Pemkot Tangsel Sigap Atasi Covid-19

Oleh: Syulianita (Editor) - 13 May 2020

Naskah: Purnomo Foto: Dok. Pemkot Tangsel

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan masa tanggap darurat wabah virus Corona di Tangsel diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Hal itu sesuai dengan arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) semakin luas, Pemkot Tangsel melakukan upaya pencegahan, salah satunya melakukan penyemprotan disinfektan.

 

Pemkot Tangsel melalui Dinas Kesehatan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik yang ada di wilayah Tangsel. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Iin Sofiawaty menjelaskan, penyemprotan akan terus dilakukan di seluruh wilayah Kota Tangsel. Salah satunya di pusat keramaian di Kota Tangsel.

 

Beberapa titik yang sudah dilakukan sterilisasi menggunakan cairan disinfektan ini adalah Gedung Wali Kota Tangsel termasuk ruang temu yang berada di lantai 3. Kemudian, juga beberapa rumah sakit sebagai lokasi pelayanan kesehatan. Termasuk di dalamnya, Kantor Kejaksaan Tangsel, Bandar Jakarta, Dinas Bangunan, Kantor DPRD Tangsel, Pasar Serpong, Kantor KPU Tangsel, RMH bu husnul, Terminal, Pondok Cabe, Pasar Ciputat, Disdukcapil, Bapenda, Pasar Jengkol (Kec. Setu), dan titik lainnya.

 

Pemkot Tangsel juga memastikan lokasi sekolah dan lokasi pelayanan pendidikan pun sudah dilakukan penyemprotan dan akan terus dilakukan penyemprotan. Adapun beberapa lokasi yang dilakukan penyemprotan juga disebar di tujuh kecamatan. Saat ini tengah didata beberapa sekolah yang akan dilakukan penyemprotan disinfektan, yakni penyemprotan di PAUD dan TK maupun SD di masing-masing Kecamatan.

 

Selain melakukan penyemprotan disinfektan, Pemkot Tangsel terus menambah titik penempatan wastafel sebagai sarana mencuci tangan di beberapa titik di Kota Tangsel. Per 31 Maret ini ada 119 wastafel yang dipasang di berbagai titik tempat umum di Kota Tangsel, di antaranya adalah pusat pemerintahan, pasar, mall, dan lainnya. Dengan adanya pemasangan wastafel ini masyarakat bisa lebih sadar untuk menjaga kebersihan diri sendiri agar masyarakat bisa terhindar dari penularan virus yang ganas dan mematikan ini.

 

Tak hanya itu, Pemkot Tangsel juga menyiapkan 3 tempat pemakaman umum (TPU) khusus untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia, yaitu TPU Bingbin Serpong, TPU Babakan, dan TPU Jombang. Ketiga TPU tersebut dipilih karena memiliki kapasitas yang cukup luas dan dapat menampung hingga ratusan jenazah pasien Corona. Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, berdasarkan pertimbangan matang maka setiap pasien Corona yang meninggal akan dimakamkan di 3 TPU yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

 

“Lahannya cukup luas, di TPU Jombang sanggup menampung 400 hingga 500 jenazah pasien Corona yang akan dimakamkan. Begitupun di Bingbin dan Babakan,” katanya. Awalnya, memang sempat terjadi penolakan dari warga terkait TPU Bingbin dijadikan makam bagi pasien Covid-19 yang meninggal. Namun perlahan, warga mulai dapat menerima penjelasan pemerintah setempat.

 

“Ya, jadi masyarakat meminta penjelasan tentang penularan Covid-19, yang kedua mereka juga minta disemprot disinfektan. Tapi, sekarang mereka sudah mengerti dan bisa menerima pemakaman itu. Kalau sudah dimakamkan sebenarnya sudah tidak ada penyebaran lagi. Tetapi, memang dipisahkan dari awal dengan makam yang sudah ada.

 

Makanya, kita akan konsentrasi di TPU Jombang,” ucap Benyamin. Ia juga menanggapi hoaks soal Virus Corona yang beredar di masyarakat saat ini. Pesan berantai mengenai Covid-19 yang belum diketahui kebenarannya terus bermunculan di media sosial maupun melalui jejaring pesan whatsapp. Tak terkecuali berita soal pasien-pasien yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Menanggapi hal tersebut, Benjamin mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial dalam situasi kasus virus Corona yang kian masif ini. Menurutnya, dalam mengatasi Covid-19 ini peran masyarakat dinilai sangat penting.

 

Salah satunya tidak menyebarkan pemberitaan yang belum diketahui kebenarannya hingga menimbulkan keresahan masyarakat karena untuk memerangi Corona bukan hanya Pemerintah Kota Tangerang Selatan, tetapi juga masyarakat. Saat ini Pemkot Tangsel telah membuat Satuan Gugus Tugas Covid-19 yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Diskominfo, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

 

Untuk menangkal soal berita hoaks, masyarakat diminta untuk mengecek kebenaran melalui sumber resmi pemerintah. Masyarakat diimbau menanyakan segala bentuk berita kepada sumber resmi pemerintah seperti gugus tugas sudah dibentuk. Kemudian, untuk Rapid Test sejumlah 600 buah yang sudah diterima dari Pemerintah Provinsi Banten dan Kementerian Kesehatan, telah didistribusikan ke Puskesmas yang ada di Tangerang Selatan.

 

Alat tes Covid-19 ini akan disebar ke 7 Puskesmas se-Tangerang Selatan dengan pengetesan secara skala prioritas. Berdasarkan kebutuhan, jumlah alat tes yang diterima Pemkot Tangerang Selatan masih belum mencukupi. Hingga Senin sore, 30 Maret 2020, di Tangerang Selatan ada 280 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 123 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 31 orang positif Corona, serta 6 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

 

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten terus melakukan rapid test terhadap orang yang diduga terjangkit Covid-19 ini. Berdasarkan wilayah kabupaten dan kota di Banten, hingga saat ini sudah ada 106 orang yang hasilnya reaktif atau terpapar virus berdasarkan rapid test. Hasil reaktif tersebut berarti positif terpapar virus. Namun, hasil itu berdasarkan rapid test, bukan sebagai penegak diagnostik. Sesuai prosedur pemerintah untuk benar-benar dikategorikan positif Corona, seseorang harus melakukan satu kali rapid test lagi. Jika hasilnya kembali positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan karena diagnosa pasti itu dilakukan pemeriksaan swab.