Organisasi-organisasi Rahasia Dunia

Oleh: content (Administrator) - 01 February 2013
Naskah: Andi Nursaiful/berbagai sumber  Foto: Istimewa/Dok.MO

Sejak novel Da Vinci Code karangan Dan Brown diluncurkan pada 2003, masyarakat dunia semakin gencar memperbincangkan ihwal organisasi-organisasi rahasia dunia. Konon, organisasi-organisasi ini bertujuan tunggal: menguasai dunia!

Berbagai penelitian, ilmiah maupun non ilmiah, telah dilakukan untuk menguak tabir keberadaan dan aktivitas bawah tanah mereka. Beragam teori konspirasi yang dulunya masih samar, pun semakin terbuka dibahas.

Pembahasan kian menarik ketika setiap peristiwa besar dalam sejarah dunia, selalu dikaitkan dengan organisasi-organisasi ini. Itu lantaran sejumlah pemimpin dunia (politik, ekonomi, sosial budaya), konon menjadi anggota di salah satu organisasi rahasia, dan masing-masing menjalankan agenda tersembunyi mereka.

Kali ini kami memaparkan sejumlah organisasi rahasia yang sudah populer, termasuk jejak dan keberadaannya di Tanah Air.  Selanjutnya, Anda yang memutuskan apakah mereka nyata atau fiktif.

Freemason
Inilah organisasi rahasia terbesar di dunia, sekaligus dianggap paling kuat dan berpengaruh. Diperkirakan terbentuk pada tahun 1700-an, namun bukti-bukti menunjukan keberadaan mereka sejak tahun 1300-an. Tokoh-tokoh dunia terkenal, seperti, presiden pertama AS, George Washington (dan 13 presiden AS lainnya), Winston Churchill, Mark Twain, Henry Ford, dan banyak tokoh terkemuka dunia dikenal sebagai tokoh-tokoh utama organisasi ini.

Fremason atau Freemasonry merupakan organisasi persaudaraan, mewujud dalam beragam bentuk di seluruh dunia, dengan jumlah anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang, termasuk 150 ribu anggota di bawah yurisdiksi Loji Besar Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari seperempat juta anggota di bawah yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris, dan sekitar dua juta anggota di Amerika Serikat.

Organisasi ini tidak memiliki markas utama, dan setiap negara memiliki organisasi yang berdiri sendiri. Meski begitu, setiap organisasi Freemasonry memiliki nomor pendirian dan saling berhubungan satu sama lain. Freemasonry juga memiliki master tertinggi, yang merupakan yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di dunia.

Organisasi ini sangat tertutup dan memegang rahasia apa yang tengah dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh anggota. Perilaku atau peraturan seperti ini sudah berlangsung beratusan tahun. Prinsip kebebasan berpikir dan anti dogma (terutama terhadap agama) sudah ada sejak sebelum abad pertengahan.

Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan bangunan Inggris. Manuskrip itu berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak dan kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan hingga saat ini.

Selain itu, terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal sebagai "manuskrip Regius" yang bertahun 1390 dan merupakan naskah Mason tertua. Dengan begitu secara resmi sejarah Freemasonry berasal dari Inggris, sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok Freemasonry yang membuat spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari banyak tempat lain.

Pertemuan anggota dilangsungkan di sebuah gedung yang dinamakan Loji. Loji Besar pertama, yaitu Loji Besar Inggris didirikan pada 24 Juni 1717. Loji Besar Irlandia dan Loji Besar Skotlandia didirikan pada tahun 1725 dan 1736. Freemasonry kemudian menyebar ke daerah koloni Britania di Amerika Utara pada tahun 1730-an.

Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual dan tokoh-tokoh politik akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin para Freemasonry menjadi negara sekuler. Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat. Saat adanya perang saudara di Amerika antara Utara dan Selatan, banyak kalangan tinggi militer dan politik yang menjadi anggota Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai sebuah negara republik yaitu George Washington adalah juga anggota Freemason. Amerika kemudian menjadi negara sekuler sebagaimana negara-negara di Eropa setelah revolusi Perancis.

Sepanjang sejarah selama 250 tahun, organisasi persaudaraan sekuler ini terus berkonflik dengan baik kelompok agama maupun aliran politik garis keras, seperti, fasisme dan komunisme. Di era kekuasaan Hitler, Grand Master Loji Jerman dieksekusi, dan anggotanya dimasukkan ke kamp-kamp konsentrasi. Sampai dua ratus tahun lalu, Katolik Roma memberlakukan hukuman mati bagi orang-orang Katolik yang masuk menjadi anggota Loji Freemason.

