Bantaeng Kabupaten Kecil dengan Kemajuan Besar

Oleh: Benny Kumbang (Editor) - 23 August 2017

Sebelumnya tak banyak yang mengenal Kabupaten Bantaeng yang terletak dibagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan. Maklumlah karena daerahnya kecil dengan luas wilayah hanya 395,83 km². Tapi meski wilayahnya kecil, di bawah kepemimpinan Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah wilayah ini menjadi besar. Ya, besar dalam arti prestasi yang diraih dan kemajuan serta pencapaian dalam pembangunannya.


Bantaeng hanya memiliki 8 kecamatan. Sebagian besar di antaranya berada di bagian selatan dan terbentang mengikuti garis pantai sepanjang 21 km. Sisanya berada di bagian utara yang merupakan dataran tinggi Pegunungan Lompobattang.


Penduduk di bagian selatan didominasi petani rumput laut, buah, jagung dan talas. Potensi pertanian itulah yang diincar Nurdin yang juga Profesor bidang agrikultur untuk menggerakkan perekonomian dan potensi Kabupaten Bantaeng.
Memang, sejak memimpin Bantaeng selama dua periode, Nurdin Abdullah mampu memotivasi dan memicu kinerja para pimpinan dan staf di kabupaten tersebut, terutama rakyatnya untuk bahu membahu membenahi dan meningkatkan kesejahteraan serta kemajuan Bantaeng.

 
Hasilnya, Bantaeng memang memperlihatkan perubahan yang luar biasa. Contohnya, pusat kota yang sebelumnya  hanya kawasan terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar ditata dengan baik. Kini, tak hanya memiliki rumah sakit berlantai 8 nan mentereng, tapi juga fasilitas sosial lainnya yang tak kalah hebat.


Bantaeng, kini memiliki sektor perindustrian hasil pertanian dan mampu melakukan pengolahan produk pertanian yang bisa di ekspor ke luar negeri. Daerah yang punya wilayah administrasi 8 kecamatan ini memang unggul di sektor pertanian. Bahkan Menteri Pertanian Amran sulaiman pernah datang khusus untuk membeli benih jagung dari Bantaeng. Karena di daerah ini hanya menanam jagung. Tapi, punya benihnya. Benih ini bagus untuk meningkatkan pendapatan petani karena bisa dijual. “Terobosan ini mesti ada kalau bisa bermanfaat untuk kepentingan orang banyak,” kata Nurdin suatu ketika.