Adies Kadir (Wakil Ketua Komisi III DPR RI), Politik untuk Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Oleh: Syulianita (Editor) - 24 October 2021

Naskah: Suci Yulianita Foto: Edwin B.

Karier politik Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum. bisa dikatakan berawal dari keaktifannya dalam sebuah organisasi sejak mahasiswa. Kemudian, pada tahun 1998 untuk pertama kalinya Adies bergabung dengan Partai Golkar tingkat kecamatan hingga karier politiknya terus meningkat, dan membawanya terpilih menjadi wakil rakyat untuk 2 periode (2014 – 2024). Hal tersebut terbukti bahwa ia amanah dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya rakyat Dapilnya, Jatim 1 Surabaya – Sidoarjo.

Saat ditemui tim Men’s Obsession di ruang kerjanya, di Gedung Nusantara 1 DPR RI, Adies menyampaikan bahwa awal mula tergerak untuk terjun di politik adalah karena ia ingin turut berkontribusi menyampaikan serta memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Awalnya ketika berorganisasi setiap kita bertemu masyarakat masih banyak hal yang memang harus diperjuangkan. Saya berpikir kalau tidak masuk di dalam sebuah parpol, kita akan susah menyalurkan aspirasi mereka. Akhirnya pada tahun 1998 saya memutuskan untuk bergabung dengan organisasi politik di Partai Golkar yang dimulai dari tingkat kecamatan. Dari situlah saya mencoba untuk berinteraksi dengan masyarakat membantu keluhan-keluhan masyarakat. Jadi mulai dari yang kecil alhamdulillah terus berlanjut, saya masih bisa menyalurkan aspirasi dari masyarakat yang saya wakili di dapil saya di Jatim 1 Surabaya–Sidoarjo,” Adies mengemukakan alasan utamanya terjun di politik.

Bukan sekadar lips service! Namun, Adies betul-betul amanah dalam bekerja memperjuangkan aspirasi mereka. Terbukti ia terpilih kembali menjadi wakil rakyat untuk kedua kalinya pada periode berikutnya (2019 – 2024).

Adies memaparkan, sebagai wakil rakyat jangan lantas langsung menghilang ketika sudah terpilih. Namun sebaliknya, justru ia harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan berkomunikasi dengan mereka secara intens.

Seperti apa yang dilakukannya, Adies selalu hadir menyapa masyarakat minimal dua kali dalam setahun. Sebelum pandemi, ia rutin menggelar acara silaturahmi dengan masyarakat dapilnya yang dikemas sedemikian rupa sesuai segmentasi masyarakat agar menarik. Misal untuk ibu-ibu pengajian, ia menggelar pengajian dengan mengundang ustadz kondang atau menggelar konser musik untuk masyarakat muda.

Begitu pun di tengah pandemi ketika ruang gerak dibatasi, Adies masih tetap intens berkomunikasi dengan masyarakat, meski melalui daring. Namun tak tertutup kemungkinan ada waktunya Adies harus terjun langsung menyapa masyarakat dengan pertemuan tatap muka yang dibatasi, hanya beberapa perwakilan masyarakat.

“Jadi kuncinya adalah silaturahmi dengan mereka jangan sampai putus. Mereka juga sebenarnya tidak membutuhkan bantuan yang merepotkan kok, hanya butuh komunikasi saja dan membantu apa yang bisa kita bantu. Jadi sebenarnya masyarakat itu hanya ingin supaya kita politisi yang dipilih tidak melupakan jasa mereka. Bagaimana pun mereka ada jasa memilih kita, satu suara sangat berarti. Jadi itulah memang yang saya terapkan selalu menjalin komunikasi, tidak pernah putus silaturahmi dengan para pemilih saya,” tegas Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar ini.

Bicara pemilih dari kalangan milenial, Adies mengakui bahwa milenial memiliki peran sangat penting dalam peta politik nasional, sebanyak 40% pemilih adalah dari generasi milenial. Untuk itu, Adies pun tak melupakan jasa mereka. Selain intens berkomunikasi dan menggelar acara-acara untuk mereka, Adies juga memiliki program yang membantu kaum milenial mengejar mimpi untuk masa depan yang lebih cerah.

Misalnya dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kepada mereka yang baru tamat SMA yang tidak bisa melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi, serta memberikan bantuan modal usaha. Hal tersebut bertujuan agar kelak mereka bisa hidup mandiri dengan menjadi seorang entrepreneur. “Jadi itulah salah satu contoh, kita berikan untuk mereka agar melatih untuk lebih mandiri dan menyongsong masa depan yang lebih baik. Itu sudah saya lakukan di beberapa tempat di dapil saya, Surabaya dan Sidoarjo,” ucapnya. Di samping itu, Adies juga memberikan fasilitas beasiswa bagi mereka yang berprestasi dan ingin melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi.

Dalam perjalanannya menjabat wakil rakyat selama dua periode ini, rasanya sudah banyak yang dilakukan Adies Kadir untuk masyarakat.

Namun ia belumlah merasa puas! Adies merasa masih banyak hal-hal yang harus dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Terutama masyarakat dapilnya, di mana menurutnya masih banyak yang perlu sentuhan lantaran masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah. “Di Jatim itu se-Surabaya saja masih ada desa tertinggal, masih ada masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi tantangan-tantangan inilah yang harus kita pacu sebagai wakil masyarakat Surabaya dan Sidoarjo, supaya mereka bisa hidup lebih layak lagi. Ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi kami, dan juga tentunya kalau saya sendiri tidak bisa menyentuh semuanya. Jadi memang kami harus berkoordinasi juga dengan kawan-kawan di partai lain yang nawaitunya sama, membangun daerah yang diwakili. Jadi harapan saya ke depan ya saya bisa berbuat lebih banyak lagi untuk daerah pemilihan saya yang saya wakili,” ujarnya lirih.

Terkait Hari Parlemen Indonesia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2021, Adies melihat parlemen Indonesia sudah bekerja dengan baik. Namun, masih ada beberapa hal yang masih harus dibenahi agar lebih baik lagi. “Parlemen Indonesia ini punya tugas legislasi, menyusun rancangan Undang Undang, kemudian anggaran dan juga pengawasan. Saya rasa peran parlemen di dalam penganggaran sampai saat ini cukup baik karena bisa bekerja sama dan mengatur anggaran itu dengan pemerintah. Pengawasan juga tidak ada masalah. Kemudian, kalau di RUU ini yang memang harus lebih hati-hati. Ini perlu dukungan antara pemerintah dan anggota DPR. Jadi memang perlu ada sinergi. Harapan saya DPR ke depan insya Allah bisa lebih baik lagi. Asalkan kerja sama ditopang oleh pemerintah, khususnya rancangan undang undang,” Adies menutup pembicaraan.