Invasion Tempus Chronicles

Oleh: Iqbal Ramdani () - 31 October 2018

Naskah: Giattri F.P. Foto: Edwin B.

Invasion Tempus Chronicles, festival musik dance indoor terbesar dan termegah di Indonesia kembali digelar. Terinspirasi dari era keemasan revolusi industri abad ke-19, setiap party goers diajak merasakan perpaduan teknologi dan desain khas zaman industrial. Menariknya, acara yang sudah berjalan di tahun kelima tersebut dimeriahkan sederetan DJ Internasional ternama, seperti Yellow Claw, Sam Feldt, dan Snake Hips.

 

Heineken, merek world class beer, pun mewarnai acara yang dihelat pertengahan September lalu dengan menyuguhkan sesuatu yang unik, yakni sebuah labirin yang diberi nama Hei Tunnel. Terdapat 10 art installation dengan konsep ilusi optik. “Melalui art installation yang ada di dalam Hei Tunnel, pengunjung diajak untuk melihat dari sudut pandang Heineken, yaitu fresh perspective,” ungkap Ria Sutrisno, Marketing Manager Heineken, saat berkeliling HeiTunnel di acara INVASION Tempus Chronicles, Jiexpo Kemayoran, Jakarta. Sebagai contoh, di salah satu art installation terdapat tulisan Bad Signals = More Great Pictures yang berarti tidak perlu khawatir apabila sinyal handphone kurang baik karena bisa mengabadikan momen melalui foto lebih banyak.

 

Bukan hanya melalui teks, ajakan melihat dari sudut pandang ala Heineken juga muncul dari interaksi antara pengunjung dan art installation -nya. Misalnya, ketika pengunjung berdiri berhadapan dengan rekannya di depan sebuah cermin dalam instalasi double mirror, ternyata bukan wajahnya yang muncul, melainkan perpaduan antara dirinya dan rekannya. “Kami berharap sudut pandang fresh perspective ala Heineken dapat menginspirasi para pengunjung untuk lebih menikmati hidup,” ujar Ria. Acara dimulai tepat pukul 18.15 WIB dan party goers langsung dibombardir oleh penampilan 3 Kings. Satu jam berlalu, giliran DJ lokal asal Indonesia Ivan Guih x Roni Joni. Penampilan keduanya membuat suasana di venue kian panas. Malam semakin larut, giliran Sam Feldt naik ke atas panggung. Mereka memadukan instrumen gitar dan terompet pada penampilannya.

 

Setelah itu, giliran Snakehips membawa beberapa lagu andalan. Salah satunya Don’t Leave hasil kolaborasi mereka dengan MØ. Usai Snakehips, dilanjut penampilan Andrew Rayel. Flow dan racikan musik Andrew membuat suasana semakin menggila. Terlebih didukung oleh lighting panggung yang memukau. Kemudian, dilanjut Don Diablo. DJ asal Belanda ini sempat bilang kalau ia begitu cinta Indonesia lantaran sang ibu lahir di Jakarta. Hal ini kontan membuat party goers bersorak. Invasion 2018 Tempus Chronicle ditutup oleh penampilan Yellow Claw. Bukan hal baru bagi Yellow Claw main di Indonesia karena sebelumnya mereka pernah main di beberapa events. Beberapa nomor lagu andalan, mereka mainkan, antara lain Catch Me dan Till it Hurts.