksa oleh sistem kepegawaian kolonial untuk berdiam diri, berbohong, dan berbicara yang enak-enak saja tentang masalah politik dan kolonial, memperlihatkan betapa orang tua mereka adalah lambang ketidakjujuran dan ketidakberdayaan abadi. Maka, tak segan-segan mereka berontak dan menyempal.

Pengamatan Ben Anderson dan kalimat-kalimat Bung Hatta secara terang benderang menjelaskan suasana kebatinan kaum muda di awal kebangkitan nasional dan pergerakan revolusi Indonesia.

Panggung politik pergerakan di Indonesia di masa awal kebangkitan nasional dan revelusi kemerdekaan diwarnai oleh tiga aliran ideologi besar, yakni Islam, Nasionalisme, dan Komunisme. Pada tiga aliran ideologi pegerakan itu bertabur tokoh-tokoh muda yang hebat di masanya.

Sebut saja nama Douwes Dekker, dr Soetomo, dr Tjiptomangoenkoesoemo, Soetatmo Soeriokoesoemo, Semaoen, HOS Tjokroaminoto, Tan Malaka, H Agus Salim, Abdul Muis, Soekarno, Hatta, Sjahrir, maupun tokoh seperti Amir Sjarifudin (mantan perdana menteri yang ikut dalam Perundingan Renville dan belakangan ditembak mati 31 Oktober 1948 karena terlibat pemberontakan PKI Madiun), atau tokoh muda yang namanya tak muncul dalam buku sejarah resmi karena politik Orde Baru yang kerap menyembunyikan peran mereka.

Pada masa itu, generasi muda tidak jauh beda dengan anak muda gaul sekarang yang bermimpi untuk berbaju safari, menjadi pegawai negeri, ambtenaar Belanda, dan mengharapkan pensiun dan status sosial di masyarakat.

Perguruan tinggi favorit pada masa itu bukanlah THS di Bandung, ataupun STOVIA (sekolah kedokteran) di Jakarta, melainkan sekolah pamong praja OSVIA (kini STPDN atau IPDN). Para orang tua mereka yang umumnya priyayi feodal yang sangat mengharapkan anak-anak mereka dapat meneruskan karier ambtenaar di pemerintahan kolonial.

Para priyayi takut anak-anaknya tidak akan dapat hidup layak bila tidak menjadi ambtenaar. Tidak ada ide-ide kemerdekaan di benak mereka, yang ada hanyalah slogan “muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.”

Ini berbeda dengan Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Tirto Adhi Soerjo, dan anak muda pergerakan lainnya. Mereka  adalah minoritas di tengah massa anak muda priyayi yang mengantre di loket pendaftaran OSVIA.

Generasi tokoh muda di atas politisi tulen yang membentuk gerakan dan berlanjut menjadi partai politik, mendidik masyarakat, baik secara langsung maupun melalui rapat-rapat umum terbuka  dan kursus-kursus kader partai, pengajaran di sekolah swasta, maupun secara tidak langsung, melalui pamflet dan surat kabar.

Menariknya, setiap partai memiliki surat kabar, bahkan cabang partai pun menerbitkan surat kabar. Ini adalah kondisi yang cukup maju untuk keadaan saat itu. Sejak awal mereka paham betul bahwa melalui media massa, penyebaran gagasan dan konsep kemerdekaan akan berdampak lebih luas dan efektif.

Satu hal menarik lainnya, para tokoh muda itu umumnya juga dikenal sebagai penulis andal. Beberapa contoh karya terbaik tokoh muda saat itu, antara lain, Nasionalisme, Islam, dan Marxisme, Soekarno 1926; Indonesia Menggugat (Pidato Bung Karno di Pengadilan Bandung, 1930), Indonesiae Vrij karya Mohammad Hatta; Islam dan Sosialisme karya HOS Tjokroaminoto; Perjoeangan Kita karya Sjahrir; hingga Materialisme, Dialektika, dan Logika (Madilog) karya Tan Malaka.

Berbeda dengan kaum tua maupun anak-anak muda priyayi kebanyakan, anak-anak muda pergerakan ini tergolong sudah matang dalam memikirkan bagaimana Hindia Belanda (Indonesia) bisa merdeka, cara dan strategi apa yang diambil, serta landasan atau dasar apa bagi bangsa yang akan merdeka di kemudian hari.