Penulis dan kreasionis Islam terkenal, Harun Yahya, menyebut Freemasonry sebagai kelompok Yahudi yang menjalankan perintah rahasia dari Ordo Bait Allah, serta dari kelompok Zionis internasional. Ia menyebut Freemasonry memiliki agenda tersembunyi untuk melakukan kontrol terhadap dunia, dengan menggunakan nama-nama lain, seperti Rotary and Lion Club, sebagai kamuflase.

Konspirasi pembunuhan John F. Kennedy, juga disebut-sebut merupakan pekerjaan komplotan Freemasonry, mengingat banyak orang di sekitar JFK adalah anggota organisasi Freemason. Toh, teori konspirasi ini tidak pernah terbukti. Kongres Freemasonry Internasional yang diadakan di Paris, Perancis, pada 1900, menyebutkan bahwa tujuan Freemasonry adalah mendirikan republik anti agama secara internasional.

Di Tanah Air, Freemason konon masuk pada 1762, dibawa oleh Jacobus Cornelis Mattheus, seorang Belanda yang datang ke Nusantara bersama VOC untuk berdagang. Ia mendirikan Loji di Batavia pada 1762. Waktu itu organisasi hanya menerima anggota dari negara Belanda saja. Setelah sempat dibekukan oleh Gubernur Jendral Daendels pada 1810, organisasi Freemason kembali hidup dan berkembang dengan menerima anggota dari pedagang Tiongkok dan warga pribumi, terutama para ningrat Nusantara sehabis masa kepemimpinan Daendels.

Salah satu Loji yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para angota Mason.

Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut (dilengkapi foto-foto eksklusif sebagai buktinya), banyak menyangkut nama-nama terkenal.

Dalam buku itu, Dr. T.H. Stevens menyebut bahwa Freemasonry memperoleh aktualitas yang besar dengan munculnya gerakan nasionalis modern di Jawa. Kata pengantar buku ini menyebutkan dengan jelas, bahwa Freemason menjalin hubungan dengan satu organisasi politik Indonesia pertama “Boedi Oetomo.”

Di masa Presiden Soekarno, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) dan organisasi lain yang mengikuti ajaran Freemason dibubarkan melalui Keppres nomor 264/1962. Pelarangan ini kemudian dicabut pada era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, melalui Keppres nomor 69 tahun 2000.

Illuminati
Secara historis, nama organisasi ini merujuk kepada Illuminati Bavaria, sebuah kelompok rahasia pada zaman pencerahan yang didirikan pada 1 Mei 1776, di Ingolstadt (Bavaria Atas) dengan nama Ordo Illuminati, dengan anggota awalnya sebanyak lima orang, dan dipelopori oleh Adam Weishaupt.

Sejak diterbitkannya karya fiksi ilmiah postmodern berjudul The Illuminatus! Trilogy (1975-7) karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson, nama Illuminati banyak digunakan untuk merujuk organisasi persekongkolan yang dipercaya mendalangi dan mengendalikan berbagai peristiwa di dunia melalui pemerintahan dan korporasi demi mendirikan Tatanan Dunia Baru. Dalam konteks ini, Illuminati biasanya digambarkan sebagai versi modern atau keberlanjutan dari Illuminati Bavaria.

Kelompok Illuminati Bavaria terdiri dari para pemikir bebas sebagai perwujudan Pencerahan dan sepertinya mencontoh Freemason. Anggota Illuminati melakukan sumpah rahasia dan berikrar untuk mengabdi kepada atasan mereka. Anggotanya dibagi menjadi tiga kelas, masing-masing dengan beberapa tingkatan, dan banyak cabang Illuminati menarik anggota dari loji Mason yang sudah ada.

Ketika Karl Theodor menjadi penguasa Bavaria pada 1777, ia melarang segala bentuk kelompok rahasia, termasuk Illuminati. Di era modern, beberapa kelompok persaudaraan modern mengklaim sebagai "pewaris" Illuminati Bavaria dan telah secara terang-terangan menggunakan nama "Illuminati" dalam pelaksanaan ritual mereka.

Sebuah buku yang diterbitkan pada 1797 berjudul Memoirs Illustrating the History of Jacobinism karya Augustin Barruel, dan buku Proofs of a Conspiracy karya John Robison, melontarkan teori bahwa Illuminati sebetulnya terus bertahan dan melaksanakan persekongkolan internasional. Mereka mengklaim bahwa Illuminati merupakan dalang di balik Revolusi Prancis.

Sebuah artikel panjang yang tersusun serupa buku karya Wes Penre berjudul The Secret Order of the Illuminati: A Brief History of the Shadow Government, pada 1998, berusaha mengungkap rahasia Illuminati. Menurutnya, Illuminati yang ada sekrang ini sangat berbeda dengan Illuminati Bavaria. Illuminati adalah kelompok sangat rahasia berusia ratusan tahun ...