Search:
Email:     Password:        
 





Ukrida Pencetak Dokter Unggulan Berkelas Dunia

By Benny Kumbang (Editor) - 11 May 2016 | telah dibaca 9585 kali

Naskah: Giattri F. P., Foto: Sutanto & Istimewa

Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) memiliki fakultas unggulan yang telah diakui oleh dunia luar, fakultas kedokteran. Tak hanya diminati oleh mahasiswa asal Indonesia, namun dari luar negeri pun menyukai fakultas ini. Sejak 2006, Fakultas yang berdiri pada 20 Januari 1967 ini menerapkan sistem pendidikan berbasis kompetensi (KBK) dalam mendidik mahasiswa menjadi dokter yang kompeten dan berstandar internasional.

Sesuai dengan visinya, fakultas kedokteran Ukrida (FK Ukrida) bisa menjadi lembaga pendidikan tinggi kedokteran Kristen yang unggul di Indonesia dan Internasional.
Dengan misinya untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran dasar dan spesialis yang berkualitas, kompeten, profesional dan mandiri yang didasari oleh nilai-nilai Kristiani dan menyelenggarakan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berdasarkan standar-standar pendidikan dokter baik nasional dan internasional, Fakultas Kedokteran Ukrida turut ambil bagian dalam mencetak dokter-dokter professional yang berguna bagi masyarakat.


“Pendidikan yang berkarakter diterapkan dalam proses perkuliahan di Ukrida, nilai-nilai humaniora kita tekankan disini. Sehingga karakter itu yang kita pegang teguh di dalam penyusunan kurikulum. Jadi ada skill, karakter, serta bagaimana mengikuti peradaban yang ada di Indonesia. Diharapkan SDM yang dihasilkan menjadi dambaan masyarakat, dimana pun dia ditempatkan, dia siap,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Ukrida, Dr, dr.,  Mardi Santoso.,DTM&H, SpPD., A KEMD, FINASIM, FACE


FK Ukrida dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah memungkinkan para lulusannya menyelesaikan studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter dalam 5 tahun. Dimana pendidikan dokter FK Ukrida hampir sama dengan sistem perguruan tinggi Amerika, Malaysia, Filipina dan lainnya, yaitu pendidikan dokter dengan paradigma yang berubah dari pola teacher center menjadi student center.
Dengan penerapan sistem KBK, sistem yang semula program studi kedokteran umum, kini menjadi Program Studi Pendidikan Dokter, yang merupakan kesatuan dari Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) dengan gelar S. Ked. dan Program Studi Profesi Dokter (PSPD) dengan gelar dr. (dokter).


“Kami menjalankan sistem pendidikan 200 Satuan Kredit Semester (SKS). Sumber daya manusia (tenaga pengajar dan tenaga pendukung akademis) kami latih bagaimana bekerja tepat waktu. Fasilitas juga harus memadai seperti ruang diskusi atau program listening dimana rasio 1 dosen maksimal 10 mahasiswa. Rasio 1:10 itu akan efisien sekali dan mahasiswanya juga mudah memahami ilmunya. Kurikulum kita buat menarik dan menyenangkan, disertai berbagai alat peraga skill lab yang terstandar,” papar dekan FK Ukrida DR. Mardi Santoso.


Melalui kemitraan dengan lebih dari 30 rumah sakit, para mahasiswa akan mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam menjalani kepaniteraan di rumah sakit. Kemitraan ini dilakukan antara lain dengan RS. Husada, RS. Bhakti Mulia, RSUD Koja, RS.Jiwa Jakarta, RS. Mardi Waluyo Lampung, RS. Harapan Depok, RSPAD Gatot Soebroto, RSPAD Dr. Esnawan Antariksa, Puskesmas Sudinkes Jakarta Barat, Forensik Universitas Indonesia, RSUD Syamsudin Sukabumi, RS. Bayukarta Karawang, RS. Bethesda Lempuyawangi, RS. Mata “Dr. Yap” Yogyakarta, RS. Efarina Etaham, RS. POLRI, RS. Mardi Rahayu, RS. Imanuel, RS. Tarakan, RS. UKRIDA dan yang lainnya.


“Pendidikan tepat waktu ini ternyata bisa menghemat hampir 120 juta. Ini menjadi salah satu daya tariknya, tidak perlu memakan waktu lama sudah jadi dokter, tapi kompetensi bisa tercapai dengan baik dan teruji baik di internal maupun eksternal,” tandasnya.


