Hj. Melani Leimena Suharli Putri Pahlawan Membangun Jakarta
Naskah: Giatri F.P., Foto: Sutanto & Dok. Pribadi
“Bukan wakil rakyat biasa”, julukan tersebut tidaklah berlebihan jika disematkan kepada Wakil Ketua MPR RI, HJ. Melani Leimena Suharli lantaran ia mampu menerjemahkan tugasnya di parlemen tidak hanya di balik meja, wanita kelahiran 27 Januari 1951 silam ini juga seringkali terjun langsung bertemu konstituen. Ia pun tidak sekadar menampung aspirasi tapi juga memberikan solusi bagi permasalahan rakyat Indonesia khususnya anak usia dini, kaum hawa, dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
Wanita yang kerap disapa Melani ini mewarisi darah politik dari sang ayah dan jiwa sosial dari sang ibu. Dari sang ayah, Dr J Leimena, yang juga sosok pahlawan nasional, ia mendapat pelajaran politik yang masih diingatnya hingga saat ini, yakni politik adalah alat untuk melayani. Kendati demikian, ia pun terdorong untuk mempersembahkan sesuatu untuk rakyat, melalui Partai Demokrat, ia maju sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 2 yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Keberadaan Melani sendiri di daerah pemilihannya juga tak disangsikan lagi. Warga sudah mengenal kiprahnya dalam membantu masyarakat. Hasilnya, ia mampu mendulang suara terbanyak dari seluruh partai politik yang bertarung di dapil tersebut. Setelah terpilih sebagai anggota DPR RI di tahun 2009, kemudian ia dicalonkan menjadi Wakil Ketua MPR RI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai pimpinan MPR RI, wanita yang hobi mengoleksi wastra nusantara ini dikenal sangat gigih menyosialisasikan “4 Pilar Berbangsa dan Bernegara” yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi salah satu program MPR RI. “Saat mendatangi suatu daerah di Jakarta, saya ketemu seorang Ibu yang tidak hafal Pancasila. Miris hati saya, bagaimana ia mengajarkan dan menanamkan rasa nasionalisme ke anaknya? Karenanya, ini sebuah program luhur yang harus digelorakan kepada rakyat Indonesia untuk menjaga, meneguhkan, dan mengabadikan Indonesia dengan idealisme sejatinya” terang wanita berkerudung itu.
Wanita yang kerap disapa Melani ini mewarisi darah politik dari sang ayah dan jiwa sosial dari sang ibu. Dari sang ayah, Dr J Leimena, yang juga sosok pahlawan nasional, ia mendapat pelajaran politik yang masih diingatnya hingga saat ini, yakni politik adalah alat untuk melayani. Kendati demikian, ia pun terdorong untuk mempersembahkan sesuatu untuk rakyat, melalui Partai Demokrat, ia maju sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 2 yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Keberadaan Melani sendiri di daerah pemilihannya juga tak disangsikan lagi. Warga sudah mengenal kiprahnya dalam membantu masyarakat. Hasilnya, ia mampu mendulang suara terbanyak dari seluruh partai politik yang bertarung di dapil tersebut. Setelah terpilih sebagai anggota DPR RI di tahun 2009, kemudian ia dicalonkan menjadi Wakil Ketua MPR RI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai pimpinan MPR RI, wanita yang hobi mengoleksi wastra nusantara ini dikenal sangat gigih menyosialisasikan “4 Pilar Berbangsa dan Bernegara” yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi salah satu program MPR RI. “Saat mendatangi suatu daerah di Jakarta, saya ketemu seorang Ibu yang tidak hafal Pancasila. Miris hati saya, bagaimana ia mengajarkan dan menanamkan rasa nasionalisme ke anaknya? Karenanya, ini sebuah program luhur yang harus digelorakan kepada rakyat Indonesia untuk menjaga, meneguhkan, dan mengabadikan Indonesia dengan idealisme sejatinya” terang wanita berkerudung itu.