Tak heran, perdebatan mengenai ideologi menjadi amat menarik. Romantisme perjuangan itu menyebabkan mereka bersedia menjadi martir. Mereka pun siap dipenjara, dibawa ke pengasingan, dikirim ke Boven Digul, bahkan rela mati.

Dari Chairil Anwar hingga Uje
Wilayah politik maupun dunia aktivis dan pergerakan, memang lebih membuka potensi bahaya kematian lantaran lebih kerap bersentuhan dengan kekerasan. Namun bukan berarti kaum muda yang aktif di bidang lain yang minim kekerasan, terjamin bisa hidup lebih lama hingga usia tua.

Buktinya, penyair muda sekaligus pejuang sastra Chairil Anwar mati muda di saat namanya tengah melambung akibat penyakit TBC pada 28 April 1949 dalam usia 26 tahun. Ia dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" karena sebuah karyanya yang begitu mengugah nasionalisme yang berjudul “Aku.”

Chairil diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi.

Sejak usia 15 tahun, ia telah bertekad menjadi seorang seniman. Meskipun tidak menyelesaikan sekolahnya, ia dapat menguasai berbagai bahasa asing, seperti, Inggris, Belanda, dan Jerman. Ia mengisi waktunya dengan membaca karya-karya pengarang dunia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia.

Kematian yang lebih tidak terduga juga dialami ustad muda kondang, Ustad Jefri Al Buchori yang kerap disapa Uje. Selain dikenal sebagai seorang pendakwah (ustad) yang sangat populer, ia juga seorang penari, penyanyi, dan pemain film.

Lahir di Jakarta, 12 April 1973, Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas sepeda motor besar yang sedang dikendarainya.

Sebagai pendakwah, ia mulai dikenal luas pada 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa) di salah satu stasiun TB nasional. Ia populer dengan baju kokonya dan menjadi trend setter fesyen islami pria.
 
Pada 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari, belum termasuk pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Di tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara di mana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di dunia seni musik dan film, mereka yang mati muda di tengah gemerlap kesuksesan bahkan lebih tak terhitung jumlahnya. Di pentas musik dan film dunia, ada nama-nama terkenal seperti Bruce Lee, Jim Morrison, Jimi Hendrix,  Kurt Cobain, hingga Aaliyah.

Dari dalam negeri, ada penyanyi dan bintang film Nike Ardilla, Richie Ricardo, Ryan Hidayat, Alda Risma, hingga putra musisi Iwan Fals, Galang Rambu Anarki yang pergi di usia 15 tahun. Semua mati muda oleh beragam sebab, namun mereka sudah memberi arti bagi orang sekitarnya, lingkungannya, masyarakat bangsanya, bahkan dunia yang ditinggalkannya.

* Artikel ini dimuat pada Majalah Men's Obsession Edisi 117, Oktober 2013

Daftar Orang Muda Terkenal yang Mati Muda

Meninggal di bawah usia 16 Tahun
•    Galang Rambu Anarki, putra Iwan Fals, meninggal karena asma akut pada 1997 di usia 15 tahun
•    Patrick Bouvier Kennedy, putra John F. Kennedy, meninggal akibat RDS pada 1963
•    Leo II, Kaisar Bisantium, meninggal pada 474 M karena sebab tak jelas
•    Jessica Dubroff, pilot muda Amerika, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 1996
•    Tokugawa Ietsugu, Shogun ke-7 dari Dinasti Tokugawa, meninggal pada 1716 karena flu
•    Lungtok Gyatso, Dalai Lama ke-8, meninggal pada 1815
•    Judith Barsi, artis Amerika, meninggal pada 1988 akibat bunuh diri
•    Julian Scriabin, komposer Rusia, meninggal karena tenggelam pada 1919
•    Nkosi Johnson, aktivis anak asal Afsel, meninggal pada 2001 karena AIDS
•    Sadako Sasaki, seniman origami Jepang, meninggal 1955 karena leukimia
•    Samantha Smith, aktor, penulis, dan aktivis sosial asal AS, tewas pada 1985 karena kecelakaan pesawat
•    Alexei Romanov, keluarga kerajaan Rusia, meninggal pada 1918 karena pembunuhan politik
•    Prince John dari Kerajaan Inggris, meninggal karena epilepsi pada 1919
•    Infante Alfonso, anggota Kerajaan  Spanyol, meninggal pada 1954 karena kecelakaan senjata api
•    Faisal ibn Hamad Al Khalifah, pangeran Bahrain yang meninggal pada 2006 karena kecelakaan mobil
•    Edward VI of England, Raja Inggris yang meninggal karena TBC pada 1553

