Astadeca Rayakan HUT RI di Perut Bumi

Oleh: Giatri (Editor) - 18 August 2016

Naskah: Hestiyuni Astuti, Foto: Dok. Pribadi

 

Sudah 71 tahun Indonesia merdeka, semua warga Indonesia merayakan dengan suka cita dan dengan caranya sendiri.

Tapi ada satu pertanyaan apakah Indonesia sudah merdeka dari eksploitasi alam?

Salah satunya eksploitasi daerah karst yang sudah semakin meraja lela untuk dijadikan bahan baku semen.

Sudah semakin sedikit saja kawasan karst, terkadang amdal yang sudah ditentukan tidak sesuai dengan pelaksanaannya.

Astadeça Korps Pecinta Alam Politeknik Negeri Jakarta ikut merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di dalam perut bumi, yakni menelusuri Gua Garunggang yang terletak di Tajur, Bogor.

Kegiatan susur gua horizontal ini diikuti oleh tiga anggota Astadeça, yakni Azrina Fikria Fitriyas, Hestiyuni Astuti, dan Maftahul Janah. Selain ketiganya adapula 2 mahasiswa lainnya dari kampus yang berbeda.

“Untuk sampai ke gua ini tidak mudah, harus melewati bukit dan ladang-ladang warga, perjalanan yang harus ditempuh yakni 5 KM dengan medan yang menjahit (red.naik-turun).

Tapi semua perjuangan itu terbayarkan ketika sampai di kawasan guanya seperti surga kecil yang indah di antara barisan bukit Tajur.

Sama seperti pahlawan terdahulu membutuhkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan,” ungkap Hestiyuni.

Gua Garunggang, lanjut perempuan berhijab dan berkacamata itu, terdiri dari tiga pintu masuk, Caver (red. Sebutan bagi orang yang menelusuri gua) Astadeça memasuki lewat pintu kedua.

Tepat setengah dua belas memulai menjelajahi gua hingga pukul setengah dua siang.

“Di dalam gua kami merentangkan Sang Saka Merah Putih dan bendera Astadeça tanpa menyanyikan lagu Indonesia Raya karena didalam gua tidak boleh menimbulkan suara yang terlalu besar bisa mengganggu biota-biota didalamnya.

Cukup dengan berdoa untuk kemajuan Indonesia dan merenungkan tentang eksploitasi alam karst saat ini,” ungkap Hestiyuni.

Hestiyuni menandaskan selagi masih ada gua-gua yang tersisa ada baiknya untuk melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar gua.

“Walaupun gua ada di bawah tanah tapi gua juga memiliki manfaat besar untuk kehidupan salah satunya aliran air yang terdapat di dalamnya bisa membantu warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, karena kawasan karst kering,” pungkasnya.