Jakarta Fashion Week 2021, Digelar Virtual

Oleh: Syulianita (Editor) - 25 November 2020

Pandemi Covid – 19 yang melanda negeri ini sejak Maret 2020 lalu, tak menghalangi industri fashion untuk berkarya. Pekan Mode terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) 2021 akan tetap diadakan pada 26 – 29 November 2020 meski secara daring. Tahun ini merupakan tahun yang ke – 13 penyelenggaraan JFW, hadir dengan konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.  

Hadir secara daring selama empat hari berturut-turut, para penggemar fashion di tanah air bisa menyaksikan langsung pagelaran fashion show melalui livestreaming di situs JFW.TV, dan di semua kanal media sosial JFW.

Melihat keadaan dan kondisi pandemi saat ini yang tak menentu, JFW 2021 mengusung tema “Inspiring Creativism”. Tema ini juga menjadi kampanye dan semangat JFW dalam mendukung para fashion designer untuk tetap terus berkarya, meski di tengah kondisi pandemi.

Hadir para desainer ternama, serta diramaikan juga oleh beberapa brand busana  yang menampilkan mahakaryanya. Antara lain, Rinaldy Yuniardy, Rani Hatta, Jenahara, Tities Sapoetra, Wilsen Willim, Albert Yanuar, Lekat, SOE Jakarta, dan Bateeq. “Mereka akan menampilkan koleksi terbarunya di atas runway dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pandemi Covid – 19,” ungkap Lenni Tedja selaku Direktur Jakarta Fashion Week.  

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pagelaran JFW 2021 diramaikan dengan lomba perancang Mode Menswear 2020, lomba perancang aksesori 2020, dan Fashion Force Award 2020. Namun ada satu acara yang berbeda dan hanya ada di tahun ini adalah, persembahan tribute to Barli Asmara, seorang desainer ternama tanah air yang telah berpulang pada Agustus 2020 lalu.

Creative Director Barli Asmara, Leslie Tobing, mengungkapkan, ia akan menghadirkan karya-karya Barli sejak tahun 2008 hingga terakhir. Ajang ini menjadi sebuah ruang untuk bisa menunjukkan karya-karya terbaik Barli. Pada saat konferensi pers yang digelar secara daring, 24 November 2020, Leslie menjelaskan, fashion show busana Barli terbagi menjadi dua sequence.

Sequence pertama menunjukkan archive karya-karya Barli itu yang mau kita lihat. Tim kita sendiri nggak pernah lihat bajunya, karena biasanya kita hanya melihat dari buku saja dan semuanya disimpan. Sequence kedua, karena kita ingin menunjukkan semangat Barli, kita ingin memberikan penghormatan kepada Barli. Bertemakan La Danza De La Vida, The Dance of Life, jadi kita ingin merayakan kehidupannya,” kata Leslie. (Ita)