Meninggal pada usia 16 Tahun
•    Conradin, Duke of Swabia/Raja Yerusalem/Raja Sisilia, meninggal dieksekusi pada 1268
•    Tara Correa-McMullen, artis Amerika, meninggal bunuh diri pada 2005
•    Francis II, Raja Perancis meninggal akibat infeksi telinga pada 1560
•    Michael Cuccione, aktor Kanada, meninggal karena sesak nafas pada 2001
•    Lady Jane Grey, Ratu Inggris yang berkuasa hanya beberapa hari, meninggal pada 1554 setelah dipenggal atas perintah Mary I   
•    Julie Vega, artis dan penyanyi FIlipina, meninggal karena bronchopneumonia pada 1985

Meninggal pada usia 17 tahun
•    Caesarion (Little Caesar), firaun Mesir, putra Cleopatra dan Julius Caesar, meninggal dieksekusi pada tahun 30 SM,  atas perintah Augustus Caesar
•    Thomas Chatterton, penyair Inggris, meninggal bunuh diri pada 1770
•    Khendrup Gyatso, Dalai Lama ke-11, meningga; pada 1856
•    Krissy Taylor,    model terkenal Amerika, meningga; akibat gagal jatung pada 1995
•    Hersal Thomas, pianis dan penulis lagu Amerika, meninggal pada 1926 setelah diracun
•    Jessica Jacobs, artis Australia, meninggal dalam kecelakaan kereta pada 2008
•    Ritchie Valens, penyanyi rock Amerika, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 1959

Meninggal pada usia 18 tahun
•    Ronnie Caldwell, musisi soul asal AS, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 1967
•    Norman "Chubby" Chaney, aktor AS, meninggal pada 1936
•    Edwy of England, Raja Inggris, meninggal pada 959
•    Elagabalus, Kaisar Romawi, meninggal pada tahun 222 karena pembunuhan
•    Henry Frederick, pangeran Wales, meninggal karena demam typhoid pada 1612
•    Anissa Jones, aktor AS, meninggal karena obat terlarang pada 1976
•    Ray Jones, pesepakbola AS, meninggal karena kecelakaan mobil pada 1984
•    Mercedes of Orleans, Ratu Spanyol, meninggal karena TBC pada 1878
•    Yukiko Okada, penyanyi idola Jepang, meninggal akibat bunuh diri pada 1986
•    John Spence, penyanyi ska AS, mati bunuh diri pada 1987
•    Tutankhamun, firaun Mesir, meninggal Malaria pada 1323 SM
•    Ryan White, aktivis AIDS AS, meninggal karena AIDS pada 1990

Meninggal pada usia 19 tahun
•    Nike Ardilla, penyanyi dan bintang film Indonesia, meninggal tahun 1995 sebab kecelakaan mobil
•    Divya Bharti, aktris Bollywood, tewas setelah terjatuh dari bangunan tinggi pada 1993
•    Dorothy Dell, aktris AS, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1934
•    Junior Durkin,    aktor AS, meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1935
•    Hilary Grivich, pesenam AS, meninggal karena kecelakaan mobil pada 1997
•    Bobby "Wheezer" Hutchins, aktor ASm, tewas karena kecelakaan pesawat pada 1945
•    Joan of Arc, komandan perang Perancis, meninggal setelah eksekusi  dibakar hidup-hidup pada 1431
•    Yaki Kadafi, rapper AS, meninggal ditembak pada 1996
•    Adam Petty, pembalap AS, meninggal dalam kecelakaan pada sesi latihan pada 2000
•    Adam Sanchez, penyanyi AS, meninggal karena kecelakaan mopbil pada 2004
•    Pablo Santos, aktor Meksiko, meninggal dalam kecelakaan pesawat pada 2006

