Mahakarya Dialog Dini Hari

Oleh: Giatri (Editor) - 02 November 2016

Naskah : Giattri F.P, Foto : Dok. Dialog Dini Hari/ Guswib

 “Dialog Dini Hari”, trio folk blues asal Denpasar, Bali, yang beranggotakan Brozio Orah (Bass), Dadang Pranoto (Vocal, guitar), dan Deny Surya (Drum) merilis ulang album ke-empat mereka berjudul ‘Tentang Rumahku’ dalam format piringan hitam (vinyl) 12 inci. Bagi Dialog Dini Hari ini adalah Mahakarya sepanjang mereka berkarya.

Versi CD album ini sebelumnya rilis pada 31 Mei 2014 dan mendapat tanggapan positif. Majalah Tempo memasukan album ini dalam ’9 Nomine Album Terbaik 2014’. Juga, Rolling Stone Indonesia memasukan album ini dalam daftar ‘20 Album Indonesia Terbaik 2014’.

Rain Dogs Records & Spin Records menilai album ‘Tentang Rumahku’ merupakan pencapaian terbaik Dialog Dini Hari sejauh ini dan sangat layak untuk dirilis ulang dalam format piringan hitam. Beberapa single dari album ini juga sudah memiliki video musik (Tentang Rumahku, Gurat Asa, The Road) dan menjadi lagu yang selalu dinyanyikan para pendengar Dialog Dini Hari di setiap konsernya.

“Banyak cara yang dilakukan musisi untuk mengabadikan karyanya seperti dalam bentuk kaset, cd, hingga vinyl. Bagi kita, vinyl ini begitu spesial selama perjalanan karir kita bekarya di industri musik Indonesia. Vinyl adalah mahakarya apalagi kita tengah berbangga dengan album ‘Tentang Rumahku’ yang mendapat sambutan positif dari penikmat musik. Kupikir album ini spesial dan akan lebih spesial lagi jika diwujudkan dalam kepingan vinyl,” ungkap Dadang.

Beberapa penyesuaian dilakukan Dialog Dini Hari dalam rilisan versi piringan hitam ini, pertama proses mastering disesuaikan kembali untuk mendapatkan kualitas suara terbaik. Kedua, pengerjaan kemasan sampul yang menggunakan metode kolase untuk memberikan nilai artistik yang berbeda. Kemasan sampul dikerjakan oleh desainer yang sama untuk versi CD, Natasha Gabriela Tontey.

“Idenya sudah tercetus sejak kami rilis album ‘Tentang Rumahku’ pada 2014 lalu, bahkan desain cover-nya sudah jadi sejak dulu. Menurut kami, saat ini adalah momen yang pas untuk merilisnya,” imbuh pria yang kerap disapa Pohon Tua itu.

Dadang mengungkapkan ‘Tentang Rumahku’ memiliki makna yang begitu mendalam, baginya hangatnya rumah tak dapat ditemukan di manapun, bau pakaian kotor, bermain di halaman, cita rasa masakan rumah dan tentunya kasih sayang yang tulus.

“Di album ‘Tentang Rumahku’ kami ingin melempar sebuah pertanyaan tentang arti rumah untuk kita semua, yang mana selalu menjadi pusat rotasi hidup dan kehidupan. Bagi kita band ini adalah rumah kami, bagaimana dengan kalian?” ujarnya.