Jully Bunnara, Bersyukur, Berkarya, dan Peduli Sesama
Naskah: Nur Asiah Foto: Dok. Pribadi
Di tengah era endemi covid-19 banyak industri bisnis mulai menggeliat dan bangkit ‘mengepakkan sayap’ kembali, termasuk berbagai usaha food & beverage yang sempat terkena dampak wabah pandemi. Salah satunya adalah Nara Park yang berlokasi tak jauh dari pusat kota, di kawasan perbukitan Rancabentang, Bandung Utara, milik pengusaha cantik Jully Bunnara.
Dia bersyukur sejak awal berdiri konsep restoran di sini memang sudah open space tidak memakai AC dan ternyata bisa menjadi tempat bersantai yang pas saat terjadi pandemi Covid-19. Pusat leisure culinary seluas 6000 meter persegi berkonsep outdoor menyatu dengan alam ini memang selalu ada saja yang datang berkunjung. “Meskipun penuh tantangan, bisnis yang saya tangani harus bangkit dan selalu menyesuaikan dengan kondisi situasi terkini. Saya gembira sekarang situasi sudah berjalan menuju normal kembali. Sementara, mengenai rencana ekspansi usaha masih perlu diskusikan bersama rekan bisnis saya,” ujar perempuan yang juga aktif sebagai penyanyi gospel ini seraya tersenyum.
Memberikan yang Terbaik
Fasilitas yang ditawarkan Nara Park hingga kini masih beragam, mulai dari Wi-Fi, valet parking, mushola, wheel chair, kids playground, bean bag, co-working space, nursery room, dan lainnya. Termasuk tamantaman instamagrable yang unik dan di salah satu sudutnya, bahkan ada replika pesawat terbang yang bisa dijadikan spot berfoto ciamik. Tersedia pula tiga meeting room, yaitu Peony berkapasitas 50 orang, Lavender untuk 30 orang, dan terakhir untuk kapasitas lebih besar adalah Grand Sakura. Lalu, ada pilihan lainnya, yaitu dua garden yang umumnya digunakan untuk acara pernikahan, event, maupun gathering.
Para tamu ‘dimanjakan’ dengan sajian aneka kafe dan restoran yang hadir dengan beragam hidangan serta keunikan masingmasing, hingga suguhan kopi terbaik maupun minuman-minuman segar menyehatkan. Jully melanjutkan, “Berbagai variasi menu dari makanan Indonesia, western, Japanese, American, dan lainnya bisa menjadi pilihan untuk dicoba. Fasilitas yang saat ini kami sedang tingkatkan adalah bagian banquet. Sementara, dari sisi menu-menu baru dari dulu hingga sekarang selalu tersedia. Tempat yang berpemandangan indah ini memang cocok bagi siapa saja yang mencari makanan aneka rasa dengan suasana tenang dan refreshing dari segala kepenatan hiruk pikuk kota besar."
Nara Park belum lama silam merayakan hari ulang tahun yang ke-4 mengangkat tema Funt4stic Nara. Tema tersebut dipilih untuk mengingat bahwa pada masa pandemi yang sulit, ternyata Nara Park dapat berhasil melaluinya dengan baik dan masih bisa tetap eksis hingga sekarang. Sementara, banyak perusahaan lainnya tidak dapat mempertahankan bisnisnya, bahkan ada yang sampai harus menutup perusahaan dan memberhentikan karyawannya. Berbagai promosi pun dilakukan lebih gencar lagi, agar para tamu tetap ingat dan datang kembali ke Nara Park. Berkat kemajuan teknologi, kegiatan promosi kini sudah sangat terbantu dengan adanya sosial media dan digital marketing, sesuai dengan perkembangan zaman.
“Saat ulang tahun Nara Park di bulan Juli lalu, kami melakukan Road Show di kota Bandung memperkenalkan Nara Park sambil melakukan kegiatan sosial. Jadi, bisa dibilang strategi bisnis yang dijalankan sekarang ini berbeda dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Kami harus berubah mengikuti perkembangan zaman yang sarat digital dan serba cepat. Itulah sebabnya, perlu berkolaborasi dan tidak bisa bekerja sendiri, lalu harus peka melihat kesempatan, meningkatkan kualitas, menjaga hubungan baik, dan melakukan inovasi,” sambung Jully yang berusaha maksimal bisnis kulinernya bisa semakin maju ke depannya, sehingga bisa turut membantu perekonomian bangsa. Dia pun berharap pada ulang tahun Republik Indonesia yang ke-77 di bulan Agustus ini, negara tercinta Indonesia segera pulih dari krisis ekonomi, akibat pandemi dan Covid-19 cepat segera berlalu dari muka bumi.
