Mercedes-Benz Classic Club Indonesia, Pertama di Indonesia

Oleh: Giatri (Editor) - 19 May 2014
Naskah: Gyatri, Foto: Dok MCCI

Mercedes-Benz Classic Club Indonesia (MCCI) didirikan oleh beberapa pecinta mobil klasik di Indonesia, yaitu Erwin, Iwan, Ridwan Pohan, dan Dharma Adsasmuda pada 27 Agustus 1999 di Jakarta.

Klub yang mengusung misi melestarikan ragam mobil klasik Mercedes-Benz di Indonesia,lansiran tahun 1976 ke bawah ini juga merupakan klub Mercy pertama  yang terdaftar di Mercedes-Benz Classic Club International GmbH, Jerman.

“Kami memiliki motto ‘classic is not diecast only’. Mobil bukan hanya dipajang, jadi kami berusaha menjaga orisinalitas dari mercy yang disebut mobil mewah pada eranya supaya tetap berfungsi seperti aslinya,” tegas Presiden MCCI Deni Patriawardhana.

Selain melestarikan sejarah, tujuan didirikannya klub yang berkedudukan di Jakarta ini adalah menyatukan, membina, dan menyalurkan bakat para pemilik serta penggemar Mercedes-Benz Classic disertai pengembangan kegiatan sosialnya. Sehingga, dapat mendukung dan mengoordinir semua anggota dan komunitas Mercedes-Benz Classic di Indonesia dengan menjadi forum saling share pengalaman dan pendapat, serta berdialog dengan Mercedes-Benz Classic Club International GmbH di Jerman.

“Benefit lainnya adalah kami bisa memberikan rekomendasi bengkel yang bisa menggarap varian mercy klasik dengan dibanderol harga khusus karena kebetulan bengkel tersebut milik anggota atau simpatisan MCCI,” kata pria yang gemar merestorasi mobil kuno itu.

Hingga saat ini, klub yang dibina oleh Menteri Kepemudaan dan Olahraga Roy Suryo dan Anggota Dewan Penasehat PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) Hartawan Setjodiningrat itu memiliki 200-an jumlah anggota, “Tersebar di Jakarta dan beberapa chapter yaitu Semarang, Yogjakarta, Medan, dan Bandung,” terang Deni.

MCCI mempunyai dua kegiatan rutin yang pertama adalah SOTR (Sunday/Saturday/Sahur On The Road), yakni kopdar bulanan bersama anggota. Tempat Kopdar-nya pun bergantian sesuai dengan rekomendasi para member, supaya tidak bosan dan tidak dominan satu tempat saja.

“Biasanya kami kumpul di Parkir Timur Senayan, restaurant yang baru buka, kita juga pernah dijamu di Jetski Cafe Pantai Mutiara milik Hengky Setiawan (anggota kehormatan MCCI), kadang kala kita juga diminta untuk meramaikan mall baru,” papar Deni.

Namun, SOTR bukan hanya sekedar kumpul – kumpul saja, mereka tidak lupa untuk berbagi dengan sesama dan membantu orang yang membutuhkan. Contohnya ketika Jakarta dilanda banjir, mereka bersama–sama turun lapangan membantu korban banjir di Pancoran (Jakarta Selatan), santunan anak yatim piatu yang rutin dilakukan saat bulan puasa. Belum lagi kegiatan sunatan massal yang rencananya bulan Juni 2014 mendatang akan diadakan.

Kemudian yang kedua adalah touring ke berbagai pelosok nusantara. Touring ala MCCI bukanlah sekadar ajang jalan-jalan untuk melepas penat, melainkan ada sisi edukasinya yang meliputi aspek seni, budaya, sejarah, sosial, dan lingkungan hidup.
















Adapun touring yang pernah digelar diantaranya ke Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, yang dikenal sebagai salah satu tempat taman konservasi untuk penangkaran dan pelestarian penyu hijau (satwa yang dilindungi WWF). “MCCI menggandeng TOP 1, menggelar ‘Ujung Genteng Classics Escapade’, Disamping untuk mempertahankan eksistensi MCCI, touring ini juga dalam rangka mewujudkan salah satu komitmen kami untuk selalu melestarikan lingkungan hidup, juga semakin mengenalkan industri pariwisata daerah,” ujar Deni.

Akses ke Ujung Genteng tidaklah semulus pemandangannya, tapi kendala ini sudah diketahui oleh para anggota MCCI. Jalanan rusak dan penuh tanjakan terjal, jadi pembuktian kehandalan Mercy classic yang mereka tunggangi, “Sesuai dengan temanya, perjalanan kali ini sungguh merupakan petualangan pencarian sesuatu yang baru bagi para anggota. Walaupun lelah berkendara tapi semangat kita tidak surut karena sudah terbayang dan akan terbayar dengan keindahan alam pantai itu,” ucap Deni.

Kegiatan touring ini bukan yang pertama digelar MCCI, mereka juga pernah mengunjungi Gedung Perjanjian Linggarjati di desa Linggarjati, Kuningan. Selanjutnya bergerak Ke Keraton Kasepuhan bersama Sultan Kasepuhan Cirebon, kemudian mampir ke Kampung Batik Trusmi.

“Besok, tanggal 15-18 Mei 2014, kita akan touring Ke Jakarta-Surabaya-Madiun-Yogjakarta-Jakarta dan Oktober 2014 nanti, MCCI akan memenuhi ajakan PPMKI untuk touring ke kilometer nol, Sabang, Aceh,” tutur Deni.

Ke depan, selaku presiden MCCI, pria yang memiliki bisnis event organization ini berencana akan mengubah syarat registrasi keanggotaan, yaitu semua orang yang menggemari Mercedes-Benz keluaran dibawah 1976 boleh bergabung di MCCI. “Semakin banyak anggota akan semakin memberikan manfaat kepada masyarakat. Tujuan akhir, saya berharap nantinya MCCI bisa jadi role model bagi klub-blub otomotif lain,” ujar Deni.

Selain itu, MCCI juga akan menggelar perhelatan akbar, “Kita ingin buat awards seperti mobil tercantik, paling orisinil, paling banyak kilometernya. Event tersebut bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat Indonesia hingga luar negeri bahwa  mobil mercy klasik yang ada di Indonesia ternyata bagus-bagus dan terawat,” pungkas Deni.

Pengurus MCCI Periode 2012-2014
Presiden: Deni Patriawardhana Wakil Presiden: Muhamad Muchtar Sekretaris Jenderal: Haryo Giri Sagoro
Bendahara: Denni Hadi Fund Raiser: Qodri Hadi Kabid Humas & Kesekretariatan: Wendra Tiarno
Kabid Dokumentasi: Yudi Susetyo Kabid Teknik & Spare Part: Karen Setio Utomo Kabid Keamanan & Perlengkapan: Zulfikar Siregar  Anggota Keamanan & Perlengkapan: Soki Siswono Kabid Event: Arie F. Rianto, Reo Nagantara