Jahja Setiaatmadja (Presiden Direktur BCA)

Oleh: Syulianita (Editor) - 14 March 2022

Pemimpin Adaptif di Tengah Krisis

Naskah: Gia Putri Foto: Fikar Azmy

Jahja Setiaatmadja adalah bankir andal yang dimiliki negeri ini. Dia merupakan sosok penting atas keperkasaan PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA). Kepiawaiannya dalam melakukan berbagai terobosan membuat bank yang dinakhodainya tersebut mampu mencetak kinerja cemerlang di tengah tahun pemulihan pandemi.

Hal itu bisa ditilik dari pencapaian BCA dan entitas anak yang mampu membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun sepanjang tahun 2021. Perolehan laba tersebut tumbuh 15,8 persen secara tahunan (yoy). “Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan juga otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. Perseroan turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor untuk mendorong kredit konsumer,” ungkap Jahja.

Pihaknya, sambung dia, juga berinisiatif dengan menggelar sejumlah event virtual, seperti BCA Online Expo, BCA Virtual Mall, hingga UMKM Fast Online pada tahun 2021. Tak hanya itu, bank swasta terbesar di Indonesia ini juga meluncurkan beberapa aplikasi baru, yakni MyBca, Halo BCA, dan merchant BCA untuk melengkapi platform digital BCA. Jahja bahkan berinisiatif membentuk bank digital murni, yaitu blu, yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial.

Dari sisi penyaluran kredit, total kredit BCA tumbuh 8,2 persen secara yoy menjadi Rp637 triliun rupiah pada Desember 2021, lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen. Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan terjaga sebesar 2,2 persen didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.

Dari sisi pendanaan, CASA (Current Account Saving Account) naik 19,1 persen yoy mencapai Rp767 triliun dan berkontribusi hingga 78,6 persen dari total dana pihak ketiga. Deposito juga tumbuh 6,1 persen yoy menjadi Rp208,9 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 16,1 persen secara yoy menjadi Rp975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 14,2 persen secara yoy mencapai Rp1.228,3 triliun.

Solidnya pendanaan ditopang oleh kepercayaan nasabah serta kemudahan dan keandalan bertransaksi dalam mengembangkan platform perbankan transaksi. BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital. Pada tahun 2021, total volume transaksi naik 42 persen secara yoy, terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen.

Di bawah komando Jahja, BCA berkomitmen selalu mengedepankan service excellence serta customer satisfication. Komitmen tersebut pun mengantarkan BCA meraih beragam penghargaan. Belum lama ini, bank berkoden emiten BBCA ini meraih penghargaan khusus dari Gallup International sebagai Bank yang memiliki Customer Excellence memuaskan berdasarkan Gallup’s Global Customer Engagement Database.  Lebih lanjut dia menuturkan, BCA juga semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Pada 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp154,4 triliun atau naik 20,9 persen yoy, jauh di atas target pertumbuhan 5,5 persen. BCA pun turut aktif mendukung upaya pemerintah menanggulangi pandemi, serta senantiasa memprioritaskan keselamatan karyawan dan nasabah. Bank yang didirikan pada 21 Februari 1957 ini menyesuaikan kebijakan work from home dan mempromosikan “Banking from Home”. BCA juga melaksanakan program Vaksinasi Gotong Royong bagi karyawan, serta menghadirkan sentra vaksinasi bagi masyarakat di berbagai wilayah melalui kolaborasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

 

Dukung Penyelenggaraan G20, BCA Hadirkan Solusi Perbankan Internasional

Sebagai bank yang dipercaya Bank Indonesia untuk menjadi salah satu bank yang menjalankan skema pembayaran Local Currency Settlement (LCS), BCA terus berkomitmen mendukung berbagai inisiatif pemerintah dalam layanan perbankan dan kolaborasi antar penyedia jasa keuangan dalam lingkup ekosistem perdagangan global.

Salah satu bentuk komitmen dalam mendukung transaksi global adalah serta dalam acara G20 Side Event Series bertema ‘’Managing Risk of the Exit Policy Dynamic Through More Diversified Currency to Support Global Trade and Investment’’. 

BCA, kata Jahja, secara penuh mendukung penyelenggaraan G20 Indonesia 2022 dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi melalui berbagai aspek. Forum ini merupakan show case upaya Indonesia dan negara mitra LCS untuk mendukung pemulihan ekonomi negeri dengan bersinergi dan melakukan harmonisasi aturan khususnya di pasar valuta asing, dalam mendorong kegiatan perdagangan dan investasi di masing-masing negara. “Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness negaranegara G20 lain atas manfaat dari skema LCS untuk penguatan ekonomi regional yang akan mendukung ekonomi global. BCA sebagai bagian dari perbankan nasional terus mendorong inisiatif bank sentral di beberapa negara dalam mendukung transaksi LCS yang efisien dan kompetitif," paparnya.

Pertumbuhan transaksi LCS di BCA sendiri terus mengalami peningkatan, di mana pada 2021 transaksi LCS di BCA meningkat di atas 40 persen baik secara nilai transaksi maupun jumlah transaksi. Sebagai apresiasi dari Bank Indonesia, BCA juga telah memperoleh penghargaan sebagai Bank Pendukung Pengembangan Pasar Valas Terbaik 2021. Selain inisiatif LCS, BCA juga mendukung inisiatif regulator dalam penyediaan QR sebagai metode pembayaran di Thailand dan Malaysia.

‘’Ke depannya BCA akan terus mendukung bisnis perbankan internasional khususnya terkait transaksi LCS. Adapun beberapa negara yang potensial untuk dijajaki kerja sama LCS adalah Taiwan, Korea, dan India. Kami berharap melalui penyelenggaraan G20 ini, kami turut serta membangkitkan perekonomian global dan Indonesia meskipun pandemi masih berlangsung,’’ tutup Jahja.