PT NESTLÉ Indonesia Membangun Sistem Pangan Tangguh Masa Depan

Editor Oleh: Redaktur - 06 August 2025

“Di Nestlé Indonesia, kami meyakini bahwa keberlanjutan bukan sekadar strategi, melainkan tanggung jawab bersama. Kami menghadirkan solusi menyeluruh dari hulu ke hilir, mulai dari mendampingi petani dengan praktik pertanian regeneratif, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengembangkan kemasan yang lebih mudah didaur ulang, hingga memperkuat sistem pengumpulan dan daur ulang sampah plastik. Inisiatif ini tidak hanya menurunkan jejak karbon dan plastik, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi komunitas,” ujar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia.

Nestlé Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Sejalan dengan target Net Zero Emissions tahun 2050, Nestlé menerapkan pendekatan ekonomi sirkular dan pertanian regeneratif untuk menjawab tantangan lingkungan dan ketahanan pangan masa depan.

 

Dalam aspek kemasan, Nestlé melakukan enam aksi utama mulai dari pengembangan inovasi ramah lingkungan, hingga pengurangan penggunaan plastik murni. Di sisi hilir, perusahaan membangun infrastruktur daur ulang dan mengedukasi masyarakat melalui kampanye dan kolaborasi multipihak. Hingga kini, lebih dari 10 titik pengumpulan sampah didirikan di berbagai lokasi ritel untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Inisiatif ini sejalan dengan filosofi “regeneration” Nestlé, yang menekankan kolaborasi untuk mempercepat upaya perlindungan bumi bagi generasi mendatang. Nestlé meyakini bahwa setiap individu memiliki peran dan kontribusi dalam menjaga lingkungan, dan berkomitmen menjadi bagian dari “Generation Regenerators” untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Nestlé Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan demi masa depan generasi Indonesia. Targetnya adalah mencapai Net Zero Emissions pada 2050 dan mengurangi penggunaan plastik lewat berbagai langkah, mulai dari pertanian regeneratif hingga konservasi air.

Rantai Pasok Berkelanjutan

Prinsip keberlanjutan diterapkan di seluruh rantai bisnis. Di sektor pertanian, Nestlé mendukung penanaman satu juta pohon tumpang sari di kebun kopi petani di Lampung. Pada tahap manufaktur, perusahaan mengutamakan efisiensi energi dan sumber terbarukan. Untuk pengemasan, Nestlé mengurangi plastik primer dan menargetkan seluruh kemasan kertas berbahan daur ulang pada 2025.

Di ranah saluran ritel dan distribusi, Nestlé berupaya mengurangi limbah dengan melakukan studi mengenai teknologi Smart Vending Machine yang dapat mengisi ulang produk. Selain itu, mereka mendukung pengumpulan dan daur ulang kemasan di akhir masa pakai produk. Contohnya, pendirian 10 tempat pengumpulan sampah (waste stations) di lokasi retail. Konsumen dan masyarakat dapat berpartisipasi mengelola sampah rumah tangga dan individu setiap bulannya. Pendekatan ekonomi sirkular merupakan inti dari strategi keberlanjutan Nestlé. Upaya mengurangi penggunaan bahan baku, menggunakan kembali sumber daya, dan mendaur ulang kemasan untuk meminimalkan dampak lingkungan. Inisiatif seperti peningkatan pengumpulan sampah turut berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Pendekatan ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.

Regenerative Agriculture Nestlé Indonesia

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan jangka panjang, Nestlé Indonesia terus memperkuat kemitraan dengan petani lokal melalui pendekatan regenerative agriculture. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan menjaga produktivitas lahan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani serta ketahanan pangan nasional. Salah satu inisiatif utama adalah program RegenTa untuk Petani Kopi di Lampung, yang merupakan bagian dari NESCAFÉ Plan 2030. 

Di sektor peternakan, Nestlé menjalin kemitraan dengan sekitar 14.000 peternak sapi perah lokal. Pendampingan mencakup pelatihan manajemen peternakan, sanitasi, serta penggunaan biogas dari limbah ternak sebagai energi alternatif.

Untuk memperkuat kapasitas para petani dan peternak sebagai pelaku usaha mandiri, Nestlé juga menjalankan program pelatihan kewirausahaan melalui Farmer Business School. Program ini membekali petani dengan pengetahuan tentang pengelolaan usaha tani yang efisien dan berkelanjutan.

Melalui kolaborasi dengan petani, pemerintah, dan mitra strategis, Nestlé percaya bahwa pertanian regeneratif dapat menjadi pilar penting dalam membangun sistem pangan yang tangguh sekaligus membuka jalan bagi generasi petani yang siap menghadapi tantangan iklim dan pasar global. Komitmen Nestlé terhadap “Good food, Good life” kini tidak hanya menyangkut gizi dan rasa, tapi juga integritas terhadap bumi dan manusia.

Sebagai perusahaan multinasional yang tumbuh besar di Indonesia, Nestlé menjadikan negeri ini sebagai medan utama untuk membuktikan bahwa bisnis dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Dengan beragam inovasi, kemitraan, dan semangat regeneratif, Nestlé menempatkan dirinya bukan hanya sebagai produsen makanan dan minuman, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam membentuk masa depan yang hijau, sehat, dan lestari. (Sahrudi | Foto: Dok. Nestle Indonesia)

 

Baca Selengkapnya di Emagzine Men's Obsession Edisi 267 Spesial Rubrik " Green Game Changers}