Oleh: -

Seiring berjalannya waktu, pernikahan Anda dan pasangan mungkin terasa hambar dan tidak sama seperti saat awal menikah. Bahkan mungkin terasa membosankan dan tak lagi ada rasa hasrat cinta yang menggelora seperti dulu kala. Istilah ‘rumput tetangga selalu lebih hijau’ pun kerap kali dibenarkan. Padahal jika kita mengetahui bagaimana cara menyirami rumput milik kita sendiri, akan menjadi sama indahnya dengan rumput tetangga. Nah, jika demikian, perlukah kita selingkuh dan mencari rumput tetangga?

 

Sebenarnya, apa saja yang menjadi dorongan seorang pria untuk berselingkuh? Banyak faktor yang menjadi pemicu perselingkuhan terjadi. Dilansir dari Psychology Today, ada lima alasan terjadinya perselingkuhan, berdasarkan survey yang dilakukan seorang psikolog dari Loras College, Julia Omarzu.

 

Kurangnya kepuasan seksual dalam pernikahan menjadi alasan utama mengapa seorang pria berselingkuh. Di samping itu, tidak harmonisnya hubungan rumah tangga, juga bisa menjadi retaknya hubungan rumah tangga dan menimbulkan perselingkuhan. Kemudian, kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan juga menjadi satu hal yang sangat penting. Tanpa disadari, hubungan emosional dengan pasangan yang intim ternyata sama pentingnya dengan keintiman fisik. Sebagian orang yang berselingkuh bahkan menjadikan hal ini sebagai suatu alasan mengapa ia berselingkuh, mereka merasa tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya.

 

Dengan demikian, dalam suatu hubungan rumah tangga, dibutuhkan rasa saling menyayangi dan saling menghargai. Berdasarkan survey, sebagian pria yang berselingkuh menyatakan bahwa ia merasa ketidakpuasan emosionalnya karena merasa tidak dihargai oleh pasangannya. Karena alasan inilah mereka pun dengan mudahnya bisa kehilangan rasa percaya diri, serta memudarnya rasa cintanya kepada pasangan. Yang juga membahayakan dan harus diwaspadai, perselingkuhan bisa terjadi karena balas dendam, adanya keinginan untuk menyakiti pasangan yang dicurigai berselingkuh tanpa suatu bukti.  

 

Sementara itu, menurut seorang pakar psikologi klinis sekaligus anggota American Psychological Association, Linda Hatch, Ph.D., perselingkuhan bisa terjadi karena adanya rasa terintimidasi oleh pasangan yang jauh lebih sempurna dari Anda, secara karier dan jabatan yang lebih sukses sehingga menyebabkan pria merasa ‘nothing’ dan tidak percaya diri kemudian pada akhirnya mencari wanita lain yang bisa membuat pria merasa percaya diri dan berarti.

 

Berdasarkan pemaparan di atas, begitu banyak faktor yang bisa dijadikan alasan berselingkuh. Namun pertanyaannya, jika memang pria berada dalam kondisi seperti itu, perlukah berselingkuh?

 

Selingkuh atau memperbaiki hubungan rumah tangga adalah pilihan. Apapun alasannya, bukankah lebih baik mempertahankan dan memperbaiki hubungan rumah tangga dibanding berselingkuh. Jika segala permasalahan yang terjadi dalam pernikahan bisa diselesaikan dengan baik, mengapa harus berselingkuh.

 

Apapun permasalahannya, apapun alasannya, menyelesaikannya dengan pasangan melalui komunikasi yang jujur serta mengembangkan diri Anda menjadi lebih percaya diri lagi, bisa menjadi solusi terbaik. Atau jika dibutuhkan, Anda bisa melakukan konseling dengan seorang psikologi atau terapis yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Ingat, selingkuh tidaklah menyelesaikan masalah, melainkan hanya akan menambah masalah baru.  

 

 

Hindari Pemicu Selingkuh!

 

Satu hal yang juga penting dan harus diingat, sebagai seorang pria, sebaiknya Anda menghindari beberapa hal yang bisa berujung pada perselingkuhan. Melakukan flirting di kantor atau menggoda lawan jenis di kantor Anda, bisa berbahaya. Memang awalnya mungkin hanya iseng belaka, namun tanpa disadari hal itu bisa berakibat pada perselingkuhan. Ketimbang menggoda lawan jenis di kantor, lebih baik menggoda pasangan yang sudah menunggu dengan setia di rumah. Dengan begitu pasangan senang, rumah tangga pun menjadi semakin hangat.

 

Selain itu, sebisa mungkin hindari menceritakan permasalahan Anda pada lawan jenis. Berawal dari sharing, saling bercerita masalah pribadi, lama kelamaan bisa merasakan perasaan saling nyaman dan ketergantungan satu sama lain. Ini yang bahaya karena bisa menimbulkan perselingkuhan.

 

Apapun yang terjadi lebih baik cerita pada pasangan Anda di rumah, jangan pernah memberi celah pada perempuan manapun selain isteri untuk mendengarkan Anda bercerita masalah pribadi, apalagi sampai menceritakan keburukan pasangan Anda di hadapan lawan jenis. Sebagai seorang suami yang sudah mengikrarkan janji suci saat menikah, tentu Anda ingin selalu menjaga keluarga Anda, bukan? Termasuk isteri tercinta.

 

Perkembangan teknologi informasi dan media sosial juga harus diwaspadai. Sebisa mungkin gunakan media sosial seperlunya. Jangan sampai terjebak pada pembicaraan melalui media sosial yang akhirnya bisa menimbulkan perselingkuhan. Lebih baik hindari karena berakibat fatal yang sangat tidak sebanding dengan pengorbanan pasangan Anda, serta mengorbankan keutuhan rumah tangga dan mengorbankan perasaan buah hati Anda dan pasangan.