Mahasiswa FK Ukrida kerap menorehkan prestasi, di antaranya Lomba Indonesia Medical Olympiad tingkat nasional Juara III Kedokter  bidang Respirasi-Kardiovaskuler, Finalis Urogenital-Reproduksi (2012), Juara III Tropik Infeksi, Juara III Digestif (2013), Juara III Neuropsikiatri, Finalis Neuropsikiatri, Finalis Uroreproduksi (2014), Finalis Digestif, Finalis Musculoskeletal, Finalis Cardiorespirasi (2015). Duta Anti Narkoba Nasional BNN Juara Harapan III (2014), Generasi  Berencana (Program dari BKKBN) Kota Juara I, Provinsi DKI Jakarta Juara I (2014), Juara Harapan 1 dan puteri persahabatan Nasional BKKBN, mengikuti pertukaran pelajar melalui program ACUCA (Association of Christian University and College in Asia) Student Camp di Korea, Jepang dan Taiwan, Student Exchange ke Thailand Internasional (2008), finalis 15 Universitas di Indonesia dalam Lomba Mahasiswa Berprestasi DIKTI (2015). Selain itu ada prestasi mahasiswa kedokteran yang personal, juara 1 Duta Hilo se Indonesia  (2013) dan finalis putri Indonesia 2016 mewakili Kalimantan Barat.  


Fakultas Kedokteran Ukrida terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan pemerintah Malaysia/ Departemen Pendidikan/MMC, hingga kini FK Ukrida telah meluluskan lebih dari 3000 dokter dan telah bekerja di dalam maupun di luar negeri baik sebagai dosen, spesialis maupun manajemen di bidang kesehatan. Dengan beberapa alumni yang berkiprah dalam pemerintahan. Antara lain dokter di Kepolisian Republik Indonesia, di DPR, di militer dan di dunia industri (Farmasi).


FK Ukrida didukung tenaga pengajar lulusan dalam dan luar negeri dengan kualifikasi S2, S3, Spesialis, Sub Spesialis dan Profesor untuk meningkatkan kualitas. Sarana-prasarana pendidikannya senantiasa diperbaharui, dikembangkan dan dilengkapi.


Saat ini FK Ukrida mempunyai dua gedung dengan 4 lantai untuk ruang kelas  dan laboratorium dan gedung 8 lantai untuk  ruang diskusi tutorial, auditorium serta sport center. Perpustakan, unit BLS-ACLS yang berstandard America Heart Association (AHA), mempunyai program praktikum pre-klinik pada 12 bagian dan satu program laboratorium penelitian dan sebuah laboratorium terpadu.


Sejak 2005, FK Ukrida memiliki skill-Lab dengan  24 ruang dan 40 ruangan sekaligus ruang diskusi untuk kelengkapan KBK-FK Ukrida, unit simulasi klinik, laboratorium komputer, sarana olah raga dan kegiatan mahasiswa.
FK Ukrida bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran baik di dalam dan luar negeri untuk mendidik spesialisasi, sub spesialis dan riset dalam rangka meningkatkan/ ranking kemampuan dosen dan staf. Kerjasama dengan Medicine De La Salle, TOR Vergata Roma, Sint Luke, Lady Fatima, East Avenue Teaching Hospital Philipina.


Di samping itu, FK Ukrida juga telah mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Malaysia. Tiap tahun pemerintah Malaysia mengirim kurang lebih 50 mahasiswa untuk menempuh pendidikan di FK Ukrida.


Ukrida juga tengah membangun Rumah Sakit Pendidikan Ukrida yang kedua (yang pertama sudah beroperasi di daerah Sentul (RS Family Medical Center), yang diharapkan akan semakin meningkatkan mutu pendidikan di FK Ukrida. “Pendidikan satu atap, kita sebut Dewan Medik jadi Fakultas Kedokteran dan rumah sakit menyatu. Academic health science atau academic health service,” terangnya.


Dokter Mardi berharap dengan adanya RS, FK Ukrida akan kembangkan program studi spesialis. Tak hanya itu, ia juga mengatakan FK Ukrida bisa memfasilitasi jenjang S1 Optometri. “Di Indonesia hanya ada D3 nya, tapi S1 nya belum. Di Filipina, Singapura, dan Malaysia sudah ada. Kita ingin mengembangkan program D4 atau S1 terapan Optometri yang nantinya akan memenuhi kebutuhan di rumah sakit. Itu sesuai dengan SK menteri kesehatan, dimana kebutuhan tenaga optometri setara S1 itu sudah diperlukan. Ada limabelas ribu tenaga diploma optometri yang tidak bisa studi lanjut,” sesal dr. Mardi.


Selain itu FK UKrida juga tengah mempersiapkan  program S2 K3 (Kedokteran Kesehatan Kerja)  Magister Kedokteran Okupasional. “Kan sekarang kementrian tenaga kerja beserta kemenkes sedang mengembangkan. Karena di dunia industri dituntut dengan UU Ketenagakerjaan yang mengharuskan pelayanan K3. Kalau dia sudah mendapatkan S2 Kesehatan Kerja, kompetensinya lebih bagus,” tuturnya.


Selanjutnya dr. Mardi menandaskan pihaknya sudah mempersiapkan semuanya mulai dari SDM hingga Fasilitas dari 5 tahun lalu hanya menunggu ijin operasionalnya dari Kemenristek/Dikti. “Saya berharap 2016 ini terealisasi,” pungkasnya.


Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

 

                             
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250