Kegiatan Menyanyi & Peduli Sesama
Sejak masa pandemi Jully berusaha memanfaatkan sisa waktu di luar urusan bisnis kulinernya untuk kegiatan yang lebih positif, seperti mengambil berbagai kursus termasuk belajar olah vokal. “Kebetulan keluarga saya beragama Kristen Protestan dan saat terjadi pandemi kami sering berkumpul di rumah bersama anggota keluarga yang lebih muda dan kerap bernyanyi rohani bersama. Sambil sharing tukar pikiran mencari jalan keluar apa yang terbaik dilakukan di saat situasi pandemi Covid-19. Karena hobi menyanyi, kemudian saya menantang mereka untuk bisa berkreasi menciptakan lagu dan membuat video klip yang bagus. Agar mereka juga ada kegiatan positif yang berguna, tetap aktif, dan menjadi lebih bersemangat,” papar perempuan yang memiliki dua anak ini.
Lalu, pada akhir tahun 2020 dia berhasil masuk dapur rekaman dan kali ini lebih memilih mengeluarkan lagu rohani terlebih dahulu. Dengan bernyanyi, Jully merasa lebih bisa menghibur dan memberi kekuatan kepada banyak orang yang terkena stres, PHK, dan mengalami kesusahan ekonomi, akibat wabah Corona. Kegiatan tarik suara yang melibatkan anak-anak muda ini terus berlanjut dan hingga sekarang Jully sudah menghasilkan empat single.
Dia mencoba membuka peluang bagi anak-anak muda untuk bisa berkarya dan memberi contoh kepada masyarakat di masa pandemi, kita jangan hanya berdiam diri saja. Jully berkata, “Kita sebaiknya merangkul mereka yang memiliki integritas tinggi, berkarakter baik, dan berbakat untuk dibimbing, agar mereka menjadi orang sukses. Meskipun, kadang ada saja tantangan yang muncul saat bekerja sama, namun ketika sudah bisa menyatu secara team work, mereka sebenarnya mempunyai ide yang cemerlang dan smart. Hanya saja mereka sering kali tidak percaya diri, kurang berani untuk melangkah, dan belum berpengalaman dalam mengatur banyak hal.”
Semua lagu yang dirilisnya adalah berdasarkan kisah hidup nyata dirinya sendiri. Seperti tembang Rencana Terindah menceritakan tentang masa lalu Jully saat berusia 10 tahun, ketika kehidupannya belum berhasil, dan sering diremehkan orang. “Sampai pada suatu masa, Tuhan membuat hidup saya indah sesuai dengan rencana-Nya. Dengan lagu ini, saya ingin mengingatkan kepada masyarakat, bahwa pada saat berada dalam kondisi yang tidak baik, kita mesti berusaha, jangan sampai jatuh terpuruk dan berputus asa. Tapi, kita harus percaya bahwa Tuhan sebenarnya mempunyai rencana indah bagi kehidupan kita semua.”
Kita tergugah untuk memberikan motivasi agar peduli akan sesama, karena terinspirasi dari almarhum ibunya yang suka menolong orang lain, sehingga bisa menjadi berkat untuk banyak orang. Rasanya, ada kebahagiaan tersendiri saat kita bisa berbuat baik dan hidup pun akan lebih berarti. Sang ibu tercinta adalah sosok panutan dan sumber inspirasi bagi diri Jully. Kehilangan cukup banyak orang-orang yang disayanginya semasa pandemi Covid-19, membuat dirinya tersadar untuk lebih meluangkan banyak waktu bersama keluarga. “Kegiatan yang biasa saya lakukan adalah berkumpul di rumah, bertukar pikiran, masak bersama, dan berolahraga. Tahun ini saya memutuskan untuk sedikit slow down, agar tidak burnout. Supaya tidak selalu terkungkung di dalam rumah kami juga pergi refreshing jalan-jalan bersama ke Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lembang,” tambahnya.
Untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwanya, Jully rajin olahraga bersepeda, jogging, dan berenang. Khusus bersepeda, dia merasakan banyak manfaatnya seperti berat badan jadi terjaga, tubuh lebih fresh, dan fun. Dia senang bersepeda di lokasi komplek perumahan, sehingga bisa berinteraksi dengan tetangga dan masyarakat sekitar. Selain itu, dia juga adalah seorang pecinta binatang dan memiliki beberapa binatang peliharaan, di antaranya anjing, kura-kura, maupun ikan. Anjing kesayangannya yang setia dan lucu, bahkan menjadi ‘teman’ penghibur saat dirinya tengah penat atau bosan di rumah. Dia berusaha mengisi kehidupannya tidak hanya dipenuhi dengan urusan bisnis semata, tapi juga hal yang positif untuk body & mind, serta selalu bersyukur, berkarya, dan menjadi berkat bagi sesama.