Batara Sianturi, Memberikan Dedikasi & Legacy Terbaik

Oleh: Iqbal Ramdani () - 21 September 2018

Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Fikar Azmy & Dok. Citi Indonesia

 

Porfolio kredit meningkat 19% year on year menjadi Rp47,5 triliun, didorong pertumbuhan pada lini bisnis institutional banking. Kenaikan kredit ini ditunjang momentum pertumbuhan yang kuat di dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15%.

 

Tak terasa sudah 50 tahun Citi Indonesia memberikan pelayanan maupun dedikasinya kepada masyarakat di Tanah Air. Termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memajukan industri keuangan nasional. Citi sudah hadir di sini sejak tahun 1968. Bersama dengan sekitar 3000 karyawan serta 10 cabang di 6 kota di Indonesia, Citi dengan setia menyediakan berbagai layanan perbankan harian, korporasi, maupun investasi untuk para nasabah. Adalah Batara Sianturi sosok pemimpin di balik kesuksesan Citi Indonesia yang berperan sebagai CEO sejak pertengahan tahun 2015.

 

Peraih Master of Chemical Engineering dari Steven’s Institute of Technology dan Master of Business Administration in Finance dari St. John’s University ini mengawali kariernya di dunia perbankan sebagai Management Associate pada tahun 1988. Dia kemudian ditugaskan sebagai general manager-overseas mortgage Citibank Australia dengan tanggung jawab memajukan pasar pembiayaan properti di wilayah Singapura, Hong Kong, dan Indonesia. Loyalitas plus kemampuan yang mumpuni membuatnya dipercaya memegang posisi tertinggi sebagai CEO.

 

Dia pernah mengukir sejarah terpilih dalam jajaran direksi perbankan luar negeri karena termasuk pria Indonesia pertama yang diangkat sebagai CEO Citibank Hungary, sekaligus regional head Citibank Hungary and the Balkan & Baltic Regions (12 negara di Eastern Europe). Kemudian, berlanjut sebagai CEO Citibank Philippines and regional head Citibank Philippines and Guam, hingga akhirnya diminta kembali ke Tanah Air memimpin Citibank Indonesia.

 

“Menurut saya tidak semua orang mau pindah bekerja ke luar negeri dengan membawa istri dan anak-anaknya yang masih kecil. Namun, saya merasa orang Indonesia itu sebenarnya mampu menjadi pemimpin perusahaan di negara lain. Sewaktu saya diminta kembali ke sini, saya datang membawa misi untuk membagikan pengalaman selama bekerja di luar negeri kepada para karyawan dan orang lain yang membutuhkannya,” ungkap Ketua Perhimpunan Bank-bank International Indonesia (PERBINA) dan salah satu Board of Governors American Chamber of Commerce (AmCham) Indonesia serta Vice Chairman of US-ASEAN Business Council (USABC) ini dengan nada bersemangat.

 

Karier bankir yang fasih berbahasa Perancis dan pernah menjadi Board of Director American Chamber of Commerce and Industry (AMCHAM) Philippines tersebut memang termasuk membanggakan. Tak terasa sudah 30 tahun, dia mengabdi di Citibank dengan masa kerja 12 tahun dihabiskan di luar negeri dan sisanya 18 tahun di Tanah Air. Pengalamannya di bidang retail marketing, finance country and regional management di berbagai negara membuatnya menjadi pemimpin yang tangguh dalam berbagai situasi ekonomi apapun.

 

“Seiring dengan perkembangan zaman dan di tengah situasi ekonomi sekarang ini, Citi Indonesia memilih strategi kembali ke basic. Tidak ingin berinvestasi atau terlibat dengan hal-hal bersifat nonbanking. Lalu, lebih spesifik fokus sesuai kemampuannya di bidang perbankan. Tidak berambisi menjadi yang terbesar, tapi selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam dua lini bisnis utama kami, yaitu Global Consumer Banking (GCB) dan Institutional Clients Group (ICG). Simpler, smaller, stronger, dan safer, itu jauh lebih penting bagi kami sebagai bank berskala global. Syukurlah selama 50 tahun keberadaan Citi di Indonesia, kami berhasil membuat kemajuan yang signifikan,” ujar ayah dari satu putri dan dua putra ini serius.

 

Bank asing yang berpusat di New York, Amerika ini terus berkomitmen mendukung pertumbuhan Indonesia sebagaimana ditunjukkan dengan pertumbuhan kredit year-on-year yang mencapai double digit. Memiliki neraca yang kokoh dengan tingkat permodalan yang sangat memadai dan likuid. Perusahaan dalam posisi yang baik konsisten mendukung aspirasi pertumbuhan nasabah, sekaligus memperdalam hubungan jangka panjang dengan mereka. Batara menerangkan, “Kami membukukan laba bersih sebesar Rp835 miliar di semester pertama 2018, serta pertumbuhan yang baik pada kredit yang diberikan dan Dana Pihak Ketiga atau DPK. Porfolio kredit meningkat 19% year-on-year menjadi Rp47,5 triliun, didorong pertumbuhan pada lini bisnis Institutional Banking. Kenaikan kredit ini ditunjang momentum pertumbuhan yang kuat di Dana Pihak Ketiga atau DPK sebesar 15% yang memungkinkan bank untuk mempertahankan rasio Lending-to-Fund (RIM) yang solid, yaitu sebesar 77,7%.”

 

Selain mencatatkan pertumbuhan aset yang tinggi, tingkat permodalan dan kualitas aset bank tetap terjaga, dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 24,05%, rasio Non Performing Loan bruto maupun netto masingmasing sebesar 2,34% dan 0,92%. Di lini Institutional Banking, Citi Treasury and Trade Solutions (TTS) mencatat pertumbuhan yang kuat. TTS pun menyediakan layanan perlindungan penipuan, guna mencegah penggunaan commercial/corporate card secara tidak sah pada saat melakukan transaksi secara online. 

