Naskah: Suci Yulianita, Foto: Sutanto

Alda Augustine mengawali karier di panggung hiburan sejak beberapa tahun lalu. Mulai dari mencoba mencari peruntungan di dunia tarik suara, membintangi beberapa sinetron dan FTV hingga menjadi model, semua dilakoninya tanpa kenal lelah. Kini, Alda dikenal sebagai seorang model dan bintang yang tengah bersinar di tanah air, juga sebagai seorang pengusaha wanita yang berhasil mereguk kesuksesan di usia yang terbilang muda.

Perawakannya tinggi semampai dengan postur tubuh yang sangat ideal. Didukung kecantikan yang dimilikinya, rasanya tak sulit baginya menapaki karier di panggung hiburan. Saat ditemui di The Den of Kalaha di Somerset Apartemen, Jakarta, beberapa waktu lalu, Alda tampil sungguh mempesona. Mengenakan gaun panjang biru-hitam rancangan Angela Prisa, Ia tampil sangat anggun dengan tubuhnya yang berlenggak lenggok saat sesi foto. Tak berlebihan jika menyebut Alda sebagai wanita dengan fisik sempurna bak boneka Barbie.  

Tak hanya kecantikannya yang mampu mempesona siapapun, pembawaannya yang ramah dan supel juga akan mampu membuat siapapun betah berlama-lama bercengkrama dengannya. Di sela-sela perbincangannya dengan Men’s Obsession, sesekali Ia melemparkan senyuman manis dari bibir sensualnya yang bergincu merah, dan tertawa lepas dengan suara sexy-nya yang khas.

Wanita berdarah Arab – Makassar ini, menceritakan ihwal perjalanan kariernya di dunia hiburan bermula dari iseng semata hanya untuk mencari kegiatan tambahan saat masih duduk di bangku kuliah. Parasnya yang rupawan, menjadi modal besar untuk menapaki dunia hiburan. Berawal dari mencoba mencari peruntungan di dunia tarik suara, Alda merambah ke dunia modeling dan akting.

“Awalnya sekitar tahun 2010 saat itu masih kuliah, aku nyanyi dulu. Sudah ada beberapa single dan sudah mau jalan promo tapi mendadak ada sesuatu yang nggak beres, akhirnya aku putuskan berhenti saja. Dari situ kemudian berlanjut ke sinetron dan model, tapi karena kuliahnya terbengkalai akhirnya aku vakum dulu sampai lulus kuliah,” kenang lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.

Dan 2013 menjadi langkah awal Alda untuk memulai kariernya kembali di dunia hiburan. Tawaran demi tawaran membludak, mulai dari FTV, modeling, hingga sinetron striping yang mengharuskannya bekerja ekstra. “Setelah sinetron selesai, aku nggak mau ambil striping lagi karena terlalu lelah. Setelah itu main beberapa FTV, modeling, fashion show, dan video klip,” ungkap dara kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1992 ini. Di sela-sela kesibukannya, Alda masih menyempatkan diri bersosialisasi dengan para sahabatnya. Ia memiliki beberapa kelompok arisan, dan komunitas sosial yang seringkali membawanya turun ke acara-acara sosial.

Selain itu, keluarga juga menjadi salah satu hal yang paling utama dalam hidupnya. Diakuinya, weekend menjadi momen yang wajib baginya untuk kumpul keluarga.  Untuk menjaga kebugaran tubuh, selain diet, Alda juga menggeluti olahraga Muay Thai. Ia masih menyempatkan diri berlatih Muay Thai setidaknya dua sampai tiga kali dalam sebulan. “Aku suka banget Muay Thai untuk menjaga kebugaran. Muay Thai itu olahraga yang paling cepat membakar kalori jadi sangat pas untuk menjaga badan,” terang dara dengan tinggi badan 167 cm dan berat 52 kg ini.

Seolah ingin menerapkan ilmu Muay Thai dalam aktivitas kesehariannya, Alda ingin sekali mendapat kesempatan bermain film laga. “Biasanya aku dapat peran antagonis dan cerewet. Aku pengin banget main film laga kayanya seru banget. Aku kan biasanya main film dengan karakter feminim kayanya kalau akting di luar dari jiwa aku sebenernya seru banget. Apalagi aku juga ikutan Muay Thai, dan banyak yang nggak percaya aku suka Muay Thai. Dan kayanya kalo buat akting seru banget deh memacu adrenalin. Itu impian aku ingin peran berbeda dari yang biasanya dan dari keseharian aku,” ungkap Alda penuh semangat.

Passion yang Menjadi Bisnis Sebagai seorang model, Alda tentu tak lepas dari fashion. Dan kecintaannya pada fashion itulah yang kemudian menjadikannya sebuah ladang bisnis. Ya, sejak 2013 lalu, Alda mencoba berbisnis dengan membuka sebuah butik di salah satu pusat perbelanjaan di kota Bekasi.   “Karena aku kan suka fashion. Kalau liat baju bagus suka. Walaupun aku nggak bisa desain tapi aku suka bikin baju seperti baju yang aku suka itu. Teman teman aku pada suka. Dan pelanggan yang datang suka minta dibuatkan baju seperti yang aku pake, kadang sampai request 10 baju. Pokoknya apa yang aku pake dia pesan. Jadi itu menguntungkan banget buat aku,” ujar Alda mengenang awal mulanya berbisnis butik. Ya, baginya tak butuh waktu lama untuk membesarkan usahanya itu.

Memiliki modal besar untuk menjadi model para pelanggannya, hanya dalam hitungan singkat, Alda berhasil membuka cabang keduanya masih di tempat yang sama. Bekasi menjadi kota yang dipilih Alda untuk mengembangkan bisnis lantaran di kota inilah kedua orang tuanya tinggal. Jadi menurutnya, selain bisa sekaligus berkunjung ke rumah orangtuanya, Alda yang terkadang tak sempat mengelola bisnisnya itu, juga bisa menyerahkan sepenuhnya kepada kedua orangtuanya untuk membantu mengelola butiknya itu.