Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. (Rektor Universitas Trisakti)

Oleh: Syulianita (Editor) - 01 August 2021

Unggulkan Inovasi Digital di Tengah Pandemi

Naskah: Angie Diyya Foto: Sutanto

Mengemban tugas sebagai rektor Universitas Trisakti baginya adalah sekaligus membawa misi dalam dunia pendidikan tinggi di Tanah Air, salah satunya membawa Universitas Trisakti menuju Entrepreneurial University, meskipun sedang menghadapi tantangan adanya pandemi.

Selain revolusi industri 4.0, dunia pendidikan kita pada saat ini sedang dihadapkan pada tantangan masa pandemi Covid-19 yang cukup berdampak pada pembatasan bentuk interaksi. Penyelenggaraan pembelajaran yang selama ini berlangsung secara tatap muka harus bergeser menuju interaksi yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Hal itu perlu dihadapi dengan persiapan yang matang. Itulah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Trisakti, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. Dalam wawancara secara daring yang dilakukan dengan Men’s Obsession, beliau menyatakan dalam upaya merespons tantangan tersebut, Universitas Trisakti pun turut melakukan percepatan inovasi dan digitalisasi pendidikan.

“Terkait Covid-19 kita perlu berbicara prioritas. Dalam perguruan tinggi, prioritas terpenting adalah keselamatan dan kesehatan. Kita harus melindungi sivitas akademika, termasuk melindungi keluarga masing-masing agar terhindar dari Covid-19. Oleh karena itu, terkait prioritas ini maka sesuai anjuran pemerintah, dengan prinsip kehati-hatian, kami menjalankan perkuliahan secara daring terlebih dahulu. Walaupun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya bagi mahasiswa fakultas tertentu yang perlu praktikum dengan alat maupun objek praktikum tetap dapat dilakukan di kampus dengan penataan dan hanya untuk kegiatan prioritas yang memerlukan praktikum yang sangat urgent. Hal ini tentu baru akan dilakukan secara bertahap setelah masa PPKM selesai” ungkap lulusan S3 Universite de Droit, d’Economie et des Sciences d’Aix Marseille, Perancis tersebut.

Adapun saat ini tantangan yang dihadapi beragam dari sisi kesiapan para pengajar dan mahasiswa. Dalam tatanan baru metode daring ini bentuk penyampaian bahan kuliah, hingga pemberian tugas dan proses diskusi pun berubah. Tantangan lain berikutnya adalah infrastruktur berupa sarana teknologi informasi, baik itu yang ada di kampus maupun yang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa di rumah masingmasing. Namun, semua itu masih dapat dilewati dengan persiapan yang matang.

Berkaitan dengan tugasnya sebagai rektor, Prof. Kadarsah menyatakan, tugas perguruan tinggi ada tiga, antara lain melaksanakan pendidikan pengajaran, melakukan penelitian termasuk inovasi, dan pengabdian masyarakat. Dalam pendidikan pengajaran, selain proses kuliah daring, pihak Universitas harus menyiapkan sarana praktikum yang menjamin kesehatan dan keselamatan mahasiswa. “Dalam hal ini, teknologi akan sangat mendukung proses pengajaran tersebut. Contohnya di Fakultas Kesehatan Gigi, kami telah menyiapkan negative room, yakni sebuah teknologi yang mengolah semua udara yang keluar dari orang-orang yang berada dari ruang praktikum tersebut disedot dengan suatu alat khusus dan diproses dengan instalasi berbagai peralatan, sehingga begitu keluar menjadi bersih. Di Fakultas Kedokteran juga disiapkan alat praktikum berupa alat peraga organ tubuh yang berbasis IT dan bersifat 3D. Untuk mahasiswa tugas akhir yang perlu melakukan praktikum di kampus juga kami fasilitasi, tetap dengan menjaga protokol kesehatan ketat dan aturan bergiliran. Bahkan juga melakukan tes antigen agar tetap aman dan tidak berisiko menularkan virus. Tentunya ini adalah concern kita semua dalam mengadopsi tatanan kehidupan baru,” jelas Prof. Kadarsah.

Dalam kaitannya dengan pencegahan penyebaran Covid-19, Universitas Trisakti juga membantu pemerintah dengan menjadi salah satu sentra vaksin, melayani vaksinasi untuk penduduk Jakarta, untuk para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Universitas Trisakti serta mahasiswa perguruan tinggi lainnya di DKI Jakarta.

Meskipun yang baru dilantik sebagai rektor pada April 2021 ini, Prof. Kadarsah menyatakan ada beberapa hal yang ia gencarkan untuk dilakukan dalam rangka menjalankan roda organisasi Universitas Trisakti, selain tentunya menjalin kemitraan dalam dan luar negeri untuk mendukung Tridharma Perguruan Tinggi. Tiga hal yang menjadi fokus utama, antara lain pertama adalah internasionalisasi, kedua mempersiapkan generasi era digital, dan ketiga menuju entrepreneurial university.

“Alasan yang mendasari perlunya internasionalisasi adalah menjalankan kualitas berstandar internasional, menjalankan continuous improvement, dan mempersiapkan generasi yang mendapatkan pengakuan dunia internasional. Kami berpartisipasi dalam QS World Class University Ranking bertujuan untuk improvement. Terkait research, kami juga telah mewajibkan mahasiswa membuat publikasi hingga ke dunia internasional. Sebab semakin maju ilmu suatu bangsa maka akan semakin dihormati di seluruh dunia. Selain itu, sejumlah program studi saat ini sudah terakreditasi internasional,” papar pria kelahiran Kuningan, 22 Februari 1962 ini.

Kemudian dalam rangka menyongsong dunia digital, hal yang perlu dipersiapkan dalam revolusi industri 4.0 dan era big data, mahasiswa harus menguasai programming komputer dan analisis data yang kedalamannya disesuaikan dengan bidang studi masing-masing. Selain itu, juga untuk mahasiswa di bidang tertentu harus menguasai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, mengingat saat ini sudah banyak teknologi AI diterapkan di tengah kehidupan kita. Demikian pula dengan kemampuan terkait cyber security untuk mengamankan diri dari kejahatan dunia maya, hingga kemampuan sustainability.

Konsentrasi ketiga, research harus dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh publik, baik itu menjadi paten, produk komersial, startup, dan lainnya. “Kebetulan alumni dan mahasiswa lulusan Trisakti banyak menjadi entrepreneur. Inilah keunikan yang sangat mendukung menuju Entrepreneurial University,” jelas Prof. Kadarsah.

Dalam proses mencapai semua hal tersebut, Prof. Kadarsah menyebutkan harapan yang terbentuk dalam tiga poin, yaitu Commitment, Involvement, dan Support. Dibutuhkan konsistensi menjalankan komitmen, keterlibatan, dan dukungan dari seluruh pihak yang ada di sembilan fakultas Universitas Trisakti, termasuk juga dari mitra dan stakeholder lainnya, industri nasional dan internasional agar tujuan mencapai titik yang sama tersebut dapat terwujud dengan sebaik-baiknya.