Medan Perang Smartphone dan Smartwatch

Oleh: Andi Nursaiful (Administrator) - 18 August 2014
HP Smartwatch
Meski dikenal sebagai produsen gadget dengan desain kaku, Hewlett-Packard (HP) kali ini meluncurkan produk dengen desain indah, berupa smartwatch atau jam tangan cerdas yang tak kalah keren dengan desain smartwatch Motorola, Moto 360.

Kabarnya, HP Smartwatch didesain oleh desainer Amerika bernama Michael Bastien yang akan dijual melalui ritel online Gilt tahun ini. Kelak, smartwatch ini akan kompatibel dengan iOS dan Android.

Cangkang stainless steel 44mm membungkus smartwatch HP dan didesain sebagai jam tangan pria. Bastian sang desainer memang ingin menampilkan jam yang memiliki estetika seperti interior mobil mewah. Kabarnya tersedia dalam warna nylon olive green, brown leather, black rubber, serta hitam dalam edisi terbatas dengan tali yang bisa diganti dengan bahan dari kulit, nilon dan karet.

Seperti Moto 360, HP Smartwatch dapat berfungsi sebagai hub notifikasi, melihat panggilan masuk, sms dan email, serta menampilkan reminder dari calendar serta dapat menjadi remote control dari aplikasi musik smartphone. HP menjanjikan daya tahan baterai 7 hari.

Timex Ironman One GPS+ Smartwatch
Satu lagi pendatang baru di dunia jam tangan pintar, Kali ini produsen jam tangan Timex meluncurkan Ironman One GPS+ yang mengusung fitur GPS untuk mendeteksi lokasi, kecepatan dan jarak tembuh.

Fitur lain yang tidak kalah penting di sini adalah kemampuan Ironman One GPS+ yang bisa tersambung dengan internet tanpa bantuan smartphone. Fitur eksklusif ini merupakan hasil kerja sama dengan AT&T.

Jam tangan cerdas lain yang beredar di pasaran sekarang ini masih merupakan smartwatch generasi awal yang masih membutuhkan bantuan ponsel canggih untuk tersambung ke internet. Harga yang dipatok cukup lumayan, yakni USD399 (Sekitar 4 juta rupiah) untuk pre-order.

Moto 360 Plus Charger Nirkabel
Bocoran terbaru berikut foto-fotonya memperlihatkan bahwa smartwatch Motorola, Moto 360, terntata akan dibekali dengan perangkat pengisian tenaga (charger) nirkabel. Metode tersebut dikabarkan akan bekerja melalui induksi magnetik.

Kabar ini datang terkait munculnya sebuah charger nirkabel milik Motorola yang baru-baru ini terlihat di FCC (Federal Communication Commision). Hal ini cukup menarik, karena bisa jadi itu adalah metode yang digunakan oleh Motorola untuk melakukan pengisian pada perangkatnya.

Charger ini dirancang untuk digunakan pada Moto 360 dan akan mendukung Wireless Consortium’s Protocol dengan Qi Standard. Hal ini memungkinkan penggunanya tidak perlu repot-repot mencabut jam tangan tersebut lalu mengisinya.

Samsung Galaxy Gear 2 dan Gear Neo
Tak mau kalah, raksasa Korea, Samsung, dikabarkan juga tengah merancang sebuah produk smartwatch terbaru. Dilansir Business Insider, dalam dokumen yang baru-baru ini masuk ke Federal Communications Commission (FCC), terungkap bahwa Samsung sedang mengurus perizinan untuk sebuah perangkat wearable dengan nomor model SM-R382.

Dokumen tersebut berisi rincian informasi tentang dua smartwatch baru yang memiliki dimensi 1,45 x 1,8 inci, yang mana ukuran tersebut lebih kecil ketimbang smartwatch Galaxy Gear  (smartwacth terdahulu Samsung) yang memiliki ukuran 1,4 x 2,2 inci. Dikabarkan bahwa kedua perangkat itu adalah Gear 2 dan Gear Neo.

Smartwatch anyar besutan Samsung ini juga diprediksi akan memakai sistem operasi khusus perangkat wearable, Android Wear.

Pemberitaan ini mulai menguat sejak Samsung mengajukan merek dagang Galaxy Wear. Merek dagang ini pun diyakini akan menjadi smartwatch Samsung pertama yang berbasis Android Wear.

Adapun Samsung telah menjalin kerjasama secara resmi dengan Google untuk program Android Wear. Namun, mereka masih belum mengumbar banyak informasi terkait hal tersebut. Ini berbeda dengan LG dan Motorola yang sudah terlebih dahulu mengungkap smartwatch berbasis Android Wear mereka dengan nama LG G Watch dan Motorola Moto 360.

