Search:
Email:     Password:        
 





"Tingkatkan Kompetisi Guru Dengan Indonesia Digital Learning"

By Benny Kumbang (Editor) - 09 May 2016 | telah dibaca 3118 kali

Naskah: Suci Yulianita, Foto: Dok. Telkom Indonesia

Tak dapat dibantah bahwa seorang guru sejatinya memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Menyadari hal tersebut, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) yang selama ini memiliki perhatian penuh terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, menggelar program CSR yang khusus didedikasikan bagi para guru.

 

Adalah sebuah program bertajuk “Indonesia Digital Learning” (IDL), yang merupakan salah satu program Telkom sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia. Program tersebut meliputi, pengembangan potensi, minat, bakat, dan skill bagi para guru dalam bidang digital atau penggunaan TIK. “Secara khusus, Indonesia Digital Learning 2016 adalah program peningkatan kompetensi guru di bidang TIK dalam proses belajar mengajar,” ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo.


IDL merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Telkom dalam kerangka program “BUMN untuk Negeri”. Program yang digelar di delapan kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Yogjakarta, Balikpapan, Jayapura, Makassar, dan Bandung dengan peserta di masing-masing wilayah sebanyak 300 guru. Kegiatan ini dipandu oleh para pakar terpilih dengan mengaplikasikan modul yang telah dirancang oleh Telkom bagi para guru dalam mengaplikasikan kualifikasi digital, yaitu Information, Technology, and Communication (ICT).


Program IDL bertujuan meningkatkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik, membekali guru agar dapat memanfaatkan perangkat IT sebagai sarana untuk peningkatan mutu pendidikan dan membekali guru dalam berkolaborasi dengan siswa dan guru lain di seluruh dunia.


Melalui program ini, diharapkan para guru mampu menggunakan dan memberdayakan sumber-sumber bahan ajar yang banyak tersedia di komputasi awan dan berbagai aplikasi berbasis komputasi awan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara online. Para guru juga diharapkan dapat memproduksi konten-konten sederhana maupun kompleks yang diletakkan di cloud sehingga memudahkannya untuk sharing ilmu dan berkolaborasi dengan murid atau antar guru.


Program IDL akan memilih delapan peserta yang akan mendapatkan awarding My Teacher My Hero Competition untuk mengikuti banchmark ke Australia. Melalui program ini, Telkom berharap dapat meningkatkan kompetensi para guru yang akan memberikan kontribusi dalam mencerdaskan Bangsa menuju kehidupan Indonesia yang lebih baik.


Selain menaruh perhatian terhadap para guru, Telkom juga concern terhadap pembangunan sekolah-sekolah serta beasiswa universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Misalnya, bantuan beasiswa yang diberikan kepada dua Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat, yaitu Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dan Politeknik Pontianak (Polnep). Telkom mengucurkan beasiswa untuk masing-masing perguruan tinggi tersebut. Beasiswa tersebut diberikan khusus untuk siswa berprestasi yang tidak mampu.


Telkom yang berkomitmen ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia di kawasan Timur Indonesia, ini, memperluas jaringan CSR nya ke wilayah Ambon. Telkom memberikan bantuan biaya pendidikan dan perekrutan mahasiswa berprestasi di Universitas Pattimura Ambon (Unpatti). Bantuan yang diserahkan berupa biaya pendidikan rupiah mahasiswa berprestasi yang telah memenuhi kriteria.


Melalui beasiswa ini, Telkom berharap para penerima beasiswa dapat segera menyelesaikan studinya dan kelak bisa bersama-sama berkontribusi dalam membangun Kawasan Timur Indonesia (KTI).


Serangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini mengusung tema “Telkom Indonesia untuk Indonesia”. Kegiatan CSR Telkom berlandaskan pada 3 pilar, yaitu pengembangan lingkungan digital, masyarakat digital dan ekonomi digital. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mencerahkan (enlightening society), yaitu masyarakat yang mendapatkan kesejahteraan melalui kegiatan-kegiatan CSR Telkom.


Dalam membangun masyarakat digital, Telkom turut memberdayakan masyarakatnya seiring kemajuan di bidang TIK, yang dilakukan dengan edukasi pemanfaatan TIK secara optimal untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.

Kemudian melalui pengembangan ekonomi digital, Telkom aktif bersinergi dengan menyediakan fasilitas TIK di berbagai layanan umum yang digunakan oleh masyarakat serta memberi dukungan TIK pada usaha mikro, kecil,
dan menengah, terutama di sektor industri kreatif.


Khusus untuk komunitas pendidikan Telkom memberikan layanan berupa instalasi, akses Wi-Fi dan sosialisasi serta pengenalan internet. Layanan yang diberi nama Indischool tersebut bertujuan agar komunitas sekolah dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan dan bahan pelajaran melalui dunia maya.


Beberapa program CSR Telkom lain yang diarah untuk mendukung pendidikan  antara lain Telkom Smart Campus Awards (TeSCA), IndiSchool, Kampung UKM Digital dan Creative Camp.


Program tanggung jawab sosial yang fokus terhadap pendidikan salah satunya adalah Telkom Smart Campus Award (TeSCA), yakni sebuah program self assessment perguruan tinggi nasional yang diinisiasi oleh Telkom guna mengukur pemanfaatan TIK dalam rangka peningkatan kualitas perguruan tinggi. TeSCA pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008 ini diinisiasi oleh Telkom bekerjasama dengan Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Teknologi dan Komunikasi Nasional (Detiknas), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom).


Sementara itu melalui Program IndiSchool  Telkom menyediakan akses Internet WiFi di sekolah-sekolah untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui program IndiSchool, selain pemerataan akses Internet dan delivery content pendidikan kepada komunitas pendidikan Indonesia, seluruh pihak yang terkait dengan ekosistem pendidikan dapat mengakses berbagai materi edukasi secara mudah.


Sedangkan dalam Kampung UKM Digital, Telkom memberikan edukasi pemanfaatan TIK bagi pelaku UKM di berbagai kota. Melalui adopsi teknologi digital Telkom berharap para UKM dapat meningkatkan daya saing global. Adapun Creative Camp (BLC, Digital Innovation Lounge, Digital Valley) merupakan creative center yang diperuntukan bagi pengembangan industri kreatif digital (startup) di beberapa kota.


Komitmen Telkom untuk membangun pendidikan berbasis digital tersebut didorong  oleh kesadaran bahwa TIK menjadi sektor yang dinilai mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Beberapa sumber data menyebutkan bahwa ekonomi suatu negara akan tumbuh sebesar 1,38 persen jika tingkat penetrasi broadband-nya naik 10 persen. Itulah sebabnya, program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) Telkom diarahkan untuk pemerataan akses TIK dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat TIK.


Program yang digulirkan Telkom tersebut diharapkan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Memang sudah sewajarnya teknologi hadir dan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bangsa. Telkom sebagai institusi terdepan dan BUMN yang berada di depan dalam pengembangan teknologi di Indonesia sudah selayaknya ikut bertanggung jawab untuk mendorong pemanfaatan teknologi bagi kepentingan kemajuan bangsa dan negara.


Add to Flipboard Magazine.

Tulis Komentar:


Anda harus login sebagai member untuk bisa memberikan komentar.

                         
   

Popular

Photo Gallery

Visitor


Jumlah Member Saat ini: 233250