LPDB-KUMKM 11 Tahun Ikut Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Sebelas tahun beroperasi, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah menunjukkan kiprahnya bagi peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia. Lembaga satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM tersebut berhasil menyalurkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp 8,490 triliun melalui 4.299 mitra usaha, dan diserap lebih dari satu juta UMKM.
Sejak berdiri pada 18 Agustus 2006, lembaga yang berfungsi sebagai penyedia akses permodalan kepada Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) ini telah membantu ke seluruh pelosok tanah air, menyebar di 367 kabupaten dan 95 kota.
Lembaga berstatus Badan Layanan Umum (BLU) diatur secara sistematis guna menyiasati akses permodalan UMKM dengan ujung tombak pemberdayaan berada pada perkoperasian.
“Hal itu sejalan dengan visi dan misi awal lembaga ini mengembangkan dan menyediakan akses pembiayaan bagi KUMKM melalui pola dana bergulir,” ungkap Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial.
Dengan posisinya yang strategis tersebut, LPDB boleh dibilang tonggak baru sejarah pembiayaan KUMKM Indonesia yang perannya tidak sekadar mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha UMKM dalam upaya menggairahkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat.
Juga turut serta mengurangi pengangguran, penumbuhan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan mendorong perkuatan ekonomi nasional.
Sejak beroperasi pada 2008 hingga per 31 Juli 2017, realisasi outstanding pinjaman dana bergullir telah mencapai Rp 8,490 triliun melalui 4.299 mitra usaha dan telah dimanfaatkan oleh 1.012.287 UMKM. Penerima pinjaman terbesar adalah KUMKM Provinsi Jawa Tengah Rp 2,106 triliun (25,15%) dan disusul Jawa Timur Rp 1,404 triliun (16,76%) dan Jawa Barat Rp. 877,15 miliar (10,47%).
Untuk 2017 ini, pagu penyaluran dana bergulir LPDB sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) ditetapkan sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut akan disalurkan kepada 120.292 UMKM melalui 686 mitra usaha. Alokasi penyalurannya diprioritaskan kepada sektor koperasi (40%) dan selebihnya UKM (60%).
Pergeseran angka prosentase tersebut, kata Kemas, lantaran penyerapan dana bergulir tahun sebelumnya melebihi target. Khusus tahun 2016, dana bergulir mampu terserap 100,55% dari total target penyaluran Rp 1 triliun. Selain itu, LPDB juga telah mencairkan dana bergulir yang diproses tahun 2015 (carry over) sebesar Rp 845,4 miliar.
Dari penyaluran dana bergulir tahun anggaran 2016, LPDB mencatat akumulasi realisasi pendapatan sebesar Rp 205,43 miliar atau 130,02% dari target pendapatan sebesar Rp 115,36 miliar. Dengan demikian, LPDB memperoleh surplus sebesar Rp 90,07 miliar atau 43,84 % dari realisasi pendapatan tahun 2016.