Rina Faqih (HRGA Director Great Giant Foods), Start and End with Business

Oleh: Syulianita (Editor) - 06 January 2025

Naskah: Arfiah Ramadhanti Foto: Fikar Azmy

Rina menggabungkan teknologi dan pendekatan people-centered dalam strategy pengelolaan SDM. Konsep worklife integration yang diterapkannya terbukti membawa dampak positif bagi produktivitas karyawan serta business impact Perusahaan.

Dalam konsep dan strategi pengelolaan sumber daya manusia, Rina Faqih, Director of Human Resource and General Affairs (HRGA) di Great Giant Foods (GGF), adalah sosok yang menginspirasi. Ia tidak hanya memastikan keselarasan strategi HR dengan Long-Term Plan Perusahaan, tetapi juga memastikan terpenuhinya kebutuhan karyawan sebagai aset Perusahaan. Sebagai HRGA Director, pendekatan people-centered Rina telah membawa Great Giant Foods meraih berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional, salah satunya adalah Top Human Capital Awards 2024.

Perjalanan karir Rina di dunia profesional sudah berlangsung selama 16 tahun. Ia memulai karirnya di PT Bukit Mandiri Makmur Utama (BUMA) sebagai management trainee pada tahun 2008. Seiring berjalannya waktu, keterampilan kepemimpinannya semakin terasah, sehingga membuatnya jatuh cinta pada bidang HR. Dedikasi dan berbagai pencapaiannya menjadikannya salah satu Direktur perempuan termuda di Great Giant Foods saat ini.

Seiring dengan berkembangnya zaman, terutama dengan hadirnya akselerasi teknologi dan inovasi digital, Rina mendorong tim HR-nya untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Ia percaya bahwa teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dapat mempercepat penyelesaian tugas dan pekerjaan, meningkatkan efisiensi, dan tentunya peningkatan produktivitas.

"Saat ini, saya rasa AI bukan menggantikan manusia, tetapi justru orang yang memanfaatkan AI lah yang akan lebih unggul. Dunia HR seharusnya sudah berkembang dengan adanya teknologi berbasis AI. Oleh karena itu, kita harus terus beradaptasi dan berkembang. Para praktisi HR tidak boleh ketinggalan dengan kemajuan teknologi ini. Kita harus mengoptimalkan AI untuk meningkatkan efektivitas dan menambah nilai lebih bagi sumber daya manusia dalam dunia bisnis," kata Rina, saat ditemui langsung oleh Tim Men's Obsession.

Dalam merumuskan people strategy di Great Giant Foods, di tengah popularitas konsep "Work-Life Balance," Rina justru menerapkan konsep yang ia adaptasi sebagai "Work-Life Integration." "Work-life integration itu seperti minum cappuccino, menggabungkan kopi dan susu untuk menciptakan rasa yang sempurna. Begitu juga dengan pekerjaan dan kehidupan, keduanya dapat diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang membentuk diri dan kehidupan kita, agar terasa seimbang. Dengan menerapkan work-life integration, harapannya kita bisa semakin produktif, sehingga output yang dihasilkan juga optimal baik bagi perusahaan maupun pengembangan diri pribadi," jelasnya.

Rina telah mengadopsi dan menerapkan konsep ini di Great Giant Foods. Di salah satu lokasi Great Giant Foods di Lampung, karyawan disediakan fasilitas tempat tinggal yang dekat dengan kantor, lengkap dengan berbagai fasilitas seperti fasilitas olahraga, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, dan lainnya, sehingga karyawan memiliki sarana yang menunjang produktifitas kinerjanya.

Selain tantangan karena akselerasi teknologi, tantangan lain yang dihadapi Perusahaan saat ini adalah adanya cross-generational challenge, dimana terdapat karyawan lintas generasi dari baby boomers hingga Generasi Z dengan kebutuhan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam ini, Rina menginisiasi implementasi program Flexible Benefits di Great Giant Foods.

"Di sistem HR kami, Genesys, karyawan dapat merancang benefits pribadi sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk Gen Z, mereka lebih memilih mengambil tambahan hari cuti atau smartwatch, sementara untuk generasi baby boomers yang lebih membutuhkan jaminan kesehatan, dapat memilih untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan coverage asuransi. Semua karyawan dapat menyesuaikan benefit package masing-masing," ungkap Rina.

Program ini bertujuan untuk menjembatani perbedaan kebutuhan antar generasi, agar setiap karyawan memiliki suara dalam menentukan benefits apa yang mereka inginkan dan butuhkan setiap tahunnya. “Perusahaan berusaha untuk dapat memahami kebutuhan mereka. Dengan memahami kebutuhan mereka, kami dapat menjembatani perbedaan kebutuhan tersebut. Dengan begitu, mereka dapat memenuhi kebutuhan masing-masing, dan perusahaan juga bisa memperoleh hasil produktivitasnya," tambahnya.

Selama berkarier, selain pencapaian dalam pekerjaan, Rina selalu memegang prinsip untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Prinsip ini membantunya memimpin tim HR dengan sukses selama beberapa tahun terakhir. Kepada para praktisi di dunia HR lainnya, ia berpesan untuk selalu mengutamakan niat dan manfaat yang positif bagi sesama. Ia juga memiliki rumus pribadi "RINA" agar pekerjaan apa pun dan di manapun bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal: Respect Others, Intend to Help, Never Give Up, dan Adaptability.

"Respect others, ketika memasuki dunia kerja yang baru, kita harus menghargai orang lain tanpa memandang posisi atau levelnya. Intend to help, berniat untuk membantu, bukan untuk merepotkan orang lain. Never give up, kita harus terus berusaha bangkit saat menghadapi kesulitan. Terakhir, Adaptability, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita harus bisa menyesuaikan diri di tempat kita berada," tutupnya.