Royzani Sjachri, Owner Mahatama Group

Oleh: Syulianita (Editor) - 26 November 2019

Naskah: Gia Putri Foto: Dok.DPD REI Kalsel

 


Di usianya yang terbilang muda, Royzani Sjachril, telah menjadi pengusaha di bidang properti yang terbilang sukses di bumi Banua, bahkan dipercaya menakhodai Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Kalsel. Namun, itu tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, jalan panjang dan berliku pun harus dilaluinya.

 

Sebelum menggeluti bisnis properti, pria kelahiran 6Juni 1978 ini pernah menjadi staf teknik di PT Menara Agung, sebuah perusahaan kontraktor. Pernah pula menjadi staf honorer di Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, juga menangani bagian perumahan. Pada 2002, ia baru menjajal bisnis properti dengan mendirikan PT Yogatama. Kala itu, ia memasarkan sendiri door to door.

 

“Lantaran saat itu bunga bank masih 19 persen, masih banyak usaha yang belum pulih akibat krisis moneter pada 1997. Kompleks Andai Jaya Persada menjadi proyek perdana. Merupakan proyek kerjasama dengan pemilik lahan. Kemudian, setelah terjual empat hektar di sana, saya beralih membangun Kompleks Junjung Buih di Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara,” kenangnya. 

 

Setelah itu, Royzani membangun Kompleks Tata Banua Indah Dua yang berlokasi di Jalan Grilya, Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan. Hingga, akhirnya sudah mampu menggaji pegawai. “Saya serahkan ke pegawai, saya mengurus perencanaan pengembangan proyek selanjutnya,” tutur pria yang memiliki filosofi hidup ‘plan, action, checking forward and backward,dan improvisasi untuk diferensiasi’ ini.

 

Dari Kompleks Tata Banua Indah Dua, lahirlah Graha Mahatama dan Mahatama Regency di lokasi yang sama dari pengembangan proyek. Kemudian, pembangunan di Banjarbaru di D’Mahatama Golf dan Villa, Mahatama. “Tahun 2006, saya mengubah nama perusahaan menjadi PT Investasi Berkah Mahatama dengan brand Mahatama Properti,” imbuh ayah tiga anak ini.

 

Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan dan gejolak, perang dagang antara AS dan China yang tak kunjung mereda berdampak pada perekonomian dalam negeri, terutama terhadap sektor usaha. Royzani mengaku, ini berpengaruh karena dari segi daya serap masyarakat sendiri agak menurun. “Jadi, kami tidak melakukan ekspansi lahan yang mengurangi kas perusahaan. Kami juga tidak melakukan pembiayaan ke perbankan karena dihadapkan ketidakpastian ini. Sehingga, untuk sementara kami tahan dulu, kami manfaatkan land banking yang ada semaksimal mungkin supaya cash flownya bisa terjaga serta devisa perusahaan pun terjaga dan meningkat. Diharapkan kalau meningkat, nantinya kami bisa berekspansi dengan land banking berikutnya yang lebih aman,” terang suami dari Iin Yuliana Manopoini.

 

Kiprahnya sebagai pengusaha sukses di sektor properti mengantarkannya menjabat Ketua DPD REI Kalsel selama dua periode. Penghobi traveling ini pun memiliki jurus jitu agar anggotanya berdaya saing, terutama dalam menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. “Mengajak para anggota REI Kalsel untuk membenahi manajeman internal perusahaan agar lebih profesional dan mandiri. Kami juga mengadakan pelatihan bekerjasama dengan REI Pusat untuk menyampaikan betapa pentingnya berbagai manajemen estate di internal perusahaan. Di situ juga diajari cara pengembangan dan pengolahan perusahaan seperti apa kedepannya untuk menjadi profesional,” paparnya.

 

Website dan media sosial medsos menjadi sarana yang digencarkan DPD REI Kalsel demi meningkatkan penjualan dan mengedukasi masyarakat. “Dengan adanya website ini anggota REI dapat berinteraksi dengan pihak DPD REI Kalsel mengenai berkas-berkas perizinan yang bisa di-download langsung via website. Sehingga, mereka tidak perlu datang ke kantor REI karena semua berkas sudah tersedia di website, baik mengenai berkas perizinan, Perda, dan juga peraturan dari Kementerian PUPR,” jelasnya.

 

Website ini juga dimaksimalkan fungsinya untuk informasi promo-promo dari sejumlah developer, yang dapat diakses masyarakat umum atau calon nasabah. Dokumentasi kegiatan yang berhubungan dengan REI juga diunggah ke sini agar menjangkau seluruh kalangan. “Website langsung terhubung dengan instagram dan facebook melalui fitur hyperlink yang dapat diklik saat pengguna mengakses media sosial tersebut. Ke depan, lanjut Royzani, pihaknya akan bekerjasama dengan market place untuk memperkenalkan dan menjual perumahan-perumahan DPD REI Kalsel.

 

Beragam inovasi pun iagulirkan, seperti mencoba memperkenalkan dan menjaga arsitektur budaya Banjar ke dalam desain-desain perumahan. “Saya juga mengajak teman-teman di DPD REI lainnya untuk menerapkan ciri khas daerahnya masing-masing,” urainya. Lebih lanjut ia mengatakan harapannya kepada pemerintah, yakni pemerintah pusat, antar kementerian lebih bersinergi dan melibatkan stake holders dalam merumuskan suatu kebijakan, sehingga penerapannya lebih efektif.

 

“PP No. 64 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memberikan kemudahan bagi developer dalam hal perizinan untuk rumah bersubsidi itu sangat lamban jalannya. Sampai sekarang baru 3 kota di Kalsel yang menerapkan. Seharusnya, pemprov sebagai perpanjangan dari pemerintah pusat bisa mensosialisasikan aturan ini agar bisa terserap di daerah dan terakomodir semuanya,” ungkapnya. Ia juga menyesalkan, perizinan yang terlampau rumit. Misalnya, program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang sudah dicanangkan sejak awal tahun 2019 baru berjalan di akhir tahun. “Kami sudah sampaikan dari awal, tetapi dipersulit dengan peraturan yang njelimet. Setelah ada kebijakan relaksasi baru bisa berjalan. Semoga ke depan bisa lebih dipermudah,” harapnya.  

 

Menutup pembicaraan ia menguntai obsesinya, yakni mengembangkan properti syariah di Kalimantan Selatan. “DPD REI Kalsel juga diharapkan bisa mengembangkan propertinya bukan hanya tapak saja, tapi juga yang lainnya, seperti higher building. Lalu, turut menggencarkan properti syariah karena masyarakat sini yang hampir 80 persen adalah muslim merupakan pangsa pasar yang luar biasa,” ia mengungkapkan. Tak lupa ia juga membeberkan tips sukses untuk generasi milenial, yakni berilmulah dulu sebelum terjun ke dunia usaha.“ Jadi, pelajari yang mau diterjuni baru action. Insyaallah jalannya baik kalau tahu ilmunya dulu, banyak bertanya, menyerap, kemudian baru action,” pungkasnya.