  Meninggal pada usia 20 tahun
•    Antinous, kaisar Romawi, tewas tenggelam pada tahun 130
•    Josh Ryan Evans, aktor AS, meninggal karena gagal jantung pada 2002
•    Evariste Galois, ahli matematika Perancis, mati dalam duel baku tembak pada 1832
•    Ruslana Korshunova, model Kazakhstan, mati bunuh diri pada 2008
•    Sauli Lehtonen, penyanyi Finlandia, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1995
•    Ananda Mahido, raja ke-8 Thailand, tewas dibunuh pada 1946
•    Daniel Wayne Smith, bintang televisi AS, tewas overdosis pada 2006
•    Charles Sorley, penyair Skotlandia, tewas ditembak pada 1915
•    Dorothy Stratten, model Playboy asal Kanada, tewas dibunuh 1980
•    Vaishnavi, aktris Bollywood, tewas bunuh diri pada 2006
•    Carol Willis, model playboy asal AS, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1971

Meninggal pada usia 21 tahun
•    Bridgette Andersen, aktris AS, meninggal karena overdosis pada 1997
•    Eddie Cochran, musisi rock, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1960
•    Duncan Edwards, pemain Manchester United, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1958
•    Jared Nathan, aktor AS, tewas dalam kecelakaan mobil pada 2006
•    Ernst Mielck, komposer Finlandia, tewas karena TBC pada 1899
•    Napoleon II, kaisar II Perancis, meninggal karena TBC pada 1832
•    Otto III, Kaisar Jerman, tewas karena malaria pada 1002
•    Stuart Sutcliffe, pemain bass, pernah bergabung dengan the Beatles, meninggal karena pendarahan otak pada 1962
•    Rebecca Schaeffer, aktris AS, tewas ditebak pada 1989
•    Monisha Unni, artis Bollywood, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1992
•    Sid Vicious, pemain bass grup punk Sex Pistols, tewas bunuh diri heroin pada 1979
•    Dmitry Venevitinov, penyair Rusia, tewas di penjara pada 1827

Meninggal pada usia 22 tahun
•    Poppy Mercury, penyanyi Indonesia yang populer lewat lagu Surat Undangan, meninggal akibat komplikasi maag dan bronchitis pada 1995
•    Abiem Ngesti, penyanyi dangdut remaja pelantun lagu Pangeran Dangdut, tewas dalam kecelakaan mobil di tol Cikampek pada 1995
•    Adi Firansyah, artis sinetron dan bintang iklan, meninggal pada Desember 2006 akibat kecelakaan sepeda motor
•    Aaliyah, pennyanyi R&B AS, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 2001
•    Alfie Anido, aktor Filipina, tewas bunuh diri pada 1981
•    Darby Crash, penyanyi punk rock AS, bunuh diri dengan heroin pada 1980
•    Dead, vokalis black metal asal Swedia (Mayhem),    bunuh diri pada 1991
•    Dominique Dunne, aktris AS, tewas disiksa oleh mantan kekasihnya pada 1982
•    Terry Fox, atlet dan humanis Kanada, tewas karena kanker pada 1981
•    Christy Henrich, atlet senam AS, meninggal karena anorexia pada 1994
•    Buddy Holly, penyanyi rock & roll AS, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1959
•    Pepe, pemain bola Portugal, mati keracunan makanan pada 1930
•    Pocahontas, putri kepala suku Indian, tewas diduga karena TBC pada 1617
•    Freddie Prinze, komedian AS, mati bunuh diri pada 1977
•    Alice Hathaway Lee Roosevelt,    istri pertama Theodore Roosevelt, meninggal pada 1884
•    Robert Wadlow, manusia tertinggi AS, meninggal karena infeksi engkel kaki pada 1940

