Gejala Ketidakseimbangan Hormon

Oleh: Angie (Editor) - 09 April 2022
  1. Dorongan Seks Berkurang

Hilangnya minat pada seks bisa menjadi tanda estrogen rendah pada wanita dan testosteron rendah pada pria. Tingkat estrogen turun pada wanita sekitar waktu mencapai menopause. Hal yang mungkin tidak disadari  banyak pria adalah bahwa kadar testosteron mereka juga turun setelah usia 50, sebuah fenomena yang sekarang disebut banyak dokter sebagai menopause pria. Terapi hormon saat ini sudah banyak didapatkan tersedia dengan resep dokter. Studi yang dipublikasikan dalam US National Library of Medicine National Institutes of Health menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D mampu memperbaiki kekurangan dan berkontribusi pada peningkatan kadar testosteron. Vitamin ini dapat diperoleh dengan terpapar sinar matahari setidaknya 15 menit sehari atau konsumsi makanan yang tinggi vitamin D, seperti salmon dan susu.

 

  1.  Memori dan Konsentrasi Buruk

Jika Anda sering lupa dompetatau memiliki masalah konsentrasi atau fokus di tempat kerja, ini juga mungkin merupakan tanda bahwa hormon kortisol tidak seimbang. Ketika seseorang stres untuk jangka waktu yang lama, kelenjar adrenal menjadi lelah dan tidak dapat lagi memproduksi kortisol dalam jumlah yang cukup. Ketika kadar kortisol rendah, ini dapat memengaruhi fungsi kognitif seperti memori dan fokus.

 

  1.  Masalah Emosional

Kecemasan, lekas marah, depresi, dan perubahan suasana hati juga merupakan gejala umum ketidakseimbangan hormon, terutama dengan kadar progesteron dan estrogen yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Penurunan berat badan dapat membantu memperbaiki kadar estrogen yang terlalu tinggi.

 

  1.  Kenaikan Berat Badan

Penambahan berat badan terutama di daerah perut adalah masalah umum yang merupakan tanda. Beberapa hormon dapat berperan dalam masalah berat badan, tapi penyebab paling umum adalah insulin dan kortisol. Ketika kadarnya tinggi, kedua hormon memberi sinyal ke tubuh bahwa ia perlu mengambil glukosa dan menyimpannya sebagai lemak--biasanya di perut. Manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi kadar kortisol, sedangkan penurunan berat badan dan perubahan pola makan dapat mengurangi kadar insulin dan mempermudah penurunan berat badan. (Angie | Foto: Istimewa)