Fonterra Dorong Ketahanan Pangan Lewat Penguatan Klaster Susu di Padang Panjang

Oleh: Angie (Editor) - 29 June 2025

 

Fonterra Brands Indonesia menegaskan komitmennya terhadap pengembangan sektor susu nasional melalui penguatan program Dairy Cluster Partnership di Padang Panjang, Sumatra Barat. Inisiatif ini mencakup dukungan peralatan, pelatihan teknis, serta pemberdayaan koperasi peternak sapi perah lokal.

Program tersebut ditinjau langsung oleh Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, H.E. Phillip Taula, bersama Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis dan mitra lokal. Dalam kunjungan tersebut, mereka mengevaluasi kemajuan di lapangan serta potensi kontribusi program terhadap penguatan sektor susu domestik.

Menurut H.E. Phillip Taula, pendekatan berbasis transfer pengetahuan yang diusung Fonterra sejalan dengan nilai-nilai bersama antara Selandia Baru dan Indonesia. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai contoh nyata bagaimana kemitraan internasional dapat menghasilkan dampak langsung terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Program Dairy Cluster Partnership pertama kali diperkenalkan pada 2018 dan difokuskan pada peningkatan kualitas susu segar lokal melalui pelatihan manajemen peternakan, pengolahan susu dasar, hingga perawatan hewan. Selain itu, program ini juga memperluas akses peternak terhadap peralatan seperti mesin pengisi susu dan alat uji mutu, serta memperkuat struktur koperasi untuk mendukung keberlanjutan usaha berbasis komunitas.

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, menyebut kemitraan ini telah memberikan manfaat konkret bagi peternak setempat. Ia menyatakan bahwa kepercayaan diri peternak meningkat berkat akses terhadap pelatihan, infrastruktur, dan dukungan lintas pemangku kepentingan.

 

 

Padang Panjang dikenal sebagai salah satu sentra produksi susu sapi di Sumatra Barat, dengan potensi iklim yang mendukung. Saat ini, sekitar 20 keluarga peternak aktif mengelola lebih dari 300 ekor sapi, dengan produksi rata-rata harian 10–11 liter per ekor, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Namun, tantangan tetap ada, mengingat sebagian besar peternakan di Indonesia masih skala kecil dengan produktivitas di bawah negara-negara penghasil susu lainnya.

Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran, menilai penguatan klaster seperti ini menjadi bagian penting dari upaya Indonesia menuju visi jangka panjang 2045. Menurutnya, peternak kecil tak hanya membutuhkan akses pada teknologi dan pasar, tapi juga kemitraan berkelanjutan dan pelatihan teknis agar dapat tumbuh sebagai bagian dari rantai pasok nasional yang kokoh.

Secara strategis, program ini sejalan dengan arah pembangunan nasional di bidang agrikultur, penguatan wilayah pedesaan, dan ketahanan pangan yang tercantum dalam Asta Cita. Model klaster yang diusung juga dinilai dapat direplikasi di sentra-sentra susu lain di Indonesia.

Dairy Cluster Partnership berkontribusi pada peningkatan hasil dan mutu susu lokal, peningkatan pendapatan peternak, serta pertumbuhan koperasi sebagai penggerak ekonomi desa. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan kolaborasi lintas sektor bisa menjadi katalisator untuk pertumbuhan industri susu yang lebih produktif dan berdaya saing.