Parle Senayan, Elevated Indonesian Cuisine
Naskah: Suci Yulianita Foto: Sutanto/Dok. Parle Senayan
Senayan Park atau SPARK yang sebelumnya dikenal sebagai Taman Ria Senayan, sempat mati suri selama beberapa tahun lamanya. Kini telah menjelma menjadi sebuah kawasan untuk warga Jakarta hangout sepanjang hari. Selain mall, di pinggir danau terletak sebuah restoran mewah, Parle Senayan dengan konsep casual fine dining yang menawarkan hiburan lengkap, mulai dari live music hingga DJ di pinggir danau dengan suasana beach club layaknya di pulau Dewata. Sekaligus juga menjadi ruang diskusi atau ruang pertemuan yang sangat nyaman bak hotel bintang lima.
Lokasinya yang berdekatan dengan gedung parlemen, menjadi peluang bagi Parle Senayan, sebuah restoran baru di kawasan SPARK untuk menjadi sebuah ruang diskusi yang mengakomodir para anggota parlemen di Senayan untuk mengadakan meeting atau acara. Dirancang sedemikian rupa, Parle Senayan memberi ruang yang sangat private untuk mereka. Seperti adanya akses langsung dari parkiran menuju ruang VIP berkapasitas masing-masing 25 orang ini. Tersedia tiga ruang VIP yang sangat nyaman dengan desain mewah bak hotel bintang lima, plus dilengkapi balkon untuk Anda menikmati pemandangan indahnya danau senayan di sore hari.
“Saya rasa ini satu-satunya restoran di Jakarta yang memiliki view gedung pencakar langit dan danau di depan pas. Nantinya dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan akan ada kapal yacht tanpa mesin yang kita gunakan untuk restoran,” ungkap CEO Parle Senayan, Sonny Harsono.
Selain VIP room, lounge di pinggir danau dirancang sedemikian rupa layaknya sebuah beach club di Bali, menjadi satu kawasan untuk anak muda melepas lelah setelah seharian penat beraktivitas. Menghadirkan live music yang dilanjut DJ tiap hari Rabu hingga Sabtu mulai pukul 19.00 WIB. Selain beach club, restoran utama berkapasitas sekitar 300 seating capacity ini juga dilengkapi akustik live music setiap hari Rabu hingga Sabtu malam.
Parle Senayan buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB untuk hari Senin sampai Kamis, Jumat dan Sabtu hingga pukul 02.00 dini hari. Sementara khusus di hari Minggu, jam operasional Parle Senayan lebih pagi, mulai dari jam 06.00 WIB untuk mengakomodasi tamu Car Free Day dan yang berolahraga sepeda di kawasan Senayan dan sekitarnya.
Setelah sebelumnya melakukan riset terlebih dahulu, Parle Senayan memutuskan mengangkat menu-menu nusantara. Selain karena jenis menu nusantara yang beragam dengan cita rasa yang tak diragukan lagi, kaya akan rempah, Parle Senayan juga memiliki misi ingin mengangkat menu nusantara ke kancah dunia, layaknya seperti masakan Jepang, Korea, atau Thailand yang sudah mendunia bahkan juga digemari di Indonesia.
Parle Senayan menghadirkan sekitar 75% masakan nusantara dari seluruh provinsi di Indonesia yang dipresentasikan dengan tampilan yang sangat menarik. Tentunya berbeda dengan restoran lain dan bisa dikatakan baru Parle Senayan yang menyajikan menu-menu nusantara tersebut dengan presentasi berbeda. “Yang jelas kita banyak makanan asli daerah, tetapi Parle menyajikannya dengan cara yang belum pernah dibuat. Contohnya kalau kita bicara dessert, es pisang ijo kita berbeda, karena menggunakan piring. Beberapa slice pisang ijo kita beri ice cream. Ada pula Pecel Madiun yang dibuat seperti gaya Vietnam. Boleh bilang makanan yang ada di sini pasti tidak ditemukan di tempat lain, dan seluruh menu di sini adalah speciality dari Parle Senayan,” terang Sonny dengan penuh semangat.
Selain tampilan yang unik dan berbeda dengan di tempat lain, bahan baku yang digunakan Parle Senayan juga dipilih yang sangat berkualitas. Misalnya, untuk menu Empal Gentong Cirebon menggunakan daging Wagyu. Kemudian Iga Bakar Maranggi menggunakan daging steak. “Dengan demikian, kuliner kita bisa mendunia seperti Bangkok, Jepang, atau Thailand. Indonesia bahkan lebih kaya, buktinya kita bisa sediakan begitu banyak menu lokal signature dishes dengan gaya internasional,” imbuh Sonny.
Untuk menikmati menu-menu yang ada di Parle Senayan, khususnya menu nusantara dengan tampilan internasional tersebut, harga bisa dibilang sangat terjangkau. Per orang cukup merogoh kocek mulai dari Rp200.000. “Average makanan di sini sekitar 100 ribu sampai 150 ribu rupiah. Satu orang average spend-nya sekitar 200 ribu. Kecuali untuk menu import steak, karena dagingnya saja sudah lebih mahal,” ungkap Sonny.
Parle yang dalam Bahasa Prancis memiliki arti ‘diskusi atau bincangbincang’ yang juga menjadi kata dasar awalan dari Parlemen ini, menjadi sebuah brand baru. Setelah Parle Senayan, ke depan akan ada "Parle-Parle" baru di tempat lain. Seperti, akan ada Parle Airport Hotel, Parle Kuningan, Parle TMII, dan Parle Magelang.
“Brand Parle ini ada di middle up, jadi kita buat tematik. Harapan ke depan semua development kita nantinya tematik, seperti di Taman Mini dan di Mega Kuningan yang sedang kita persiapkan. Jadi Parle ini tidak bisa sama di semua area, kita akan buat tematik,” ujar Sonny menutup pembicaraan dengan Men’s Obsession.