Bank Jateng Dukung Pertumbuhan Ekonomi Regional

Oleh: Iqbal Ramdani () - 25 January 2019

Naskah: Iqbal R. Foto: Dok. Humas Bank Jateng

Sebagai bank Pembangunan Daerah, banyak yang telah dilakukan oleh bank Jateng untuk turut serta membangun negeri, hal itu sesuai dengan salah satu misi bank jateng, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mengutamakan kegiatan retail banking, itu semua dapat dilihat dari bukti nyata peran serta bank jateng, seperti penyaluran Kredit Mitra Jateng (KMJ 25).

 

KMJ 25 merupakan kredit yang disalurkan Bank Jateng untuk UMKM di Jawa Tengah dengan suku bunga 7 persen atau suku bunga termurah se-Indonesia, ini adalah bukti keberpihakan Bank Jateng terhadap UMKM di Jawa Tengah. Bank Jateng juga menyalurkan kredit usaha produktif yang memberikan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi, terbukti dengan pertumbuhan kredit usaha produktif Bank Jateng bahkan mencapai 37,13 persen YoY pada 2017. Selain memberikan fokus terhadap bisnis, Bank Jateng juga menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR). Bank Jateng bahkan meraih penghargaan platinum dalam ajang Indonesia Corporate Social Responsibility (ICSR) Award II 2018 untuk kategori bank umum provinsi dengan grade A. Bank Jateng juga membagikan Dividen kepada Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sebagai pemegang saham pada tahun 2017 yang mencapai Rp497,7 miliar, tumbuh 14,34 persen dibandingkan tahun 2016. 

 

Dividen yang dibagikan tersebut menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota. “Bank Jateng juga turut mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan, yaitu dengan program Laku Pandai bernama Agen Duta Bank Jateng,” ungkap Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno. Laku Pandai merupakan program yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan inklusi keungan dengan layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking). Tak hanya itu, sambung Supriyatno, selama triwulan III 2018, kinerja Bank Jateng terus tumbuh, hal itu dibuktikan dengan Aset Bank Jateng pada triwulan III 2018 tercatat sebesar Rp65,63 triliun, tumbuh sebesar 4,98 persen YoY, tak hanya itu, Total Dana Pihak Ketiga (DPK) juga ikut tumbuh tercatat sebesar Rp52,19 triliun, tumbuh sebesar 1,33 persen secara YoY. Selain itu catatan positif lainnya, yaitu Giro Bank Jateng triwulan III 2018 tercatat sebesar Rp14,03 triliun, tumbuh sebesar 5,35 persen secara YoY. Sementara, dari Tabungan Bank Jateng triwulan III 2018 tercatat sebesar Rp15,28 triliun, tumbuh sebesar 15,85 persen secara YoY. 

 

Simpanan Berjangka Bank Jateng triwulan III 2018 sebesar Rp22,88 triliun, tumbuh negatif 8,47 persen secara YoY. Untuk total kredit Bank Jateng triwulan III 2018 tercatat sebesar Rp45,57 triliun, tumbuh sebesar 11,43 persen secara YoY, dan laba usaha Bank Jateng triwulan III 2018 tercatat sebesar Rp1,54 triliun, tumbuh sebesar 10,28 persen secara YoY. Selain itu, Bank Jateng juga terus berinovasi untuk menghadapi zaman digitalisasi dengan meluncurkan beberapa inovasi, yaitu internet banking dan pengembangan mobile banking, penarikan uang tanpa kartu, produk supply chain finance, E-Bima Apps, dan Non Cash Transaction (NCT) untuk nasabah Pemda, korporasi, serta instansi di Jawa Tengah. Pada September 2018, seluruh Pemda di Jawa Tengah telah menerapkan SP2D Online dan terus dikembangkan e-retribusi, e-tax monitoring pajak daerah, PBB P2, Kasda Online, monitoring pajak daerah, edu online, PDAM online. “Selain itu, era Integrasi Perbankan ASEAN sudah dimulai dalam dua tahun mendatang maka dari itu era baru ini akan menjadi tantangan dan sekaligus peluang,” ujar Supriyatno.

 

Oleh karena itu, imbuhnya, Bank Jateng sudah menyiapkan strategi, yakni dengan penguatan infrastruktur kunci (key enablers), berupa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan pengembangan Teknologi Sistem Informasi (TSI). Bank Jateng juga menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa berbasis digital dengan melakukan penguatan penetrasi layanan digital dan menjadikan teknologi informasi Bank Jateng sebagai key business enablers yang memungkinkan pengembangan bisnis dilakukan secara terpadu melalui rekayasa teknologi baik untuk analisis bisnis, jaringan komunikasi, pemrosesan transaksi, integrase solusi bisnis, serta fungsi-fungsi reporting dan monitoring. 

 

Pada tahun 2021, Bank Jateng telah menargetkan agar mampu menembus nilai aset sebesar Rp100 triliun maka upaya yang akan dilakoni Bank Jateng adalah melakukan peningkatan pertumbuhan bisnis di atas rata-rata perbankan serta melakukan pengembangan SDM yang kompeten guna menjawab tantangan dan kebutuhan bisnis. Bank Jateng juga akan melakukan penguatan dukungan teknologi untuk menjawab tuntutan kebutuhan bisnis dan operasional serta melakukan penguatan Modal, Risk dan Compliance untuk menjawab kebutuhan modal guna mendukung ekspansi bisnis, kecukupan kebijakan, dan efektivitas manajemen risiko.

 

Banyak penghargaan pun didapatkan Bank Jateng karena concern untuk turut serta membangun negeri, antara lain Platinum ICSR II 2018 kategori Bank Umum Provinsi grade A, Bankir Pro Kredit Murah dari PWI Jawa Tengah, Top Bank BPD BUKU III 2018 dari Majalah Business News Indonesia,Titanium Trofi dalam acara malam penganugerahan 23th Infobank awards 2018 oleh Majalah Infobank, The Most Reliable ketegori The Best Sharia Business Unit pada Indonesia Banking Award (IBA) 2018, The Best (Peringkat 1) kategori Bank BUMD dalam Anugerah Perbankan Indonesia VII 2018 oleh Majalah Economic Review dan Perbanas Institute, serta The Best Buku III Versi BPD dan Bank Industri oleh Majalah Tempo dan GML Performance Consulting, Indonesian Best Banking Award 2018 penyelenggara Warta Ekonomi, Bank Jateng sebagai Bank Berpredikat "Sehat" BUKU 3 dengan Aset antara Rp50 T s/d Rp100 T