Efek Rumah Kaca

Oleh: Giatri (Editor) - 12 March 2018

Naskah: Gia, Foto: Edwin Budiarso

Di kalangan musisi independen, Efek Rumah Kaca (ERK) termasuk band yang namanya sudah tersohor karena lagu-lagu mereka begitu menyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat sekitar pada semua tingkatan.

Kiprahnya bukan hanya di Indonesia, tapi juga sudah berkeliling di berbagai negara. ERK menjadi salah satu band yang membuktikan musisi indie Indonesia pun bisa dibanggakan.

Baru-baru ini, menjadi momen yang tak terlupakan bagi penggemar ERK. Pasalnya, band yang berdiri sejak 2001 itu mempersembahkan konser tunggal bertajuk ‘Depok Bisa Dikonserkan’ di Faculty Club UI, Depok.

Konser yang digelar oleh Locker dan Flashcomm Event untuk mendukung keberangkatan ERK menuju panggung SXSW Festival di Austin, Texas, Amerika Serikat ini, dihadiri oleh 2000 penonton. Hujan yang melanda kota ‘Belimbing’ tersebut selama satu hari penuh, ternyata tak melunturkan niat penggemar ERK untuk mendukung band idolanya.

Malam itu, ERK tampil dalam dua sesi dengan formasi lengkap. Memulai pertunjukan pada pukul 8 malam, Efek Rumah Kaca membawakan seluruh lagu dari album “Sinestesia” pada sesi pertama.

Kemudian giliran duo MC, Adjis Doaibu dan Gilang Gombloh, yang bertugas untuk menghibur para penonton selama jeda istirahat pertunjukan.

Sesi kedua kedua dimulai dan hujan pun masih tetap mengiringi pertunjukan. Pada sesi kedua, ERK membawakan 17 lagu dari album terdahulunya, seperti Kau Dan Aku Menuju Ruang Hampa, Hujan Jangan Marah, Cinta Melulu, Di Udara, dan hingga akhirnya ERK menutup penampilannya dengan lagu Sebelah Mata.

Sebelah Mata tengah viral di dunia maya, banyak netizen yang mengaitkan peristiwa Novel Baswedan dengan lirik yang ada di dalam lagu tersebut.

“Tapi sebelah mataku yang lain menyadari, gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang…”.

Lagu tersebut dianggap cukup relevan dengan kejadian yang dialami Novel terlebih setelah sepupu Anies Baswedan itu mengalami tindakan penyiraman air keras pada 11 April 2017 oleh orang tidak dikenal.