Meninggal pada usia 23 tahun
•    Charles IX of France, raja Perancis, meninggal karena TBC pada 1574
•    Ian Curtis, penyanyi punk asal Inggris, mati gantung diri pada 1980
•    Saima Harmaja, pengarang asal Finlandia, mati karena TBC pada 1937
•    Ivan VI, kaisar Rusia, tewas dibunuh pada 1764
•    Emilio Jacinto, penyair dan pemimpin revolusi Filipina, meninggal karena malaria pada 1899
•    Karl "Hagbard" Koch, hacker asal Jerman, tewas bunuh diri dengan mengubur diri pada 1989
•    Duk Koo Kim, petinju Korea, tewas di ring pada 1982
•    River Phoenix, aktor AS, tewas overdosis heroin pada 1993
•    Gavrilo Princip, pembunuh bayaran terkenal asal Serbia, meninggal karena malaria pada 1918
•    Christoph Probst, aktivis anti Nazi, tewas ipenggal pada 1943
•    Savannah, bintang porno asal AS, mati bunuh diri pada 1994
•    Selena, penyanyi AS, mati dibunuh pada 1995
•    Judy Tyler, aktris AS, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1957
•    Anton Maiden, penyanyi Swedia, mati bunuh diri pada 2003
•    Lilian Velez, aktris Filipina, tewas di bunuh pada 1948
•    Otto Weininger, filsuf Jerman, mati bunuh diri pada 1903

Meninggal pada usia 24 tahun
•    Alda Risma Elfariani, model, penyanyi, dan aktris Indonesia, kondang lewat lagu Aku Tak Biasa, ditemukan meninggal pada 12 Desember 2006 di sebuah kamar hotel dengan sekujur tubuh dipenuhi bekas suntikan.
•    Higuchi Ichiyo, penyair Jepang, meninggal karena TBC pada 1896
•    Lili Boulanger, komposer Perancis, meninggal akibat penyakit Crohn pada 1918
•    Cliff Burton, anggota grup band Metallica, tewas dalam kecelakaan bus tur pada 1986
•    Fabio Casartelli, pebalap sepeda Italia, tewas dalam kecelakaan pada Tour de France 1995
•    James Dean, aktor AS, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1955
•    Miklos Feher, pesepakbola Hongaria, tewas karena gagal jantung pada 2004
•    Andrea Feldman, aktris AS, tewas bunuh diri pada 1972
•    Dino Ferrari, putra Enzo Ferrari, meninggal pada 1956
•    Katy French, model Irlandia, tewas overdosis kokain pada 2007
•    Big L, rapper AS, tewas ditembak pada 1999
•    Leon Kilat, pemimpin revolusi Filipina, tewas dibunuh pada 1898
•    Lee Eun-ju, aktris Korsel, tewas bunuh diri pada 2005
•    Greg Moore, pebalap mobil Kanada, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1999
•    Notorious B.I.G., rapper AS, tewas ditembak pada 1997
•    Lee Harvey Oswald, pembunuh JFK, tewas ditembak pada 1963
•    Christopher Pettiet, aktor AS, tewas overdosis kokain pada 2000
•    Andrew Wood, penyanyi grunge AS, tewas overdosis heroin pada 1990
•    Matthew Jay, musisi Inggris, tewas setelah terjatuh dari apartemen pada 2003

Meninggal pada usia 25 tahun
•    Johnny Ace, musisi rock AS, tewas dalam permainan rulet Rusia pada 1954
•    Tommy Bolin, musisi AS, tewas overdosis heroin pada 1976
•    Josephine Bracken, istri pahlawan nasional Filipina Jose Rizal, meninggal karena TBC pada 1902
•    Charlie Christian, musisi jazz AS, tewas karena TBC pada 1942
•    Francoise Dorleac, aktris Perancis, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1967
•    Abigail Folger, sosialita AS, tewas dibunuh oleh pengikut Charles Manson pada 1969
•    Eddie Griffin, pemain basket AS, tewas dalam kecelakaan mobil pada 2007
•    Scott La Rock, DJ AS, tewas dalam peristiwa kekerasan pada 1987
•    Frankie Lymon, aktris AS, tewas overdosis heroin pada 1968
•    Nafisa Joseph, model asal INdia, tewas bunuh diri pada 2004
•    Brad Renfro, aktor AS, tewas overdosis heroin pada 2008
•    Randy Rhoads, gitaris rock Quiet Riot, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1982
•    Tupac Shakur, rapper AS, tewas ditembak pada 1996