LG G Watch
Sebelumnya, juga teklah diluncurkan perangkat wearable besutan LG yang diberi nama LG G Watch. Perangkat ini didukung layar berukuran 1,65-inci beresolusi 280 x 280 piksel, memori internal berkapasitas 4GB dan RAM sebesar 512MB. Dimensi 37.9 x 46.5 x 9.95 mm, terhitung lebih lebar dari kompetitornya tapi lebih pendek dari smartwatch Samsung Gear 2.

Sayangnya, LG menghadapi masalah karena tak lama setelah dipasarkan, muncul sejumlah keluhan pengguna yang mendapati ketidaknyamanan dalam menggunakan jam tangan tersebut.  Pin charger yang ada di bagian belakang smartwatch berubah warna disebabkan adanya penumpukan residu. Bahkan, sejumlah pengguna juga mengalami iritasi kulit ketika memakai jam tangan tersebut.

LG lantas merilis software patch untuk untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada pin charger. “Maintenance akan dilakukan secara otomatis (over-the-air) untuk semua pemiliki smartwatch LG dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan  yang ditimbulkan,” tulis LG dalam keterangan resmi. Pul


Smartwatch Neptune Pin
Sementara itu, Neptune pin, produk inovasi Kickstarter tahun lalu, kini mulai diproduksi secara massal. Kickstarter tahun ini ingin mewujudkan jam tangan pintar itu untuk publik. Perangkat ini didesain dengan layar 2,4 inci beresolusi 320 x 240 piksel, dengan dukungan prosesor Qualcomm Snapdragon S4 berkecepatan 1.2 GHz.

Neptune diperkuat dengan RAM 512 MB serta penyimpanan internal 32 GB. Tidak hanya itu, device ini juga dilengkapi dengan Wi-Fi, konektivitas Bluetooth, dukungan GPS, serta kamera. Kabarnya, Neptune pin akan didesain berbeda dengan smartwatch pada umumnya, karena memiliki fungsi ganda sebagai smartphone.

Smartwatch ini didukung dengan jaringan 2G dan 3G serta berjalan pada sistem operasi Android. Singkatnya, handset ini dapat mengirim pesan dan menerima panggilan telepon, dan dapat kompatibel dengan smartphone sehingga pengguna dapat menerima instant message tanpa harus menyentuh ponselnya.

Smartwatch Besutan Microsoft
Medan perang smartwatch kian sengit dengan kabar yang menyebutkan Microsoft tengah mengembangkan perangkat wearable yang kabarnya akan diluncurkan pada Oktober 2014. Smartwatch ini akan mendukung fitur cross-platform.

Seperti dilansir Wpcentral, rumor mengungkapkan, smartwatch bikinan raksasa software ini hadir dengan 11 sensor, application programming interface (API) terbuka dan lain-lain. Kabarnya lagi, perangkat ini akan hadir dengan bentuk menyerupai gelang (band), bukan seperti jam tangan pintar pada umumnya.

Informasi dari Tom's Hardware menyebutkan, kompatibilitas cross-platform memungkinkan smartwatch ini untuk mendukung Windows Phone, iOS dan Android. Dengan fitur lintas perangkat ini, smartwatch ini  memiliki keunggulan melawan kompetitornya.

Smartwatch Buatan Asus
Raksasa asal Taiwan, Asus, pun tak mau kalah. Beredar kabar, Asus berencana segera merilis smartwatch buatan mereka sendiri. Dalam konferensi Taiwan Economic Summit yang diselenggarakan di Taiwan, mereka mengungkapkan akan menciptakan “produk pahlawan” pada smartwatch-nya.

Menurut Jhonney  Shih, Asus Chairman, perusahaan yang berpusat di Taiwan itu telah mempelajari desain dan fitur smartwatch yang berkembang selama ini.

Jam tangan pintar Asus akan dirancang dengan fitur kunci, seperti notifikasi serta kemampuan memahami penggunanya bahkan mampu membantu memecahkan masalah secara real time. Tidak ketinggalan fitur voice commands juga ikut dipadukan pada jam tangan tersebut.

Belum diketahui apakah Asus akan bekerjasama dengan Google untuk membuat jam tangan ini. Soal harga, smartwatch dirumorkan akan dijual dengan harga  yang lebih murah dari merek lain seperti LG G Watch dan Samsung Gear Live yang dibanderol sekira Rp3 jutaan dan Rp2 jutaan seperti dikutip melalui Ubergizmo. Pul