Bliink Hadirkan Platform Corporate Travel untuk Dukung UMKM Indonesia

Perjalanan bisnis kerap menjadi tantangan bagi pelaku usaha kecil di Indonesia. Di tengah peran strategis UMKM yang menyumbang lebih dari 97% aktivitas bisnis nasional, efisiensi pengelolaan akomodasi dan transportasi masih sering terabaikan. Banyak pelaku usaha mengandalkan metode manual, yang justru memicu pemborosan biaya, potensi fraud, dan hilangnya produktivitas.
Melihat kondisi tersebut, PT Bliink Global Travel (Bliink) resmi memperkenalkan platform baru yang dirancang khusus untuk membantu UMKM mengelola perjalanan bisnis. Peluncuran berlangsung dalam acara mini-konferensi “Bliink Elevate: Corporate Travel as a Catalyst for Indonesia MSMEs Success” yang dihadiri perwakilan Komdigi, pelaku UMKM, investor, dan mitra strategis.
Dukungan terhadap peluncuran ini turut diperkuat oleh whitepaper bertajuk “Breaking Barriers: The Rise of Accessible Business Travel for Indonesian MSMEs”. Studi tersebut mencatat UMKM masih menghadapi kerugian biaya hingga 30% akibat manajemen perjalanan yang tidak terkelola. Selain itu, satu dari empat karyawan mengaku memasukkan biaya pribadi ke dalam klaim perjalanan, sementara ratusan jam kerja hilang karena proses manual mulai dari pemesanan hingga reimbursement.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, namun mereka seringkali terkendala oleh proses perjalanan bisnis yang tidak efisien. Padahal dalam budaya bisnis Indonesia yang mengutamakan hubungan personal, pertemuan tatap muka adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan menutup deal,” ujar Larry Chua, Founder & CEO Bliink. Ia menambahkan, platform Bliink menawarkan penghematan hingga 30% sekaligus memberdayakan UMKM dengan sistem yang sederhana, fleksibel, dan bebas kontrak.
Bliink menghadirkan beberapa fitur yang langsung menyasar kebutuhan praktis UMKM. Akses ke harga korporat memungkinkan pelaku usaha kecil menikmati tarif penerbangan dan akomodasi yang sebelumnya hanya tersedia untuk perusahaan besar. Aturan perjalanan dapat dikelola secara mudah untuk menjaga kepatuhan dan anggaran. Proses pemesanan hingga klaim terintegrasi dalam satu sistem, mengurangi beban administrasi hingga separuh. Model pay-as-you-go tanpa kontrak jangka panjang juga memberi keleluasaan bagi UMKM dengan kebutuhan perjalanan yang fluktuatif.
Dalam kesempatan yang sama, Bliink juga mengumumkan kolaborasi strategis dengan Kementerian Komdigi untuk mendukung digitalisasi dan perluasan pasar UMKM melalui perjalanan bisnis yang lebih efisien. “Kami percaya bahwa dengan memecahkan hambatan dalam perjalanan bisnis, kami tidak hanya membantu satu per satu UMKM, tetapi juga berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” tutup Larry Chua.
Bliink sendiri adalah perusahaan teknologi yang menyediakan layanan manajemen perjalanan bisnis yang terjangkau dan mudah digunakan bagi UMKM Indonesia. Dengan akses ke lebih dari 2,6 juta akomodasi dan 600 maskapai, serta dukungan AI 24/7, Bliink menargetkan terciptanya efisiensi kelas enterprise bagi bisnis berskala kecil. (Angie | Dok. Bliink)