Glenn Menanti Arah

Oleh: Giatri (Editor) - 26 November 2015

Naskah: Giattri, Foto: Edwin

17 Oktober 2015 menjadi peristiwa bersejarah bagi salah satu penyanyi papan atas Indonesia, Glenn Fredly, lantaran pria berdarah Ambon itu membagi perjalanan kariernya kepada para penggemarnya lewat konser bertajuk ‘Menanti Arah’. Lantunan lagu dan musik yang bergema di Gedung Istora Senayan berhasil menghipnotis ribuan penggemarnya.

Konser yang dijadwalkan pukul 20.00, baru dimulai pada 20.20, hal itu sengaja Glenn lakukan karena bertepatan 20 tahun kariernya di industri musik Indonesia. Glenn menyapa penonton dengan mengendarai sepeda berwarna merah yang menjadi salah satu simbol pada malam hari itu. Sepeda menjadi simbol bahwa seorang Glenn tumbuh di era ‘90an dan musikalitasnya banyak dipengaruhi oleh genre musik pada masa itu. Hal ini diperkuat dengan tampilan VT dan penggalan lagu-lagu yang menggambarkan era ‘90an.

“Konsep konser ‘Menanti Arah’ menggambarkan napak tilas saya selama 20 tahun di dunia musik dengan segala perjuangannya. Bagaimana saya melewati masa-masa yang tidak mudah selama berkarier, termasuk perjuangan yang dialami industri musik itu sendiri. Pembajakan masih menjadi masalah serius yang tetap terjadi saat ini. Jadi saya masih menanti arah akan kemana karier saya ke depan dan akan bagaimana industri musik Indonesia di masa mendatang,” ujar Glenn terkait konsep ‘Menanti Arah’.

Ia juga menyatakan bahwa kondisi saat ini juga relevan dengan konsep ‘Menanti Arah’ yang diusung pada konser kali ini. “Saya percaya bahwa semua orang memiliki cerita dan pemikiran masing-masing. Namun saat ini saya melihat bahwa kemajemukan masih dipertanyakan dan keinginan untuk sama-sama maju justru dipertanyakan,” ujar Glenn yang malam itu tampil catchy dengan topi fedora hitam, kaos hitam yang dibalut jas berwarna merah maroon, dan celana kulot motif etnis yang warnanya senada dengan jasnya.

Konser ini dibagi menjadi beberapa segmen, antara lain Segmen Film, yang menggambarkan kiprah Glenn di dunia film, Segmen Love Song, yang berisi lagu-lagu romantis yang menjadi hits, serta Segmen Menanti Arah, yang menggambarkan kegelisahannya selama ini.

Malam itu, Glenn membawakan sekitar 20 puluh lagu dari album-albumnya. Yang menarik, panggung konser dibuat melingkar (360’ center stage) serta efek lampu dan audio visual yang belum pernah dilakukan pada konser-konser sebelumnya sehingga seluruh penonton bisa melihat dengan jelas ke arah panggung. Ini merupakan konsep baru yang sengaja dihadirkan demi menghadirkan nuansa yang lebih dekat dan intim dengan penonton.

“Dengan panggung bulat seperti ini, saya bisa melihat ke segala arah dan ini sesuai dengan konsep ‘Menanti Arah’. Ini artinya bahwa saya harus melihat semua sisi sebelum menentukan akan kemana saya melangkah ke depannya,” jelas Glenn.