Meninggal pada usia 26 tahun
•    Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa Indonesia, meninggal tahun 1969 sebab menghirup gas beracun di Gunung Semeru, Jawa Timur
•    Ryan Hidayat, aktor film dan sinetron, pemeran tokoh Lupus, meninggal pada 1997 karena tipus, namun digosipkan karerna overdosis narkoba
•    Valia Rahma, model, pemain sinetron dan presenter TV, meninggal pada awal 2012 setelah koma selama sembilan hari akibat kecelakaan sepeda motor di Bali
•    Timothy Birdsall, kartunis Inggris, tewas karena leukeemia pada 1963
•    Barcroft Boake, penyair Australia, tewas gantung diri pada 1892
•    Gia Carangi, model AS, tewas karena AIDS pada 1986
•    Disco D, produser musik AS, tewas bunuh diri pada 2007
•    Hermano Pule, 26 tahun, pemimpin revolusioner Filipina yang dikultuskan, tewas dihukum mati pada 1841.
•    Nick Drake, penyanyi Inggris, tewas overdosis obat anti depresi pada 1974
•    Barbara Yung Mei-ling, aktris China, tewas bunuh diri pada 1985
•    Ashleigh Aston Moore, aktris Kanada, tewas overdosis kokain  pada 2007
•    Otis Redding, penyanyi soul AS, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1967
•    Louis de Saint-Just, pemimpin revolusi Perancis, tewas dieksekusi pada 1794
•    Alisher Saipov, jurnalis asal Kyrgyztan, tewas ditembak pada 2007
•    Hillel Slovak,  gitaris Red Hot Chili Peppers, tewas overdosis heroin pada 1988
•    Joey Stefano, bintang porno AS, tewas overdosis obat pada 1994
•    Jung Da Bin, aktris Korsel, tewas bunuh diri pada 2007
•    Sharon Tate, aktris AS, tewas dibunuh oleh pengikut Charles Manson pada 1969
•    Vicki Van Meter, pilot termuda AS yang melintasi benua Amerika, tewas bunuh diri pada 2008

Meninggal  pada usia 27 tahun
•    Alfonso XII, Raja Spanyol, meninggal karena TBC pada 1885
•    Dave Alexander, bassis band The Stooges, meninggal karena pneumonia pada 1974
•    Stefan Bellof, juara dunia balap mobil asal Jerman, tewas di arena balap pada 1985
•    John Wilkes Booth, pembunuh Presiden Abraham Lincoln, tewas dieksekusi tembak pada 1865
•    Jonathan Brandis, aktor AS, tewas bunuh diri pada 2003
•    Louis Chauvin, musisi AS, meninggal karena penyakit kelamin pada 1908
•    Kurt Cobain, penyanyi/gitaris grup Nirvana, bunuh diri dengan overdosis heroin pada 1994
•    Andres Escobar, pesepakbola Colombia, tewas ditembak pada 1994
•    Peter Ham, musisi Inggris, tewas gantung diri pada 1975
•    Jimi Hendrix, gitaris rock AS, tersedak muntahan sendiri pada 1970
•    Brian Jones, mantan gitaris grup The Rolling Stones, tewas overdosis pada 1969
•    Janis Joplin, penyanyi rock/soul AS, tewas overdosis heroin pada 1970
•    Jim Morrison, penyanyi grup rock The Doors, meninggal karena gagal jantung pada 1971
•    Kristen Pfaff, bassis grup rock Hole, tewas overdosis heroin pada 1994
•    Abraham Sarmiento, Jr., jurnalis dan aktivis asal Filipina, tewas di penjara pada 1977
•    Gary Thain, bassist grup rock Uriah Heep, tewas overdosis heroin pada 1975

Meninggal pada usia 28 tahun
•    Big Pun, rapper AS, meninggal; karena serangan jantung pada 2000
•    Elisa Bridges, model playboy AS, tewas overdosis obat pada 2002
•    Roger Byrne, pemain Manchester United, tewas dlaam kecelakaan pesawat pada 1958
•    Caligula, kaisar Romawai, tewas dibunuh pada tahun 41 M
•    Keith Green, pionir musik gospel, tewas karena kecelakaanpesawat pada 1982
•    Shannon Hoon, penyanyi grup rock Blind Melon, tewas overdosis obat pada 1995
•    Kathleen Kennedy, saudara perempuan KFK, tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1948
•    Heath Ledger, aktor Australia, tewas karena overdosis obat pada 2008
•    Brandon Lee, aktor AS, putra Bruce Lee, tewas karena kecelakaan tertembak dalam syuting film The Crow pada 1993
•    Bradley Nowell, penyanyi grup Sublime, tewas overdosis heroin pada 1996

