Mengenal Diet Tinggi Lemak

Oleh: Iqbal Ramdani () - 27 November 2018

Naskah: Desty Foto: Istimewa

Hidup sehat sekaligus memiliki bentuk dan berat badan ideal tentu menjadi idaman bagi banyak orang. Untuk mencapai hal tersebut tentu pola hidup sehat harus segera dimulai. Salah satu cara cepat untuk mencapai bobot tubuh ideal adalah diet.

 

Jenis diet yang kini tengah marak di masyarakat adalah diet ketogenik. Diet yang biasa dikenal dengan diet keto ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Normalnya tubuh mengonsumsi lemak 20-30%, saat diet ini dianjurkan asupan lemak mencapai 60-70%. Keadaan tersebut juga dinamakan ketosis yang menjadi nama diet ini. Dr. Gianfranco Capello, seorang profesor dari Universitas Sapieza di Italia ialah yang memperkenalkan diet keto pertama kali. Ia melakukan penelitian terhadap 19.000 peserta diet dan mengalami penurunan berat badan paling cepat dengan efek samping minimal. Selain untuk menurunkan berat badan, diet keto dalam penelitiannya juga digunakan untuk menaikan berat badan. Jenis diet yang sebenarnya sudah yang terjadi pada John Lawson.

 

Setelah operasi tumor pada 2015, ia mengubah pola makannya menjadi pola makan sehat sehingga memilih cara diet keto. Pada kejadian yang dialami oleh John, pola hidup sehat yang dilakukannya dapat membantu dalam meminimalisir dampak dari kanker otak tersebut dan program diet keto dianggap dapat mematikan tumor karena tidak mendapatkan energi dari karbohidrat. Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of California menemukan bahwa diet keto tidak hanya dapat menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan kekuatan fisik dan membuat pelakunya lebih panjang umur.  Tim tersebut melakukan uji coba pada tiga kelompok tikus. Kelompok pertama, tikus dengan diet tinggi karbohidrat; kelompok kedua, tikus dengan diet rendah karbo dan tinggi lemak; kelompok terakhir, tikus dengan diet keto. 

 

“Hasil ini agak mengejutkan. Kami mengira hanya ada sedikit perbedaan, tetapi saya terkesan dengan besarnya perbedaan yang kami amati,” kata ahli nutrisi Jon Ramsey, penulis senior studi yang diterbitkan di jurnal Cell Metabolism tersebut. Dari hasil percobaan, Ramsey dan timnya menemukan adanya 13 persen peningkatan masa hidup pada tikus yang menjalani diet tinggi lemak dibanding tikus dengan diet tinggi karbohidrat.  “Pada manusia, waktu tersebut bisa berkisar antara tujuh hingga sepuluh tahun, dan yang paling penting, tikus-tikus dengan diet tinggi lemak mengalami peningkatan kualitas kesehatan,” jelas Ramsey.

 

Para peneliti mengamati, diet keto meningkatkan memori, fungsi motorik, dan mencegah peningkatan tanda-tanda penuaan. Bahkan, diet ini juga berdampak pada kemunculan tumor.  “Dalam kasus ini, banyak hal yang kami amati (pada tikus) tidak banyak berbeda dari manusia. Pada tingkat dasar, manusia mengikuti perubahan yang sama dan mengalami penurunan fungsi keseluruhan organ selama penuaan,” kata Ramsey. Studi serupa yang diterbitkan oleh Buck Institute for Research on Aging dalam jurnal yang sama menunjukkan bahwa diet keto dapat memperpanjang umur dan memperbaiki ingatan pada tikus yang sudah menua. Namun, Anda tidak boleh sertamerta mempercayai hasil penelitian ini. Masih dalam tahap pendahuluan, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk membuktikan manfaatnya bagi manusia.

 

Di sisi lain, diet keto pun bisa menyebabkan penyakit berbahaya pada tubuh. Kandungan lemak yang tinggi dari diet ini dapat memicu penumumpukan kolestrol dan menjadi risiko serangan jantung. Mengonsumsi lemak yang berlebihan akan terjadi penimbunan di dalam darah, yang paling sering terjadi di pembulu darah, begitu penjelasan dr. Yudistira Panji Sentosa, SpPD-KKV sebagai dokter jantung di RS Awal Bross. Jika terjadi penimbunan di otak, sambung dr. Yudistira, maka seseorang akan terkena serangan stroke. Sementara, di mata akan menyebabkan kebutaan. Ketika terjadi penumpukan di jantung akan terjadi serangan jantung. Kendati demikian, diet ini tidak dianjurkan kepada orang-orang yang memiliki riwayat diabetes dan serangan jantung karena asam keto bisa menjadi berbahaya.

 

Diet yang dapat menurunkan berat badan secara cepat ini tentu menjadi idaman banyak orang dilihat dari trennya yang sedang menjamur di masyarakat. Walau demikian, terdapat bahaya yang dapat menyerang tubuh. Diperlukan pengawasan khusus dari pakar saat ingin melakukan diet ini. Ahli gizi tetap menyarankan kepada masyarakat agar melalukan diet seimbang untuk memenuhi nutrisi tubuh. Tak hanya itu, olahraga adalah kunci utama dari pembentukan tubuh ideal selain dengan melakukan diet. Perlu juga diingat bahwa tidak ada cara instan untuk menurutkan berat badan. Kenali terlebih dahulu diet yang dipilih apakah sesuai dengan kebutuhan tubuh dan yang paling penting, kenali tubuh terlebih dahulu dan kebutuhan apa yang diperlukannya. Dengan mengetahui kebutuhan diri sendiri maka akan lebih mudah memilih cara yang tepat dalam proses menurunkan berat badan. Diet keto bukan lah satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan secara cepat.