Yuk, Hitung Pemborosan BBM dari Cara Mengemudi Anda

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 18 November 2014
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber

Harga BBM sudah naik. Ini saat tepat untuk mengevaluasi kembali kebiasaan buruk membuat konsumsi BBM menjadi boros. Baik dalam hal cara mengemudi, maupun dalam merawat kendaraan.

Jack-rabbit Starts Boros 40%
Dalam dunia balap dikenal istilah Jack-rabbit Start yaitu menjalankan kendaraan secara kasar dari posisi diam dengan melepas injakan pedal kopling secara tiba-tiba, sambil menginjak pedal gas dalam-dalam. Jika ini dilakukan pada mobil pribadi, dan bersamaan dengan kebiasaan menginjak rem dalam-dalam, maka akan memboroskan BBM hingga 40%.

Mengemudi Ugal-ugalan Boros 33%
Studi yang dilakukan Departemen Eneri AS menyebutkan mengemudi ugal-ugalan akan memboroskan BBM hingga 33% di jalan bebas hambatan, dan 5% di jalanan perkotaan.

Melaju di atas 90 km/jam Boros 20%
Melaju di jalan tol dengan menambah kecepatan dari 90 km/jam ke 120 km/jam akan menambah konsumsi BBM hingga 20%. Anda dapat menghemat BBM antara 10-15% dengan berkendara stabil pada kecepatan 90 km/jam.

Berkendara dengan Sepatu Hak Tinggi Boros 10%
Mengemudi dengan mengenakan sepatu berhak tinggi atau sepatu dengan sol tebal akan mengurangi sensitivitas kaki saat menekan pedal gas. Ini bisa menyebabkan tekanan berlebihan sehingga memboroskan BBM hingga 10%.

Tekanan Ban yang Tak Sesuai Boros 6%
Hasil uji coba menunjukkan bahwa tekanan ban yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan akan meningkatkan pemborosan BBM hingga 6%.

Penggunaan AC Boros 21%
Menyalakan pengatur suhu kabin (AC) mobil akan meningkatkan pemborosan BBM antara 13-21%. Pada mobil-mobil keluaran baru, angka itu lebih rendah berkat teknologi yang lebih maju.

Servis Tak Rutin Boros 50%
Tidak melakukan servis kendaraan secara rutin sesuai yang disarankan pabrikan, akan meningkatkan pemborosan BBM hingga 50%, dan menghasilkan emisi 50% lebih banyak.

Saringan Udara Kotor Boros 10%
Komponen saringan udara di kendaraan yang kotor dan tersumbat debu akan meningkatkan pemborosan hingga 10%.

Tune-up Tak Rutin Boros 30%
Mesin kendaraan yang jarang di tune-up akan memboroskan BBM hingga 4%. Sementara itu busi kendaraan yang sudah tak berfungsi dengan baik akan memboroskan BBM hingga 30%.

Oli Mesin Tak Sesuai Boros 2%
Penggunaan oli mesin yang tak sesuai dengan rekomendasi pabrikan akan memboroskan BBM 1%-2%.

Spooring Tak Rutin Boros 10%
Selain memperpendek umur ban, tidak rutin melakukan spooring dan balancing roda kendaraan akan memboroskan BBM hingga 10%.
 
Kegagalan Sensor O2 Boros 40%
Mesin-mesin mobil masa kini menggunakan teknologi EFI ketimbang sistem karburator. Pada tekonologi ini ada sensor O2 yang berguna memberi informasi oksigen ke ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan sesuai kondisi pembakaran. Sensor O2 yang tak berfungsi dengan maksimal akan memboroskan BBM hingga 40%.

Muatan Tak Penting Boros 2%
Muatan berupa barang-barang berbobot cukup berat di dalam kendaraan juga akan meningkatkan konsumsi BBM. Muatan tak penting seberat 50 kg akan memboroskan BBM hingga 2%.

Cargo Box di Atap Boros hingga 25%
Memasang roof rack atau cargo box di atas atap kendaraan akan mengganggu aerodinamika kendaraan. Studi menyebutkan, cargo box memboroskan BBM antara 2%-8% di jalanan perkotaanan, dan 10% - 25% pada jalan tol dengan kecepatan dia tas 100 km/jam.