Meninggal pada usia 29 tahun
•    Ahmad Wahib, pemikir liberal dan tokoh idealis muda Indonesia tahun 1970-an, meninggal setelah ditabrak sepeda motor pada 1973
•    Andy Liani, penyanyi rock yang kondang lewat lagu Sanggupkah, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1995
•    Christine Chubbuck, reporter newas asal AS, tewas dibunuh pada 1974
•    Marc Bolan, musisi rock Inggris, tewas dalam kecelakaan mobil pada 1977
•    Merritt Butrick, aktor AS, tewas karena AIDS pada 1989
•    Joseph P. Kennedy, Jr., saudara laki-laki JFK, tewas ditembak pada 1944
•    Davey Moore, petinju AS, tewas di ring pada 1963

Artis Indonesia lain yang meninggal di usia muda
•    Richie Ricardo, aktor dan penyanyi yang kondang lewat lagu  Oh Nona Manis, meninggal pada Desember  1993 di usia 32 tahun akibat kanker otak.
•    Nita Tilana, presenter TV dan penyanyi Indonesia yang kondang dengan lagu Tak Ada Waktu, meninggal pada tahun 2000 di usia 32 tahun. Kakak musisi Arman Maulana ini meninggal akibat kanker mulut rahim. 
•    Indra Safera, host dan presenter kondang, meninggal setelah gagal ginjal dan liver pada 2003 di usia 35 tahun

Yang Tenar Yang Mati Muda

Jumlah pesohor yang meninggal di usia muda tak terhitung jumlahnya. Ironisnya, mereka meninggal justru saat popularitas mencapai puncak. Fenomena ini memicu para ahli untuk melakukan penelitian. Hasilnya, mereka memang berpotensi mati muda karena ketenaran.

Para peneliti di Australia melakukan penelitian terhadap sedikitnya 1.000 tokoh terkenal, seperti, bintang film film, musisi, olahragawan, dan pesohor muda lainnya. Data hasil penelitian yang dipublikasikan di QJM: An International Journal of Medicine, menyebutkan, pesohor di bidang seni pertunjukan serta olahraga cenderung meninggal beberapa tahun lebih muda dibandingkan orang yang sukses di bidang karier lain.

Pesohor seperti aktor, penyanyi dan musisi, serta mereka yang berkarier di bidang olahraga memiliki harapan hidup tersingkat, yaitu 77 tahun. Kematian dini tersebut berkaitan dengan kecelakaan dan penyakit seperti HIV dan kanker.

Rata-rata meninggal dunia karena kanker, terutama kanker paru-paru. Penulis, komposer dan seniman meninggal di usia 79 tahun. Mereka yang dikategorikan sebagai akademisi, ahli sejarah, dan ahli ekonomi, bisa hidup hingga usia 82 tahun. Sementara pengusaha dan politisi dapat bertahan hingga usia 83 tahun.

"Jika memang benar bahwa para pemain sukses dan pemain olahraga cenderung menikmati hidup lebih pendek, hal ini berarti bahwa ketenaran di usia muda merupakan predisposisi perilaku kesehatan yang buruk di kemudian hari setelah karier suksesnya meredup," ungkap Profesor Richard Epstein dari Rumah Sakit St Vincent di Sydney, seraya menambahkan,  bisa jadi adanya tekanan psikologis dan faktor keluarga menyebabkan prestasinya meredup dan mencoba mengakhiri hidup.

Ia menambahkan, para pesohor memang rentan terhadap perubahan gaya hidup tidak sehat,  seperti, merokok, kecanduan alkohol, atau obat-obatan terlarang. Hal itulah yang membuat kualitas hidup seseorang menjadi pendek.

Penelitian lain juga menganalisis bahwa bintang pop dan rock banyak yang mati muda karena masa mudanya disalahgunakan. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa gaya hidup rock and roll mungkin menjadi sangat menarik bagi mereka yang tidak mendapat kebahagiaan di masa kecil. Sebelumnya, ada penelitian serupa yang menyatakan kalau penyanyi rock berisiko mati muda, terutama mereka yang tenar sendirian daripada tergabung dalam sebuah band.

* Artikel ini dimuat pada Majalah Men's Obsession Edisi 117, Oktober 2013



Add to Flipboard Magazine.
Komentar:

 

                             
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250