 

Sementara, dalam lini bisnis Consumer Banking, perusahaan ini sukses menyelenggarakan kampanye digital berjudul #MaafJadiManfaat guna menggalang 5000 seragam sekolah bagi siswa yang kurang mampu di Indonesia. Melalui kampanye tersebut, netizen dan para nasabah diajak untuk membagikan video #MaafJadiManfaat di laman facebook Citi Indonesia. Pada ranah Digital Banking, lebih dari 55% dari total nasabah telah mendaftar ke Internet Banking (Citibank Online) dan Mobile Banking (Citi Mobile). Khususnya, untuk Mobile Banking, pengguna Citi Mobile telah meningkat secara signifikan sebesar 70% year-on-year hingga Juni 2018. Penetrasi e-statement Citibank Indonesia juga tinggi, mencapai hampir 83%, hingga menjadi sebagai salah satu yang tertinggi di wilayah Asia Pasifik. Lalu, dari sisi Retail Banking, Citigold mengadakan Citigold Intergeneration Succesor Program khusus bagi generasi penerus nasabah ini.

 

Sebagai seorang leader, pria yang termasuk salah satu Most Admired CEOs di Indonesia dari majalah Warta Ekonomi ini sudah mengalami ‘asam garam’ kehidupan berkarier. Tantangan dan kendala memang tak bisa lepas dari kehidupan manusia, termasuk urusan pekerjaan. Ini semua menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk bisa menjadi pemimpin yang mumpuni, sekaligus bijaksana. Ketika ditanya apakah kiat suksesnya selama ini, dia berkata, “Sebenarnya sederhana, ya. Pertama, memang kita harus smart dan menjadi yang terbaik. Sifat kompetensi sebagai basic mesti dimiliki. Tapi, agar kita menjadi berbeda dengan lainnya, ternyata Emotional Intelligence atau EQ berperan besar membuat seberapa tinggi karier kita nanti. Seperti ada pepatah mengatakan: ‘It’s not about your aptitude atau IQ, but it’s about your attitude or EQ, which will determine your altitude.’ Jadi, cara kita bersikaplah yang harus dijaga dalam bekerja, baik kepada atasan, bawahan, maupun partner bisnis. Batara berpendapat, mereka yang sukses adalah orang-orang yang antara lain memiliki interpersonal skill sangat bagus. 

Lelaki yang mendapat empat gelar sarjana, dua bachelor dan dua master dari beberapa universitas ternama Amerika ini melanjutkan, “Produk bancasurrance terbaru dalam Wealth Management, yaitu Prosper Plan Assurance telah diperkenalkan dan diharapkan dapat membantu para nasabah memenuhi tujuan keuangan mereka, melalui peluang diversifikasi wealth management yang lebih besar. Lebih lanjut, Citibank meningkatkan wealth management digital advisory agar para klien bisa mendapatkan berita terbaik mengenai kondisi pasar untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih baik.” Dalam hal kartu kredit, Citibank Indonesia dan Garuda Indonesia memperkuat kerja sama dengan memperkenalkan kampanye ‘Bring More Home’.

 

Melalui kampanye ini, pemegang kartu Garuda Indonesia Citi Card (GICC) dapat menikmati ekstra 20kg bagasi tambahan di atas ketentuan bagasi yang terdapat saat ini di kelas ekonomi dan bisnis. Selanjutnya, Citibank dan Telkomsel semakin memperkuat kerja sama dengan memperkenalkan kampanye ‘Live Large’. Nasabah kartu Citi Telkomsel dapat menikmati tambahan data hingga 20GB untuk meningkatkan gaya hidup digital mereka. Dengan misi ‘Be the Best for Our Clients’, Citibank juga menjangkau komunitas-komunitas di wilayah Citibank beroperasi. Melalui Citi PeKa (Peduli dan Berkarya) yang merupakan payung dari seluruh kegiatan sosial kemasyarakatan, diselenggarakan berbagai inisiatif kegiatan sosial sesuai fokus pada CSR-nya: literasi dan inklusi finansial, pemberdayaan ekonomi bagi generasi muda, serta pengusaha mikro. 

 

Sebagai bank berskala global yang beroperasi di lebih dari 160 negara dan yurisdiksi, kinerja Citibank Indonesia pada semester pertama 2018 diperkuat dengan berbagai penghargaan dan pengakuan dari beragam publikasi dalam skala global, regional, dan nasional. Secara total di semester I 2018, Citibank Indonesia meraih beragam penghargaan antara lain: Best International Bank in Indonesia dari Finance Asia, Best BankGlobal in Indonesia, Best Bond AdviserGlobal in Indonesia, dan Best Digital Bank in Indonesia. Termasuk, Best Retail Mobile Banking Experience dari majalah the Asset, Digital Banking Initiative of the Year dari Asian Banking and Finance, serta Innovative Company in Digital Services dalam kategori Foreign Bank dari Warta Ekonomi.

 

“Memberikan yang terbaik dari Citi kepada klien akan selalu menjadi komitmen semua karyawan di Citibank. Buat saya sendiri yang paling penting dalam sebuah perusahaan agar dapat berhasil mencapai target diperlukan adanya team work yang baik. Kita memang suka kepada sosok superstar, tapi saya lebih memilih winning team. Karena buat apa kita memiliki banyak superstar di perusahaan, tapi timya tidak solid. Memiliki jiwa winning spirit dan sikap positif akan membuat perusahaan lebih mudah maju secara bersama-sama,” tambah pria humble tersebut dengan optimis.