Pegadaian, Tetap Surplus di Tengah Pandemi

Oleh: Syulianita (Editor) - 25 January 2021

Naskah: Subhan H. Albari Foto: Istimewa

Banyak pelaku bisnis satu per satu tumbang karena tak kuat menghadapi badai Covid-19 yang telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat dalam satu tahun terakhir ini. Diakui, pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga berdampak besar terhadap perekonomian global dan nasional. Namun, nyatanya ada juga pelaku bisnis yang masih tetap eksis dengan produk atau jasa yang ditawarkan. PT Pegadaian (Persero) adalah satu dari beberapa pelaku bisnis di Indonesia yang beruntung masih mampu menunjukkan eksistensinya sebagai perusahaan pembiayaan keuangan terbaik di negeri ini.

Keberadaan Pegadaian yang bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan, yaitu pembiayaan gadai, non gadai, dan layanan jasa, masih menunjukkan kinerja terbaiknya. Perusahaan pelat merah ini mampu memberikan catatan gemilang pada tahun 2020 ini, meski diakui situasi ekonomi nasional tengah terseok-seok karena pandemi Corona. Dari data yang didapat Men's Obsession, Pegadaian pada 2020 mengalami pertumbuhan kinerja yang baik. Outstanding pinjaman tercatat Rp54,69 triliun naik 8,6% dibandingkan tahun 2019 Rp50,37 triliun. Aset perusahaan juga tercatat Rp71,67 triliun naik 9,7% dibandingkan tahun 2019 Rp65,32 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R Swasono Amoeng Widodo mengatakan, adanya pandemi Corona ini memicu perusahaan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan program-program yang bisa menjadi daya tarik masyarakat.

Pihaknya sejak awal memandang seberat apapun tantangan yang dihadapi, pasti selalu ada jalan keluar untuk tetap melangkah. Demikian juga dengan adanya pandemi Corona, berpikir positif menurutnya adalah salah satu kunci utama perusahaan bisa tetap maju. "Sebagai agen pembangunan sejalan dengan misi perusahaan, PT Pegadaian (Persero) sejak Mei 2020 meluncurkan program Gadai Peduli dengan bunga 0%. Sampai dengan Desember 2020 program ini telah dinikmati oleh 2,78 juta nasabah dengan nilai lebih dari Rp1,83 triliun. Pegadaian juga memberikan kelonggaran pembayaran pinjaman kepada masyarakat dan UMKM berupa restrukturisasi dan relaksasi kredit," ucap Amoeng kepada Men's Obsession.

Dengan program ini, Pegadaian terus berupaya mengatasi masalah tanpa masalah kepada masyarakat yang merasa kesulitan kondisi keuangannya akibat pandemi Covid-19. Masyarakat bisa mengajukan program tersebut dengan mengagunkan barang dengan melampirkan fotokopi KTP dan mengisi formulir yang sudah disediakan di outlet- outlet Pegadaian. Pogram itu telah dinikmati oleh 88 ribu nasabah dengan outstanding pinjaman Rp2,9 triliun.

Menurut Amoeng, digitalisasi merupakan salah satu langkah strategis dalam pengelolaan bisnis pada tahun 2020. Hal ini dilakukan mengingat dalam rangka pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19 dilakukan protokol kesehatan dengan pembatasan jarak komunikasi, pengurangan aktivitas di luar rumah. Sehingga, layanan menggunakan aplikasi Pegadaian Digital menjadi solusi pelayanan yang cepat, mudah, dan aman. "Digitalisasi merupakan solusi sekaligus tantangan yang harus dievaluasi dan dikembangkan terus-menerus. Hal ini mengingat teknologi berkembang sangat cepat. Selain itu, sumber daya manusia menjadi bagian utama transformasi perusahaan," ucap Amoeng.

Perusahaan, kata dia, juga terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti perusahaan baik BUMN, swasta, koperasi, asosiasi pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan sebagainya.

Sampai saat ini, Pegadaian telah menggandeng lebih dari 800 institusi untuk mengembangkan bisnis guna memperluas segmen pasar serta bekerja sama dengan sistem keagenan. Tentunya dengan terus memperkuat digitalisasi untuk menghadapi semua aspek bisnis pada tahun 2021 ini.

Beberapa produk berbasis digital yang sudah diluncurkan, antara lain Gadai on Demand (pick up & delivery) kerja sama dengan ojek online ditunjukan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian, Gadai Efek (saham), Gold Card (titipan emas), dan G-Cash semacam virtual account. Perusahaan juga telah meluncurkan produk jual beli emas melalui marketplace seperti Tokopedia.

Termasuk menyelenggarakan program The Gade Goes to Campus, sebagai upaya perseroan memberikan literasi keuangan untuk generasi muda di tengah pesatnya industri teknologi digital dan banyaknya produk keuangan.

Selain program selama tahun 2020, Perusahaan juga menjalankan berbagai program CSR yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan membantu pemulihan ekonomi nasional. Misalnya, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menerima donasi sebesar Rp2 miliar dari Pegadaian yang dihimpun melalui “Pegadaian Charity Concert” beberapa waktu lalu. Pegadaian juga terus mendistribusikan alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit.

Setidaknya Pegadaian telah menyalurkan sebanyak 1000 protective coverall kepada Rumah Sakit Pusat Pertamina atau RSPP pada 4 Mei 2020.

Kemudian, ditambah lagi sebanyak 500 unit surgical gown pada bulan selanjutnya. Sampai akhir tahun 2020, Pegadaian terus membantu masyarakat dengan jenis yang beraneka ragam.

Bantuan yang diberikan meliputi alat-alat kesehatan, seperti alat pelindung diri, ambulans, ventilator, dan sejenisnya. Pegadaian juga turut menyalurkan bantuan makanan siap santap dan sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19. Selain dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19, Pegadaian juga konsisten melaksanakan kegiatan CSR sepanjang tahun dengan total bantuan senilai Rp77,42 miliar.